PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA DINI MENURUT PANDANGAN ULAMA DAN KESEHATAN DI SUMEDANG

Authors

  • Fakhira Agustine Rahadian S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang
  • Andri Nur Permadi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang
  • Dini Berliyanti S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang
  • Subhan Manggala Putra S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang
  • Linda Febriana S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang
  • Tedi Supriyadi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang
  • Rizka Salsabila S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang
  • Regina Aulia Sa'diah S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, Sumedang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.29311

Keywords:

anak, pendidikan seksual, peran ulama, tenaga kesehatan

Abstract

Pendidikan seks usia dini pada anak adalah salah satu tindakan pencegahan kekerasan seksual pada anak dan membentuk perilaku seksual yang positif pada masa depan mereka. Angka kekerasan seksual pada anak setiap tahunnya mengalami peningkatan, kurangnya kesadaran orang tua dan masyarakat yang masih menganggap pendidikan seks di usia dini masih terbilang tabu untuk diajarkan pada anak. Dampak dari kurang kesadaran itulah yang menjadikan peningkatan kekerasan seksual pada anak. Pentingnya pendidikan seks usia dini diterapkan dikehidupan anak usia dini karena memberikan dampak positif di kemudian hari. Pendidikan seks ini harus diajarkan oleh orang tua sejak dini dan peran masyarakat bekerja sama terhadap pentingnya pendidikan seksual anak usia dini sebagai strategi pencegahan kekerasan seksual. Tujuan pendidikan kesehatan seksual dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku anak agar mengurangi risiko dan kejadian kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah desain penelitian menggunakan kualitatif dengan metode perbandingan, sampel yang digunakan ialah 6 orang diantaranya 3 orang perawat dan 3 orang ulama, dengan menggunakan metode sampling yaitu random sampling dan variabel yang digunakan ada 2 dan metode analisis data menggunakan wawancara mendalam. Hasil dari ke 6 orang tidak terdapat begitu perbedaan diantara keduanya. Baik dari perspektif kesehatan dan ulama mengenai pendidikan seks usia dini. Dapat disimpulkan bahwa pentingnya pendidikan seks yang dilakukan pada anak dengan orang tua sebagai utama dan peran masyarakat membantu untuk menghindari dari kekerasan seksual pada anak dan memberikan batasan batasan seperti menjaga aurat, hal baiknya anak dapat mengerti organ apa saja yang boleh dipegang dan tidak boleh.

References

Anam, K. (2024). Pendidikan Seks Pespektif Al -Quran dan Hadist. 3(7), 53–54.

Aziz, S. (2015). Pendidikan Seks Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Pontificia Universidad Catolica Del Peru, 8(33), 44.

Bakhtiar, N., & Nurhayati. (2020). Pendidikan Seks Bagi Anak Usia Dini Menurut Hadist Nabi. Generasi Emas, 3(1), 36–44. https://doi.org/10.25299/jge.2020.vol3(1).5383

Hanifa, L. H., Ritonga, A. W., Rahmah, S., & Aini, H. Q. (2023). Upaya Peningkatan Kualitas Bacaan Al-Qur’an Siswa Dalam Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Al Burhan, 3(1), 45–60. https://doi.org/10.58988/jab.v3i1.106

Downloads

Published

2024-06-29

Issue

Section

Articles