PENGOLAHAN LIMBAH B3 BOTOL INFUS DENGAN METODE DESINFEKSI KIMIAWI MENGGUNAKAN KALSIUM HIPOKLORIT (Ca(CIO)2) DI RUMAH SAKIT BAPTIS BATU

Authors

  • Ivan Tedy Aryani Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan STIKES Widyagama Husada Malang
  • Yusup Saktiawan Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan STIKES Widyagama Husada Malang
  • Irfany Rupiwardani Program Studi S1 Kesehatan Lingkungan STIKES Widyagama Husada Malang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i3.27461

Keywords:

disenfeksi kimiawi, kalsium hipoklorit (CA(CIO)²), limbah B3 botol infus

Abstract

Pengolahan limbah medis bertujuan mengubah karakteristik biologis dan/atau kimia limbah sehingga potensi bahayanya terhadap manusia berkurang atau tidak ada. Disinfeksi didefinisikan sebagai proses pengurangan jumlah mikroorganisme yang memiliki tingkat bahaya tinggi, ke tingkat yang lebih rendah, pada permukaan yang terindikasi kontaminasi oleh mikroorganisme dengan menggunakan bahan kimia yakni disinfektan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengolahan limbah B3 botol infus dengan metode desinfeksi kimia menggunakan kalsium hipoklorit (Ca(CIO)2) di Rumah Sakit Baptis Batu. Desain penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu data yang besarnya semua variabel digambarkan dalam bentuk kategorik yang akan diperoleh korelasi  data variabel bebas dan variabel terikat dibandingkan pada waktu yang sama dengan menggunakan lembar checklist. Metode digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi melalui lembar checklist pengelolaan limbah B3 botol infus di  Rumah Sakit Baptis Batu. Berdasakan hasil penelitian Rumah Sakit Baptis Batu menghasilkan total limbah B3 berupa botol infus seberat 173,5 kg. Proses pengolahan limbah ini dilakukan dengan metode desinfeksi kimia menggunakan kalsium hipoklorit (Ca(CIO)2), yang telah memperhatikan langkah-langkah penanganan limbah medis untuk mencegah potensi bahaya bagi petugas, pasien, pengunjung, dan masyarakat sekitar. Hasil uji ALT (Pour Plate) menunjukkan bahwa penggunaan Ca(CIO)2 pada botol infus dengan konsentrasi 3% maupun 5% menghasilkan jumlah kuman yang minim, yaitu 0 CFU/cm2, menandakan efektivitas metode tersebut dalam mengolah limbah B3 botol infus dengan mengurangi risiko kontaminasi

References

Adri, Delvi. (2020). Ada Rumah Sakit di Pekanbaru Buang Limbah B3 Medis Sembarangan.

Amalia, N. (2022). Studi Penggunaan Sodium Hipoklorit Dan Tanah Dalam Menurunkan Pseudomonas Aeruginosa Dari Limbah Botol Infus Rs Roemani Muhammadiyah Semarang (Doctoral Dissertation, Universitas Diponegoro).

Apriliyanto, A., Rahman, H. F., dan Siswanto, H. (2022). Perbandingan Desinfektan Karbol dan Surfanios terhadap Jumlah Koloni Bakteri Kamar Operasi. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 4(3), 845-854.

Athena, A., Laelasari, E., dan Puspita, T. (2020). Pelaksanaan Disinfeksi Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Dan Potensi Risiko Terhadap Kesehatan Di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan, 19(1), 1–20.

Bramantoro, Taufan. (2017). Pengantar Klasifikasi dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan. Surabaya: UNAIR (AUP).

De Almeida AP, Souza MA, Miyagaki DC, Dal Bello Y, Cecchin D, and Farina AP. (2014). Comparative evaluation of calcium hypochlorite and sodium hypochlorite associated with passive ultrasonic irrigation on antimicrobial activity of a root canal system infected with Enterococcus faecalis: An in vitro study. J Endod;40(12):1953–7.

Dede, T. (2020). Metode Penarikan Sampel. Jakarta: UI-Press.

