HUBUNGAN C-REACTIVE PROTEIN DENGAN DERAJAT AKTIVITAS RHEUMATOID ARTHRITIS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK TAHUN 2023

Authors

  • Juli Saputra Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati
  • Rina Kriswiastiny Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Departemen Penyakit Dalam Sub Rheumatologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
  • Arti Febriyani Hutasuhut Departemen Imunologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27276

Keywords:

CRP, Derajat Aktivitas, Rheumatoid Arthritis

Abstract

Rheumatoid Arthritis adalah kondisi autoimun reumatik yang paling umum terjadi dan ditandai oleh peradangan kronis yang terus berlanjut, menyebabkan kerusakan permanen pada sendi. Penyakit rheumatoid arthritis  sering disertai dengan peningkatan  C-Reaktif Protein (CRP) sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Pengukuran CRP merupakan gambaran umum untuk pemantauan derajat penyakit RA. Pemantauan menggunakan DAS28 untuk melihat pengobatan agar penyakit lebih terkendali atau terkontrol secara terus-menerus, adapun kreteria penilaian DAS28 adalah menghitung jumlah sendi yang nyeri, jumlah sendi yang bengkak, visual analog scale, dan kadar CRP. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan c-reactive protein dengan derajat aktivitas rheumatoid arthritis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sampel sebanyak 53 orang. Analisis data menggunakan uji statistik uji korelasi spearman’s. Hasil penelitian diketahui   Sebagian besar pasien rheumatoid arthritis memiliki kadar C-RP  di atas 6 (tinggi) sebanyak 45 orang (84.9%). memiliki derajat aktivitas Rheumatoid Arthritis derajat tinggi sebanyak 30 orang (56.6%). Ada korelasi yang signifikan antara kadar CRP dengan derajat aktivitas rheumatoid arthritis (p-value= 0.009 :r=0.356. Kesimpulannya yaitu ada Hubungan C-Reactive Protein dengan derajat aktivitas rheumatoid arthritis.

References

Agustin, Melati.(2016). Gambaran C- reaktif Protein Pada Obesitas. Bandung: Repository Poltekkes Bandung.

Arisman. (2010). Buku Ajar Ilmu Gizi; Gizi dalam Daur Kehidupan (2nd ed.). Jakarta: EGC.

Andriyani, N. A. (2018). Gambaran Faktor Predisposisi dan Presipitasi Kejadian Rheumatoid Arthritis Pada Individu. Doctoral Dissertation Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anna Ariane, Harry Isbagio, Dono Antono, Esthika Dewiasty, Imam Subekti, Aida Lydia, Bambang Setyohadi.(2014). Hubungan C-Reactive Protein (CRP) dengan Derajat Aktivitas Rheumatoid Arthritis. Majalah Kedokteran Indonesia. Volume: 64, No. 12

Atiqah F. (2011).Perbandingan sensitivitas dan spesifisitas kadar CRP dan LED pada pasien rheumatoid artritis di RSUD Dr. Pringadi, Medan. [SKRIPSI]. Medan: Universitas Sumatera Utara;

Baratawidjaya, Karnen Garna, Rengganis Iris.(2018). Imunologi Dasar Edisi ke 12. Badan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta hal 626.

Choy E. (2012). Understanding The Dynamics: Pathway Involved In The Pathogenesis Of Rheumatoid Arthritis. Oxford University Press on behalf of the British Society for Rheumatology, vol. 51, pp.3-11

Chauhan K, Jandu JS, Goyal A, Bansal P, Al-Dhahir MA. (2020).Rheumatoid Arthritis [Internet].. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/ NBK441999/

EMudjaddid, M. P. (2017). Hubungan Derajat Aktifitas Penyakit Dengan Despresi Pada Pasien Artritis Reumatoid. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 4.

Firestein GS, Mcinnes IB. (2017).Review Immunopathogenesis of Rheumatoid Arthritis. Immunity.;46(2):183–96.

Firestein, S. (2017). Textbook of Rheumatology Tenth Edition (Tenth). Philadelphia: Elsevier.

Gibofsky A. (2012). Overview of Epidemiology, Pathophysiology, and Diagnosis of Rheumatoid Arthritis. Am J Manag Care;18(13):295–302.

Gonzalez-Gay, M. A., Gonzalez-Juanatey, C., Piñeiro, A., Garcia-Porrua, C., Testa, A., & Llorca, J. (2005). High-grade C-reactive protein elevation correlates with accelerated atherogenesis in patients with rheumatoid arthritis. The Journal of rheumatology, 32(7), 1219-1223.

Hochberg, M. C., Silman, A. J., Smolen, J. E., Weinblatt, M. E., & Weisman, M. H. (2011). Rheumatology (Fifth). Philadelpia: Elsevier.

Hidriyah, Silvia dkk.(2018). Perbandingan Nilai Laju Endap Darah (Led) Antara Metode Westergren Dengan Metode Mikro ESR Pada Penderita Tuberkulosis Paru, Jurnal Medikes, Vol.5, No.2, 182-191.

