PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI TERSTANDAR DIABETES MELITUS B1 DAN SUSP ABSES MAMAE S
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.29560Abstract
Diabetes melitus merupakan Kumpulan gejala yang timbul karena peningkatan kadar gula darah akibat hormon insulin tidak bekerja secara optimal. Penyakit ini merupakan penyakit degenartif yang diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya. Penyebab terjadinya diabetes mellitus diakibatkan oleh kurangnya pengaturan pola hidup sehat terutama pada pola makan Diet yang diberikan pada pasien dalam kasus ini adalah diet DM B1 dengan bentuk makanan lunak. Diet DM B1 merupakan diet yang ditujukan untuk pasien DM dengan komposisi zat gizi makro yaitu 60% karbohidrat, 20% lemak, dan 20% protein. Diet B1 dapat diberikan kepada Diabetisi yang memerlukan protein tinggi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses asuhan gizi klinis pada pasien sups abses mamae s dengan diabetes melitus. Studi kasus dilakukan pada bulan November 2023 pada pasien rawat inap di RSI Jemursari Surabaya dengan melakukan monitoring dan evaluasi selama 3 hari pada tanggal 18-21 November 2023 pada asupan makan, fisik/klinis, dan biokimia. Hasil monitoring dan evaluasi asuhan gizi selama tiga hari yang telah dilakukan didapatkan asupan selama tiga hari mengalami peningkatan yang signifikan disetiap harinya meskipun hingga hari ketiga masih belum mencapai nilai kebutuhan asupan di setiap harinya. Hal ini dikarenakan kemampuan pasien untuk penerimaan makanan yang diberikan masih kurang baik dan adanya faktor nyeri yang dialami pasien pasca pembedahan.References
Ardyan, R. N. (2014). Hubungan Frekuensi dan Durasi Pemberian ASI dengan Kejadian Bendungan ASI pada Ibu Nifas. KTI D3 KEBIDANAN.
Efrizal, W. (2021). Asuhan Gizi pada Ibu dengan Mastitis: Nutritional Care for Mothers with Mastitis. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 13(1), 70-84.
Fatimah, R. N. (2015). Diabetes melitus tipe 2. Jurnal Majority, 4(5).
IDAI. (2013). Mastitis: Pencegahan dan Penanganan. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Nursiswati, N., Agustin, F. I., & Hanifa, I. D. (2023). Gambaran Kelelahan pada Klien dan Keluarga dengan Diabetes Melitus. Malahayati Nursing Journal, 5(3), 660-669.
Soelistijo, S. et al. 2015. Konsesus pengelolaan dan pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2015, PB PERKENI. Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI)
Swan, W. I. et al. 2017. Nutrition Care Process and Model Update. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics. Academy of Nutrition and Dietetics, 117(12), pp. 2003–2014. doi: 10.1016/j.jand.2017.07.015
Tjokroprawiro, A. 2012. Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup sebagai Pendukung Terapi Diabetes Mellitus. Plenary Leacture, pp. 11–13
Toomey A, Le JK. (2023). Breast Abscess. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459122/
Yunita, Y., Asdie, A. H. and Susetyowati, S. 2013. Pelaksanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) terhadap Asupan Gizi dan Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 10(2), p. 82. doi: 10.22146/ijcn.18850
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anastesya Putri Karenina Maulidyah, Sri Sumarmi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).