FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA ALAM TAHUN 2023

Authors

  • Muhammad Ihsan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia
  • Farah Fahdhienie Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia
  • Vera Nazhira Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.29333

Keywords:

pengetahuan, petugas kesehatan, tuberkulosis, sikap

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan data di Puskesmas Kuta Alam kejadian TB Paru 3 tahun terakhir mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2020 sebanyak 112 kasus (insidens rate 0,06%), tahun 2021 sebanyak 135 kasus (insidens rate 0,07%), tahun 2022 sampai bulan April sebanyak 155 kasus (insidens rate 0,3%) sehingga sangat dibutuhkan adanya upaya dalam mencegah penyakit TB paru. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahanpenyakit Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh Tahun 2023, sebanyak 98 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportional Sampling. Pengumpulan data dilakukan selama 7 hari dari tanggal 27 Juni s/d 3 Juli 2023 menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan proses SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan (P= 0,043), sikap (P= 0,041), peran petugas kesehatan (P= 0,041) memiliki hubungan dengan perilaku pencegahan penyakit Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam tahun 2023. Pengetahuan yang baik tentang TB dan sikap yang positif dapatmeningkatkan perilaku pencegahan penularan TB di masyarakat Kota Kuta Alam.

References

Endang. (2019). Pendidikan Dan Promosi Kesehatan: Teori Dan Implementasi Di Indonesia. UGM Press.

Herawanto. (2019). Epidemiologi Kesehatan Lingkungan. Cv.Nas Media Pustaka.

Herawati. C. Abdurakhman. R. N. & Rundamintasih. N. (2020). Peran Dukungan Keluarga, Petugas Kesehatan Dan Perceived Stigma Dalam Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tuberculosis Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 19-.

Ichsan. (2021). Pendidikan Dan Promosi Kesehatan. Yayasan Kita Menulis.

Kemenkes R1. (2019). Profil Kesehatan Indonesa 2019. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes Ri. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Maulana. A. (2022). Perilaku Pencegahan Penularan Tb Paru Pada Penderita Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamansari Kota Tasikmalaya. In Doctoral Dissertation. Stikes Bth Tasikmalaya.

Monintja. N. G. Warouw. F. & Pinontoan. O. R. (2020). Keadaan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Indonesian Journal Of Public Health And Community Medicine, 1, 93-99.

Nurmala. (2016). Promosi Kesehatan. Airlangga University Press.

Pramono. J. S. (2021). Tinjauan Literatur: Faktor Risiko Peningkatan Angka Insidensi Tuberkulosis. J. Ilm. Pannmed, 16, 106–11.

Sintyaningrum. L. (2020). Penerapan Pengawas Minum Obat (Pmo) Keluarga Pada Penderita Tbc. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Supatmi Dkk. (2023). Buku Ajar Pendidikan Dan Promosi Kesehatan. Pt. Sonpedia Publishing Indonesia.

Downloads

Published

2024-06-28

Issue

Section

Articles