PENGARUH RENDAMAN BIJI KETUMBAR (CORIANDRUM SATIVUM LINN) SEBAGAI ANTISEPTIK UNTUK VULVA HYGIENE TERHADAP KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28864Keywords:
Keputihan, Rendaman Biji KetumbarAbstract
Keputihan merupakan keluarnya cairan dari liang vagina yang tidak berupa darah. Selain itu, keputihan yang berlebihan dan tidak normal juga bisa merupakan gejala awal dari kanker serviks yang bisa berujung kematian pada Wanita. Upaya untuk mengurangi keputihan dapat dengan cara terapi farmakologi (obat-obatan) maupun terapi non farmakologi salah satunya dengan menggunakan air rendaman biji ketumbar. Pemberian air rendaman biji ketumbar untuk membasuh vagina dapat mengurangi keputihan fisiologis. Biji ketumbar mengandung minyak atsiri yang terdiri dari betlephenol, kavikol, seskuiterpan, hidroksikavikol, cavibetol, estragol, eugenol, dan karvakol. Beberapa literature menyatakan bahwa biji ketumbar juga mengandung enzim diastase, gula, dan tannin. Biasanya, biji ketumbar minyak atsiri lebih banyak yang terbukti mematikan jamur Candida albicans penyebab keputihan, sementara tannin, merupakan astringen, yang mengurangi sekresi cairan pada liang vagina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rendaman biji ketumbar (Coriandrum Sativum Linn) sebagai antiseptik untuk vulva hygiene terhadap keputihan pada remaja putri di SMA Tri Dharma Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode quasy experiment dengan pendekatan two group pretest-posttest desain. Sampel penelitian ini sebanyak 60 responden dengan dibagi 30 responden kelompok intervensi dan 30 responden sebagai kelompok pembanding dan menggunakan metode non probability sampling. Alat analisis menggunakan alat bantu komputer dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) Versi 26References
Ahmad, H, M., (2021). Hubungan Hygiene Menstruasi Dengan Kejadian Fluor Albus (Keputihan) Pada Remaja Putri Di Smk Sritanjung Banyuwangi. Http://Eprints.Stikesbanyuwangi.Ac.Id/Id/Eprint/164
Andini, R. M. Et Al. (2021) Faktor Penyebab Ketidakhadiran Remaja Putri Di Sekolah Pada Saat Menstruasi. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 18(2).Hal 130-139
www.researchgate.net/profile/RohmaYanti/publication/373122477_Pengetahuan_Remaja_Tentang_Manajemen_Kebersihan_Menstruasi_Berhubungan_dengan_Sikap_Menstrual_Hygiene/links/64db6f2225837316ee11a32d/Pengetahuan-Remaja-Tentang-ManajemenKebersihanMenstruasiBerhubungandengan-Sikap-Menstrual-Hygiene.pdf
Andini, S, N, T., Juwariyah, S., & Supriyono , M. (2023). Efektivitas Emivo (Edukasi Media Vidio) Terhadap Peningkatan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Keperawatan. 1(3). Hal 100-107. Https://Doi.Org/10.59581/Diagnosa-Widyakarya.v1i2.
Astawan. (2009). Tinjauan Pustaka Ketumbar Tanaman Ketumbar. Jurusan Pertanian Masyarakat dan Fakultas Pertanian IPB: Bogor.
Babomoi, N, D., Pangesti, C, B., & Widyastutik, D. (2023). Hubungan Mengonsumsi Makanan Manis Dengan Kejadian Infeksi Flour Albus Pada Remaja Putri.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Bela Purnama Dewi, Indah Sari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).