HUBUNGAN KEPADATAN HUNIAN DAN PENCAHAYAAN ALAMI RUMAH TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU : TINJAUAN LITERATURE

Authors

  • Muhammad Sholahuddin Afif Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Mohammad Zainal Fatah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27955

Keywords:

Tuberkulosis Paru, Kepadatan Hunian, Pencahayaan Alami

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang menjadi salah satu permasalahan kesehatan secara global. Penyakit tersebut disebabkan oleh agen bakteri Mycobacterium tuberculosis yang mayoritas menyerang paru-paru manusia. Di Indonesia, tuberkulosis menduduki peringkat kedua dalam jumlah kasus tertinggi di dunia, diikuti oleh negara-negara seperti China, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Republik Demokratik Kongo. Jumlah kematian akibat tuberkulosis paru di Indonesia mencapai 150.000 kasus, dengan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Salah satu komponen lingkungan dalam model segitiga epidemiologi penyakit tuberkulosis paru adalah kondisi fisik hunian. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kondisi fisik hunian dengan kejadian tuberkulosis paru. Metode penelitian menggunakan tinjauan literatur, dengan mengumpulkan dan menyintesis informasi dari berbagai sumber referensi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dengan mencari artikel melalui berbagai situs pencarian artikel. Hasil pencarian kemudian tersaring menjadi 23 jurnal yang dapat digunakan sebagai referensi dalam tinjauan literatur. Hasil tinjauan literatur mencakup jurnal terkait hubungan antara kondisi fisik tempat tinggal dan kasus tuberkulosis paru. Jurnal-jurnal tersebut menyajikan hasil penelitian yang bervariasi, yang dipengaruhi oleh perbedaan dalam metode penelitian dan faktor-faktor yang terkait dengan responden studi. Terdapat korelasi antara tingkat kepadatan hunian dan pencahayaan alami dengan insiden tuberkulosis paru. Saran untuk pembuat kebijakan adalah mengadakan kampanye atau pelatihan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan menciptakan lingkungan sehat sebagai bagian dari strategi pencegahan tuberkulosis paru.

References

Budi, I. S., Ardillah, Y., Sari, I. P., and Septiawati, D. (2018) ‘Analisis Faktor Risiko Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang’, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(2), pp. 87–94. https://doi.org/10.14710/jkli.17.2.87-94

Damayanti, D. S., Andi Susilawaty, and Maqfirah. (2018) ‘Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep’, Higiene Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), pp. 121–130.

Imaduddin, D., and Setiani, O. (2019) ‘Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Batu 10 Kota Tanjungpinang’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7, pp. 8–14. https://doi.org/10.14710/jkm.v7i3.25599

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2018) Infodatin Tuberkulosis. Jakarta: In Tuberkulosis Kementrian Kesehatan RI.

Keputusan Menteri Kesehatan (1999) Number. 829/Menkes/SK/VII/1999. Concerning Residential Health Requirements. Jakarta: Ministry of Health Republic of Indonesia

Kond, C. P., Asrifuddin, A., and Langi, F. L. F. G. (2020) ‘Hubungan Antara Umur, Status Gizi Dan Kepadatan Hunian Dengan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Tuminting Kota Manado’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi 9(1), pp. 1–8.

Notoatmodjo (2003) Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta

Notoatmodjo (2007) Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan. Rineka Cipta

Nurhidayah, I., Lukman, M., and Rakhmawati, W. (2007) ‘Hubungan antara Karakteristik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis pada Anak di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang’, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Peraturan Menteri Kesehatan (2011) Number 1077. Concerning Guidelines for Cleaning Air in Home Spaces. Jakarta: Ministry of Health Republic of Indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan (2016) Number 67. Concerning Tuberculosis Control. Jakarta: Ministry of Health Republic of Indonesia

Putri, A. M., Thohari, I., and Sari, E. (2022) ‘Kondisi Fisik Rumah (Jenis Dinding, Jenis Lantai, Pencahayaan, Kelembaban, Ventilasi, Suhu, Dan Kepadatan Hunian) Mempengaruhi Kejadian Penyakit Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Krian Sidoarjo Tahun 2021’, GEMA Lingkungan Sehat, 20(01), pp. 22–28. https://doi.org/10.36568/gelinkes.v20i1.5

Romadhan, S., Haidah, N., and Hermiyanti, P. (2019) ‘Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Babana Kabupaten Mamuju Tengah’, Annada - Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6, pp. 38– 45. https://doi.org/10.31602/ann.v6i2.2680

Sutiasih, L., Wirawan, D. N., and Sawitri, A. A. S. (2014) ‘Home Sanitation and Nutritional Status as Risk

Factors of Pulmonary Tuberculosis (TB) at Karang Taliwang Health Centre, Mataram, West Nusa Tenggara’, Public Health and Preventive Medicine Archive (PHPMA), Volume 2, Number 1 pp. 52-58

World Health Organization (2022) Global Tuberculosis Report. World Health Organization

Zuraidah, A., Ali, H., Kesehatan, P., and Bengkulu, K. (2020) ‘Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tb Paru Bta Positif Di Wilayah Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu’, Journal of Nursing and Public Health, 8(1), pp. 1–10. https://doi.org/10.37676/jnph.v8i1.1004

Downloads

Published

2024-06-29

Issue

Section

Articles