Detha, A. dan Datta, F. U., (2016). Disinfektan Alternatif dari Bahan Alami. Kupang: UNDANA Press.

Hamdi, K., dan Purnama, I. G. H. (2019). Implementasi pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem bank sampah di rsu surya husadha denpasar bali. Health, 114.

Hanako, A., dan Trihadiningrum, Y. (2021). Kajian Pengelolaan Limbah Padat B3 di Rumah Sakit X Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 9(2), C133-C138.

Peraturan Perundang-undangan (2014) Nomor 101 Tahun 2014. Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jakarta: Peraturan Pemerintah Pusat.

Karna, I. N. Y., dan Adi, I. N. R. (2021). Membedah peran bank sampah guna menilik efektivitas pengelolaan limbah medis B3 rumah sakit. Intisari Sains Medis, 12(2), 538–542.

Kwardani, R. I. (2021). Efektivitas pengawasan izin pengolahan limbah medis padat oleh dinas lingkungan hidup kota makassar. Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin.

Listiyono, R. A. (2015). Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit Tipe B. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen Publik, 1(1), 2-7.

Maharani, R., Muid, A., dan Ristian, U. (2019). Sistem Monitoring Dan Peringatan Pada Volume Cairan Intravena (Infus) Pasien Menggunakan Arduino Berbasis Website. Coding Jurnal Komputer dan Aplikasi, 7(03).

Malayadi, A. F. (2017). Karakteristik Dan Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Laboratorium Universitas Hasanuddin Kota Makassar.

Marquez, A. Djelouadji, Z., Lattard, V. dan Kodjo, A., (2017). Overview Of Laboratory Methods To Diagnose Leptospirosis And To Identify And To Type Leptospires. International Microbiology, 20(4), pp. 184– 193

Mayonetta, G. (2016). Evaluasi pengelolaan limbah padat B3 fasilitas puskesmas di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Teknik ITS, 5(2), D227-D232.

Meilani, S., dan Iskandar, D. (2022). Perbandingan Nilai Daya Pengikat Chlor Antara Kaporit Dan Natrium Hipoklorit Pada Proses Penjernihan Air. In Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan (Vol. 5, pp. 443-448).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peraturan (2015). Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Montolalu, C., dan Langi, Y. (2018). Pengaruh pelatihan dasar komputer dan teknologi informasi bagi guru-guru dengan uji-t berpasangan (paired sample t-test). d'CARTESIAN: Jurnal Matematika dan Aplikasi, 7(1), 44-46.

Mulyatna, L., Rochaeni, A., dan Thariq, E.M. (2017). Persepsi dan Pendapat Masyarakat mengenai Dampak Operasional TPA Sarimukti terhadap Lingkungan Perairan Sekitar. Journal of Community Based Environmental Engineering and Management, 1(1), 32-39

Muslim, I., dan Inayah, K. (2018). Penggunaan Pemutih Pakaian Komersial (BAYCLIN) sebagai Zat Etsa Alternatif pada Pencapan Etsa Kain Kapas Yang Telah Dicelup Zat Warna Reaktif Dingin (Drimarene Blue K2-RL). In Prosiding Seminar Nasional Peran Sektor Industri dalam Percepatan dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Vol. 1, No. 1, pp. 15-20).

Nurhayati, H., Ramon, A., Febriawati, H., dan Wati, N. (2021). Pengelolaan limbah medis padat B3 di puskesmas perawatan betungan kota bengkulu tahun 2021 B3 solid medical waste management at the betungan care health center, bengkulu in 2021. Jurnal Imiah AVICENNA, 16(2), 97–110.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2019). Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Pertiwi, V. (2017) Evaluasi pengelolaan limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(3), ISSN: 23P.56-3346.

Purwanti, A. A. (2018). Pengelolaan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) rumah sakit di RSUD dr. Soetomo surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(3), 291-298.

Purwohandoyo, A. (2018). Analisis Perbandingan Biaya Pengelolaan Limbah Medis Padat Antara Sistem Swakelola dengan Sistem Outsourcing di Rumah Sakit Kanker “Dharmais”. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 2(3).

