FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM MANAJEMEN LOGISTIK ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.28427Keywords:
Alat kesehatan, Puskesmas, Sistem Manajemen LogistikAbstract
Manajemen logistik alat kesehatan adalah ilmu untuk persiapan dan memutuskan kebutuhan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, penghapusan dan pengendalian alat-alat kesehatan. Secara umum alat kesehatan yang dibutuhkan di poli Puskesmas Bebesn sudah diusulkan kepada pengelolaan logistik alat kesehatan dan belum terealisasikan. Sistem pemeliharaan dan penghapusan barang juga belum berjalan dengan baik karena tidak ada pegawai khusus yang menangani bagian pengelolaan logistik alat kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan sistem manajemen logistik alat Kesehatan dan untuk mengetahui hubungan perencanaan, pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan, ketersediaan di Puskesmas Bebesen tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan utama dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas, bendahara barang, tim pengurus barang, dan koordinator ruang balai pelayanan umum. Informan triangulasi yaitu kepala sub bagian perencanaan dan keuangan di Puskesmas Bebebsen Kabupaten Aceh Tengah, serta bendahara di Puskesmas Bebebsen. Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi menggunakan panduan wawancara dan panduan observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada beberapa fungsi logistik yang belum maksimal. Antara lain Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola logistik alat kesehatan sebagian besar masih dirangkap oleh petugas kesehatan puskesmas. Perencanaan masih kurang maksimal, ditandai dengan adanya kebutuhan di luar perencanaan kebutuhan. Pada saat observasi dilakukan, ada beberapa barang ada yang hanya diletakkan di aula puskesmas. Penghapusan alat kesehatan hanya sebatas pelaporan, beberapa alat kesehatan hanya diletakkan di gudang alat-alat tak terpakai. Saran kepada penanggung jawab alat kesehatan untuk barang yang baru diterima langsung disimpan di ruangan user masing-masing dan tidak perlu disimpan di gudang lagi.References
Alam, H. S., Sudiro, dan Purnami, C. T. Pengembangan Sistem Informasi Pemantauan Alat Kesehatan Untuk Mendukung Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Di Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia 2016, vol.4(3): 187- 195
Andi Mariam, Gambaran Pelaksanaan Manajemen Logisktik Alat Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Tahun 2022. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Uin Alauddin Makassar; 2022.
Ardiyanti, R. Gambaran Pelaksanaan Sistem Manajemen Logistik Barang Umum RSUD Kota Depok Tahun 2014. Depok: Universitas Indonesia; 2014.
Azwar, S. Sikap dan Perilaku : Teori dan Pengukuran. Jakarta : Pustaka Pelajar; 2011
Barus, M. Sistem Pelaksanaan Manajemen Logistik Alat Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2015.
Dey, S. and Chattopadhyay, S. ‘Assessment of Quality of Primary Healthcare Facilities in West Bengal’, International Journal of Research in Geography 2018, 4(2): 22–33.
Effendi, U. Asas Manajemen. Rajawali Pers; 2014.
Hidayat, A. A. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika. 2012
Imron, M. Manajemen Logistik Rumah Sakit. Sagung Seto; 2010.
Ishida, K., Hirose, M., Fujiwara, K., Tsuruta, H., dan Ikeda, N. Analysis of Medical Equipment Management in Relation to the Mandatory Equipment Safety Manager (MESM) in Japan. Journal of Healthcare Engineering 2014 vol. 5(3): 329-346.
Jayawardena, D. B. Hospital Equipment Management in District Base Hospitals in Kalutara District in Sri Lanka. Biomedical Statistics dan Informatics 2017, vol. 2(1): 18-21.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 118/Menkes/SK/IV/2014 tentang Kompendium Alat Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Manajemen Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pedoman Proses Asuhan Gizi di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Kenedi, J., Lanin, D., & Agus, Z. Analisis Pengadaan Alat Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Andalas 2018, 9-16.
Kasengkang, R. A., Nangoy, S., & Sumarauw, J. Analisis Logistik (Studi Kasus Pada PT. Remenia Satori Tepas-Kota Manado). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 2016, vol. 16(1): 750-759
Laporan Puskesmas Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2023
Lapau, B. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Lestari, P. B., & Haksama, S. Analisis Fungsi Manajemen Logistik Di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia 2017, vol. 5(1).
Mahmud Badaruddin, Gambaran Pengelolaan Persediaan Obat di Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah kota Sekayu Tahun 2015, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Islan Negeri Jakarta; 2015.
Man, L. C., Na, C. M., and Kit, N. C. IoT-based Asset Management System for Healthcare-related Industries. International Journal of Engineering Business Management 2015.
Mekar, S. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2013.
Moumaris, M., Bretagne, J.-M., and Abuaf, N. Hospital Engineering of Medical Devices in France. The Open Medical Journal 2018, vol. 6: 10-20.
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.2012.
Oliviera, E. M., Guimaraes, E. H., & Jeunon, E. E. Effectiveness of Medical-Care Equipment Management: Case Study In A Public Hospital In Belo Horizonte / Minas Gerais. International Journal of Innovation 2017, vol. 5(2): 234-249.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2012 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimum Kesehatan.
Putri Dwi Oktora Syafta, Evaluasi Manajemen Logistik Obat di Puskesmas Kuranji Kota Padang Tahun 2015, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas; 2015.
Qurrotu Ainy, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Barang di Gudang Sentral Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia; 2012.
Safitri, H. M., Rahman, A., dan Usman, A. Analisis Pengendalian Intern atas Pelaksanaan Prosedur Persediaan Obat-Obatan pada Rumah Sakit PHC Surabaya. Jurnal Akuntansi UBHARA,2015. 141-151.
Sastroasmoro, S., dan Ismael, S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2014.
Subagya, M. Manajemen Logistik. Jakarta: Haji Masagung; 1994.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Jakarta: Rajagrafindo Persada; 2014.
Triana, N., Setiawati, E. P., Arya, I. F., Sunjaya, D. K., Argadiredja, D. S., & Herawati, D. M. Manajemen Perubahan Organisasi Dinas Kesehatan dalam Revitalisasi Puskesmas di Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Kesehatan 2016, 120-126.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Aris Linggo, Tahara Dilla Santi, Hanifah Hasnur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).