RANCANGAN FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL INJEKSI FENITOIN SERTA UJI EVALUATIF SEDIAAN

Authors

  • Dewa Ayu Trisna Damayanti Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27349

Keywords:

Fenitoin, Formulasi Injeksi, Uji Evaluasi Sediaan Steril

Abstract

Fenitoin merupakan senyawa turunan hydantoin yang berperan sebagai antikonvulsan. Penelitian ini bertujuan melakukan formulasi sediaan injeksi fenitoin serta mengevaluasi sediaan berdasaran syarat yang ditentukan. Parameter uji evaluasi yang dilakukan antara lain uji organoleptis, uji kejernihan, uji kebocoran, uji pH, serta uji volume terpindahkan. Sediaan injeksi yang dihasilkan memenuhi 4 dari 5 uji evaluasi yakni uji organoleptik, uji kebocoran, uji pH dan uji volume terpindahkan. Pada uji organoleptik diperoleh sediaan yang bening dan tidak berbau, pada uji kejernihan ditemukan partikel asing berwarna putih namun tidak ditemukan partikel berwarna hitam, pada uji kebocoran sediaan tidak berwarna biru, pada uji pH dihasilkan pH 12 yang masih berada dalam rentang persyaratan, serta pada uji volume terpindahkan dihasilkan volume terpindahkan yakni 10 mL atau 100%.

References

Ayuhastuti, A. 2016. Praktikum Teknologi Sediaan Steril. Cetakan Pertama. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dewantisari, D. dan Musfiroh, I. 2020. Strategi Peningkatan Objektivitas Hasil Uji Inspeksi Visual Sediaan Injeksi. Majalah Farmasetika. 5(2): 64-72.

Dewanto, G., Suwono, W.J., Riyanto, B., dan Turana, Y. 2007. Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dwiastuti, R. 2012. Pengaruh Penambahan CMC (Carboxymethyl Cellulose) sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol sebagai Humektan dalam Sediaan Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau (Camellia sinensis L). Jurnal Penelitian. 13(2): 227–240.

Fatmawaty, A., Nisa, M., dan Rezki, R. 2015. Teknologi Sediaan Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Francis, S.A. Smith, F. Malkinson, J., Taylor, K. dan Constanti, A. 2015. Integrated Pharmacy Case Studies. London: Pharmaceutical Press.

Gahart, B.L. dan Nazareno, A.R. 2014. Intravenous medications. Edisi XXX. United States of America: Elsevier.

Gupta, M., dan Tripp, J. 2021. Phenytoin. Treasure Island (FL): Statpearls Publishing.

Handayani, S., Veny, V., Haddani, H., Marisdina, S., dan Bahar, E. 2019. Karakteristik Penderita Polineuropati Akibat Penggunaan Fenitoin di Poliklinik Saraf RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sriwijaya Journal of Medicine. 2(1): 59-62.

Karangan, J., Sugeng, B., Sulardi. 2019. Uji Keasaman Air dengan Alat Sensor pH di STT Migas Balikpapan. Jurnal Kacapuri Jurnal Keilmuan Teknik Sipil. 2(1): 65-72.

Kemenkes RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. 2020. Farmakope Indonesia. Edisi VI. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lacy, C.F. 2011. Drug Information Handbook. 20th Edition. USA: American Pharmacist Association.

McEvoy, G.K. 2002. AHFS Drug Information. USA: American Society of Health System Pharmacists.

Niazi, S.K. 2019. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations: Sterile Products. USA: CRC Press.

Ochoa P.S., Vega J.A. 2015. Concepts in Sterile Preparations and Aseptic Technique. US: Jones & Bartlett Learning.

PIONAS. 2021. Fenitoin. Data diperoleh melalui situs: https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/48-epilepsi/481-antiepilepsi/fenitoin. Diakses pada tanggal 14 April 2023.

Putri, D. C. A., dan Yuliani, S. H. 2018. Evaluasi Peracikan Injeksi Seftriakson di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Semarang. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy. 7(3). 143- 153.

Rahayu, A. 2022. Sediaan Semisolida. Surabaya: Jakad Media Publishing.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press.

Syamsuni, H. A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Setiawan, B., Restuhadi, F., dan Hamzah, F. 2015. Pengembangan Etanol Semi Padat Dengan Pencampuran Minyak Jelantah. Jom Faperta. 2(2): 1-10.

Susilowati, E., Hudaya, I., dan Rahmawati, M. 2021. Penuntun Praktikum Basic Skill Training Keterampilan Dasar Kebidanan (KDK) 1. Jilid 3. Bandung: Media Sains Indonesia.

Sweetman, S.C. 2009. Martindale: The Complete Drug Reference. Edisi XXXVI. London: Pharmaceutical Press.

Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

The United States Pharmacopoeial Convention. 2015. United States Pharmacopeia and National Formulary (USP38-NF33). Rockville, MD: The United States Pharmacopoeial Convention.

Trissel, C.A. 2009. Handbook on Injectable Drugs. 12th Edition Book 2. USA: American Society of Health- System Pharmacist Inc.

Williams, R.O., Watts, A.B. dan Miller, D.A. 2012. Formulating Poorly Water Soluble Drugs. New York: Springer.

Wiria, M.S.S. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi Kelima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI.

Wu, M.F. dan Lim, W.H. 2013. Phenytoin: A Guide to Therapeutic Drug Monitoring. Proceedings of Singapore Healthcare. 22(3): 198-202.

Yuen A.W. dan Sander, J.W. 2012. Can magnesium supplementation reduce seizures in people with epilepsy? A hypothesis. Epilepsy Res. 100(1-2):152-156.

Downloads

Published

2024-06-18

Issue

Section

Articles