Jebakumar, A. J., Udayakumar, P. D., Crowson, C. S., & Matteson, E. L. (2013). Occurrence of gout in rheumatoid arthritis: It does happen! A population-based study. International Journal of Clinical Rheumatology, 8(4), 433–437

Kiswari, Rukman.(2014). Hematologi dan Transfusi, Erlangga, Jakarta.

Kemenkes. (2011). Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta : Kemenkes. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kumar, P., & Clark, M. (2009). Clinical Medicine (Seventh). Spain: Elsevier

Notoadmodjo. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nazarudin M.(2019). Pengaruh Getara Centrifuge Terhadap Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED). Jlabmed Vol 3 No 1

Otterness, I. G. (1994). The value of C-reactive protein measurement in rheumatoid arthritis. In Seminars in arthritis and rheumatism.Vol. 24, No. 2, pp. 91-104. WB Saunders.

Perhimpunan Reumatologi Indonesia (2021). Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Reumatoid. Perhimpunan Reumatologi Indonesia

Putra,T.R., Suega,K., Artana,I.G.N.B. (2013). Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam. Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2012). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (6th ed.). Jakarta: EGC.

Parks, C. G., Walitt, B. T., Pettinger, M., Chen, J., De, A. J., Hunt, J., … Howard, B. V. (2011). Insecticide Use and Risk of Rheumatoid Arthritis and Systemic Lupus Erythematosus in the Women’s Health Initiative Observational Study. Arthritis Care Res (Hoboken), 63(2).

Pope, J. E., & Choy, E. H. (2021). C-reactive protein and implications in rheumatoid arthritis and associated comorbidities. In Seminars in arthritis and rheumatism (Vol. 51, No. 1, . WB Saunders.

Rose, S. (2018). Rheumatoid Arthritis – Prevention and Treatment with a Plant-Based Diet. Orthopedics and Rheumatology Open Access Journal, 13(1)

Reza, Y.(2018). Korelasi antara Faktor Reumatoid dan Vascular Cell Adhesion Molecule-1 pada Pasien Artritis Reumatoid Tanpa Sindroma Metabolik. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. Vol. 5, No. 2

Sambrook, P., Schrieber, L., Taylor, T., & Ellis, A. (2010). The Musculoskeletal System?: Basic Science and Clinical Conditions (Second). Edinburgh: Churchill Livingstone Elsevier.

Sukarmin M . (2019). Perbandingan Hasil Pengukuran Laju Endap Darah Dengan Metode Manual dan Automatic. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo Vol.5 No.1

Smolen JS, Landewé RBM, Bijlsma JWJ, Burmester GR, Dougados M, Kerschbaumer A, et al.(2020).EULAR recommendations for the management of rheumatoid arthritis with synthetic and biological disease-modifying antirheumatic drugs: 2019 update. Ann Rheum Dis.;79(6):685–99

Silalahi, T. N. (2013). Penelitian Kadar High Sensitivity C-Reaktive Protein Pada Subjek Sindrom Metabolik.

Safiri S, Kolahi AA, Hoy D, Smith E, Bettampadi D, Mansournia MA, et al. (2019).Global, regional and national burden of rheumatoid arthritis 1990-2017: a systematic analysis of the Global Burden of Disease study 2017. Ann Rheum Dis. ;78(11):1463–71

Sudoyo, A. W., Setiati, S., Alwi, I., K, M. S., Setiyohadi, B., & Syam, A. F. (Eds.). (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (VI). Jakarta: Interna Publishing

Sri Wahyuni, Sri Setyawati, dan Endang Sri Lestari.(2015). Pengaruh kadar C-reactive protein terhadap derajat aktivitas rheumatoid arthritis.Jurnal: Sari Pediatri.

Schaeverbeke, T., Truchetet, M. É., & Richez, C. (2012). When and where does rheumatoid arthritis begin?. Joint Bone Spine, 79(6), 550-554.

Selvarasu, P. S. A. (2016). Hubungan Kadar C-Reaktif Protein (CRP) dan Laju Endap Darah (LED) pada Pasien Rheumatoid Arthritis Fase Flare di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2012-2015 (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).

Tanto, C., Liwang, F., Hanifan, S., & Pradipta, E. A. (Eds.). (2014). Kapita Selekta Kedokteran (IV). Jakarta: Media Aesculapius.

van der Heijden, M., van der Helm-van Mil, A., Visser, H., et al.(2020). C-reactive protein does not predict disease activity in early rheumatoid arthritis: a prospective cohort study. Jurnal: Annals of the Rheumatic Diseases. Volume: 79, No. 1

Wiratma, D.Y., Situmorang, A. (2016). Pengaruh Perbedaan Metode Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Terhadap Nilai LED Pasien Tersangka Penderita Tuberkulosis Paru Di UPT. Kesehatan Paru Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara Medan Tahun 2015. Jurnal Analis Laboratorium Medik, Vol.30, No.11, 24-31.

Zhang, H., Yu, X., Wang, Y., Wang, X., Liu, X., & Wang, M.(2021). : C-reactive protein and disease activity in rheumatoid arthritis: a systematic review and meta-analysis. Jurnal: Arthritis Research & Therapy. Volume: 23, No. 1

Downloads

Published

2024-06-25

Issue

Section

Articles