Ramadhanti, A. E. (2019). Pengaruh Dosis Dan Waktu Kontak Kalsium Hipoklorit Terhadap Penurunan Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Pada Limbah Botol Infus Di Rs Roemani Muhammadiyah Semarang. Doctoral Dissertation, Diponegoro University.

Ridhwan, M., Kurniawan, F. B., AK, M. D., Hansur, L., Asrinawaty, A. N., Nikmatullah, N. A., dan Hartati, R. (2023). Mikrobiologi dan Parasitologi. Global Eksekutif Teknologi. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.

Rikomah, S. E. (2017). Farmasi Rumah Sakit. Deepublish.

Romdhoni, M. W., & Faizah, N. (2018). Efektivitas Teknik Modeling Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Santri di Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya. Jurnal Transformatif (Islamic Studies), 2(1), 86-99.

Ronald T, Jootje M.L. Umboh, W. B. S. J. (2018). Pengelolaan Limbah Medis Padat Bahan Berbahaya Beracun (B3) Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Piru Kabupaten Seram Bagian Barat, Propinsi Maluku Pada Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 7(5).

Rosihan, A. (2018). Pengelolaan Limbah Medis Pelayanan Kesehatan. Universitas Lambung Mangkurat Press, 2018. 55.

Setiani, N. A., Nurwinda, F., dan Astriany, D. (2018). Pengaruh desinfektan dan lama perendaman pada sterilisasi eksplan daun sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex. FA Zorn) Fosberg). Biotropika: Journal of Tropical Biology, 6(3), 78-82.

Siddik, S. S., dan Wardhani, E. (2020). Pengelolaan Limbah B3 Di Rumah Sakit X Kota Batam. Jurnal Serambi Engineering, 5(1).

Simões, L. C., Simões, M. and Vieira, M. J., 2010. Influence of the diversity of bacterial isolates from drinking water on resistance of biofilms to disinfection. Applied and Environmental Microbiology, 76(19), pp. 6673–6679.

Slaughter RJ, Watts M, Vale JA, Grieve JR, and Schep LJ. (2019). The clinical toxicology of sodium hypochlorite. Clin Toxicol. 2019;57(5): 303 – 11.

Suciati, R, A. (2015). Efektivitas Lama Waktu Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Angka Kuman Piring di Rumah Makan Ayam Goreng Mbah Cemplung. Skripsi. Politenik Kesehatan Yogyakarta.

Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sun, X., Liu, J., Ji, L., Wang, G., Zhao, S., Yoon, J. Y., and Chen, S. (2020). A review on hydrodynamic cavitation disinfection: The current state of knowledge. Science of the Total Environment, 737.

Supartiningsih, S. (2017). Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit. (JMMR). Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, Vol. 6.

Supriadi, Y., Muchtar, N. Y., dan Priyadi, A. (2021). Analisis Pengendalian Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril Dan Non Steril Menggunakan Metode Abc Di Salah Satu Penyalur Alat Kesehatan Kota Bandung. J. Ilm. Indones, 6(3), 1514-1522.

Tiwari, S., Rajak, S., Mondal, D.P. and Biswas, D., 2017. Sodium hypochlorite is more effective than 70% ethanol against biofilms of clinical isolates of Staphylococcus aureus. American Journal of Infection Control. 46(6), pp. 37– 42.

Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021). Populasi Dan Sampel. Pengantar Statistika, 1, 33. Bandung: Media Sains Indonesia.

Peraturan Perundang-undangan (2009). Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta: Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia.

Yoga, F. (2021). Pra Rencana Pabrik Sodium Hipoklorit Dari Air Laut Proses Elektrolisa Kapasitas Produksi 50.000 Ton/Tahun Perancangan Alat Utama Evaporator (Doctoral dissertation, ITN MALANG).

Yustiani, Y. M. (2019). Evaluasi operasional sistem pengelolaan limbah padat medis di rumah sakit garut. ENVIROSAN: Jurnal Teknik Lingkungan, 2(1), 14-18.

Downloads

Published

2024-08-05