HUBUNGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU DI UPT BLUD PUSKESMAS TAMBANG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v2i4.2767Keywords:
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH, TB PARUAbstract
Secara global kasus baru tuberkulosis pada tahun 2018 sebesar 6,4 juta, setara dengan 64% dari insiden tuberkulosis. Tuberkulosis menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di dunia dan kematian tuberkulosis secara global diperkirakan 1,3 juta pasien pertahun. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kesehatan lingkungan rumah terhadap kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tambang. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian case control. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10-17 juli 2021.  Adapun populasi pada penelitian ini adalah 78 orang dengan sampel kasus 32 dan kontrol 32. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah  univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian pada analisa univariat diperoleh bahwa paling banyak responden dengan pentilasi yang tidak memenuhi syarat sebanyak 37 (57.8%). Responden tidak memenuhi syarat pencahayaan sebanyak 36 (56.2%). Responden TB paru kasus 32 (50%) dan kontrol 32 (50%). Uji Chi Square diperoleh ada hubungan yang signifikan antara pencahayaan dan ventilasi dengan kejadian TB Paru di Desa Kualu dan Tarai Bangun Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Tambang Tahun 2021 dengan p value masing-masing 0,000 dan 0,011. Diharapkan penelitian ini menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberkulosis paru terutama faktor kesehatan lingkungan rumah apa saja yang berhubungan cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya. Kata Kunci: Kesehatan Lingkungan Rumah, TB ParuReferences
Adnani H. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jogjakarta : Nuha Medika
Alfiatun Daim. (2013). Studi Tentang Praktik Higiene, Sanitasi Lingkungan dan Dukungan Keluarga Penderita TB BTA Positif Dan TB BTA Negatif di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Kabupaten Boyolali. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Anugrah Sari. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang TB Paru, Status Gizi, Riwayat Kontak Keluarga, dan Riwayat Merokok Pasien dengan Kejadiannya TB Paru di Kota Pontianak. Skripsi. Universitas Tanjungpura Pontianak.
Astuti Sumiyati. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis di RW 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Asrini, Nova. (2017). Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Gayam, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cemdekia Medika Jombang.
Batti. (2013). Analisis Hubungan Antara Kondisi Ventilasi Kepadatan Hunian, Kelembaban Udara, Suhu, Dan Pencahayaan Alami Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo. Jurnal Kesehatan. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Dawile Greis, Sondakh Ricky, Maramis Franckie. (2013). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Penelitian. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta : Depkes RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau.(2019). Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2018. Riau : Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2019). Laporan Kinerja Intansi Pemerintah Tahun 2018 . Riau : Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. (2019). Profil Kesehatan Kabupaten Kampar Tahun 2018. Bangkinang : Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. (2020). Laporan Target TB Dinkes Kabupaten Kampar, 2020. Bangkinang : Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.
Dotulong Jendra, Sapulete Margareth, Kandou Grace. (2014). Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian TB Paru di Desa Wori Kecamatan Wori. Jurnal Kesehatan. Fakultas Kedokteran Universtas Sam Ratulangi Manado.
Ika Lusy. (2016). Hubungan antara Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dan Perilaku dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sangrah Kota Semarang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jihad, Adil Muhammad .(2019). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawahan Kota Surabaya. Skripsi : Universitas Airlangga
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.Jakarta : Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Tuberkulosis Temukan Obati Sampai Sembuh. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.
Korua elisa, Kapantow Nova, Paul. (2015). Hubungan Antara Uur, Jenis Kelamin dan Kepadatan Hunian dengan kejadian TB Paru pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Jurnal Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
Kusuma Saffira, Raharjo Mursid, Nurjazuli. (2015). Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Kesehatan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Gondanglegi Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 3, Nomor 1 Januari 2015. Universitas Diponegoro Semarang.
Machfoedz, Ircham. (2008). Menjaga Kesehatan Rumah dari Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Fitramaya.
Mardianti, Reva. Dkk. (2019). Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Studi Kasus di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Naturalis : Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.
Mujahidin Didin. (2013). Gambaran Praktik Pencegahan Penularan TB Paru di Keluarga di wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni I Kabupeten Pekalongan. Jurnal Penelitian.
Naga S. S. (2014). Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit dalam. Jogjakarta : Diva Press
Notoatmodjo Soedkidjo. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soedkidjo. (2011). Ilmu dan Seni Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo. (2012). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Puskesmas Tambang. (2021). Laporan Penemuan Kasus TB Dinkes Kabupaten Kampar, 2020. Puskesmas Tambang.
Riskedas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Sari Ristyo, Ali Imam, Nahariani Pepin. (2012). Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dengan Angka Kejadian TB Paru BTA Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Peterongan Jombang Tahun 2012. Jurnal Penelitian. Stikes Jombang.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses KeperawatanEdisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
Tjiptoherijanto, Soesetyo. (2008). Ekonomi Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Wahyuni Tri. (2015). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru BTA(+) di Wilayah Kerja Puskesmas II Kembaran. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
World Health Organization (WHO). (2018). Global Tuberculosis Control, Surveilance, Planning, Financing. WHO Report 2018. Genwa
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Harizon Harizon, Lira Mufti Azzahri Isnaeni, Rizki Rahmawati Lestari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).