HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27983Keywords:
ASI Eksklusif, Bayi, Inisiasi Menyusu DiniAbstract
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja meluncurkan program pembangunan berkelanjutan yang diberi nama Sustainable Development Goals (SDGs), menggantikan program sebelumnya Millennium Development Goals (MDGs) yang selesai pada akhir tahun 2015. Tujuan dari agenda baru PBB tersebut tidak berbeda jauh dari program sebelumnya, yang di antaranya mengakhiri kemiskinan, menjamin kehidupan sehat, mempromosikan pendidikan dan memerangi perubahan iklim. Persentase cakupan pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Riau tahun 2019 (73,44%). Walaupun sudah meningkat tapi angka tersebut belum mencapai target Kemenkes yaitu 80%. Inisiasi menyusu dini merupakan suatu prosedur langkah awal yang harus dilakukan antara ibu dan bayi. Inisiasi menyusu dini dilakukan dengan cara membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah persalinan. Bayi yang dilakukan Inisiasi menyusu dini dalam waktu 1 jam setelah melahirkan memiliki hasil menyusui yang lebih baik daripada bayi yang tidak dilakukan inisiasi menyusu dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ada Hubungan IMD dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan analisis korelasi dengan Chi-Square. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru dengan populasi 198 dan sampel 132. Teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Hasil penelitian didapatkan hasil p-value 0.008. Simpulan: ada hubungan antara inisiasi menyusu dini dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan.References
Adam, A., Alim, A. dan Sari, N. (2016). Pemberian Inisiasi Menyusu Dini Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan Manarang.
Agudelo et al. (2016). Kangaroo Mother Cre to Reduce Morbidity and Mortality in Low Birthweight Infants. Cochrane Library.
Al Ghazali. (2008). Ihya Ulumuddin. Darul Fikr. Beirut.
Angraresti, I. E., & Syauqy, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Semarang. Journal of Nutrition College, 5(Jilid 2), 321–327.
Aulia, M. J. (2015). Hubungan IMD Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Puskesmas Mlati Ii Sleman Yogyakarta Tahun 2015.
Depkes, R. (2018). Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Fadhila, Rayhani Siti dan Ninditya, L. (2016). Dampak Dari Tidak Menyusui Di Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/dampak-dari-tidak-menyusui-di-indonesia
Indrayani, M. (2020). PENTINGNYA INISIASI MENYUSUI DINI ( IMD ) PADA BAYI BARU LAHIR DI DESA CINTA RAKYAT TAHUN 2020. 6(2), 77–83.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2019.
Kominfo. (2019). Berikan ASI untuk Tumbuh Kembang Optimal. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Jakarta
Marni. (2016). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas Peurperium Care. Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
Nurcahyani, A. S. (2017). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Keberhasilan Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Pskesmas Godean II.
Purwanti. 2018. Kandungan dan Khasiat Kacang Hijau. UGM Press: Yogyakarta.
Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI. Dunia Sehat.
Roesli. (2012). Panduan Inisiasi Menyusui Dini Plus Asi Eksklusif. Pustaka Bunda.
Saputra, N. dan Lasmini, P. S. (2015). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini terhadap Waktu Pengeluaran dan Perubahan Warna Mekonium Serta Kejadian Ikterik Fisiologis. Jurnal Ilmu Kesehatan, 87–94.
Schanler, RJ. (2014). Breastfeeding Handbook for Physicians 2nd Edition. United States of Pediatrics and The American College of Obstetricians and Gynecologists.
Setyowati, Anis. (2018). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini dengan Produksi ASI Selama 6 Bulan Pertama. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo. Vol.4 No.1
Soekidjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.
World Health Organization. (2019). Diarrhoeal disease. WHO.
Yuliarti, N. (2016). Keajaiban ASI: Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan dan Kelincahan Si Kecil.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nurul Hidayah, Zurhayati Zurhayati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).