TATALAKSANA PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PASIEN ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID

Authors

  • Miko Ardiansyah Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Lailatul Muniroh Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27196

Keywords:

asuhan gizi, pasien anak, sindrom nefrotik

Abstract

Sindrom nefrotik merupakan salah satu sindrom yang ditandai adanya kelainan pada ginjal sehingga memerlukan asuhan gizi guna menurunkan risiko komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil implementasi tatalaksana proses asuhan gizi terstandar pada pasien anak sindrom nefrotik resisten steroid, syok hipovolemik, vomiting, gastroenteritis, leukositosis, trombositosis, acute kidney injury (AKI), hiperuricemia, hipoalbumin, hiponatremia, dan asidosis metabolik. Studi kasus ini dilakukan di RS X berlokasi di Surabaya selama tiga hari pada 26 Oktober-28 Oktober 2023. Metode penelitian ini adalah studi kasus dengan desain observasional analitik. Tatalaksana asuhan gizi yang dilakukan meliputi asesmen, diagnosis gizi, intervensi, monitoring dan evaluasi. Data yang diperoleh saat asesmen serta monitoring evaluasi berupa data asupan makan, hasil pengukuran antropometri, hasil pemeriksaan biokimia, dan hasil pemeriksaan fisik klinis yang didapatkan melalui wawancara dan data rekam medis pasien. Kemudian, data dianalisis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pengamatan selama tiga hari menunjukkan bahwa asupan pasien belum memenuhi target asupan yang diberikan, hasil pemeriksaan biokimia menunjukkan mayoritas parameter terjadi penurunan menuju nilai normal apabila dibandingkan dengan hasil pemeriksaan biokimia saat dilakukan asesmen, hasil pemeriksaan fisik klinis pasien menunjukkan perbaikan meskipun masih terjadi penumpukan cairan di seluruh tubuh. Simpulan dari penelitian ini adalah hasil tatalaksana proses asuhan gizi terstandar mampu membantu memperbaiki kondisi pasien meskipun belum memenuhi target yang ditetapkan. Dengan demikian, perlu dilakukannya pengkajian gizi secara berulang sesuai dengan hasil pemantauan kondisi pasien untuk memberikan asupan makanan yang sesuai sehingga memaksimalkan asupan pasien.

References

Aisah, S., Ismail, S., & Margawati, A. (2021). Edukasi Kesehatan Dengan Media Video Animasi: Scoping Review. Jurnal Perawat Indonesia, 5(1), 641–655. https://doi.org/10.32584/jpi.v5i1.926

Arimbi, D. S. D., Lita, L., & Indra, R. L. (2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Motivasi Mengontrol Kadar Gula Darah Pada Pasien DM Tipe II. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 4(1), 66–76. https://doi.org/10.36341/jka.v4i1.1244

Cohn, J. N., Kowey, P. R., Whelton, P. K., & Prisant, L. M. (2000). New Guidelines for Potassium Replacement in Clinical Practice. Archives of Internal Medicine, 160(16), 2429. https://doi.org/10.1001/archinte.160.16.2429

Dantas, M., Barros Silva, G. E., Neto, M., & Miguel. (2013). Foamy urine in nephrotic syndrome. Clinical Kidney Journal, 6(3), 341. https://doi.org/10.1093/ckj/sft018

Dewi, M. A. K. (2022). Hubungan Status Gizi Dan Tingkat Kecukupan Vitamin B6 Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Mahasiswi. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 8(3), 138–147.

Diningrum, R. L., Adi, D. I., Nurika, G., Indrayani, R., & Syamila, A. I. (2024). Perkembangan kondisi pasien sindrom nefrotik anak setelah pemberian asuhan gizi di Rumah Sakit Umum Dr. Moch. Shaleh Probolinggo. Jurnal Sago Gizi dan Kesehatan, 11(I), 352–359. https://doi.org/10.30701/ijc.1535

Erida, M. (2019). Sindrom Nefrotik Resisten Steroid. Jurnal Ilmiah WIDYA, 5(3), 1–8.

Esprit, D. H., Amin, Shahrier, & Koratala, A. (2018). Uncommon things to note about a common cause of nephrotic syndrome. Clinical Case Reports, 6(8), 1645–1646. https://doi.org/10.1002/ccr3.1676

Gibson. (2005). Principles of Nutritional Assessment: Second Edition. Oxford University Press.

Herawati, H. D., Rahayu, H. K., Triastanti, R. K., & Rusiyono, R. (2023). Pencegahan Malnutrisi pada Anak Prasekolah melalui Pelatihan Pengukuran Status Gizi pada Guru PAUD. Media Karya Kesehatan, 6(1), 157–168. https://doi.org/10.24198/mkk.v6i1.40800

Kemenkes. (2014). Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes. (2023). Mengenal Sindrom Nefrotik pada Anak. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2858/mengenal-sindrom-nefrotik-pada-anak

Leon, J., Pérez-Sáez, M. J., Uffing, A., Murakami, N., Watanabe, A., Cureton, P., Kenyon, V., Keating, L., Yee, K., Fernandes Satiro, C. A., Yu, B., Bonventre, J. V., Fasano, A., & Riella, L. V. (2018). Effect of Combined Gluten-Free, Dairy-Free Diet in Children With Steroid-Resistant Nephrotic Syndrome: An Open Pilot Trial. Kidney International Reports, 3(4), 851–860. https://doi.org/10.1016/j.ekir.2018.02.011

Longworth, D. L. (2008). Improved Outcomes in Nephrotic Syndrome. Cleveland Clinic Journal of Medicine, 75(6), 890–896.

Novitasari, A. C. D. D. (2014). Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Terhadap Lama Menjalani. Jurnal Prodi Keperawatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta, 8(1), 104–112.

Nur, L. L., & Astuti, N. F. W. (2023). Proses Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Anak Penderita Nephrotic Syndrome. Pontianak Nutrition Journal, 6(15018), 1–23.

Pardede, S. O. (2005). Sindrom Nefrotik Kongenital. Sari Pediatri, 7, 114–124.

Pardede, S. O., & Rahmartani, L. D. (2016). Tata Laksana Sindrom Nefrotik Resisten Steroid pada Anak. Majalah Kedokteran UKI, XXXII(2), 90–99.

Raina, R., & Krishnappa, V. (2019). An update on LDL apheresis for nephrotic syndrome. Pediatric Nephrology, 34(10), 1655–1669. https://doi.org/10.1007/s00467-018-4061-9

Reza, F., & Dwi, N. (2023). Penerapan Manajemen Cairan Pada Asuhan Keperawatan Anak Dengan Sindrom Nefrotik. Madago Nursing Journal, 4(2), 147–152. https://doi.org/10.33860/mnj.v4i2.2700

Roque, D. D. La, Charlotte, Combe, C., & Rigothier, C. (2018). Up to date of pathophysiology mechanism of idiopathic nephrotic syndromes: Minimal change disease and focal and segmental glomerulosclerosis. Nephrologie et Therapeutique, 14(7), 501–506. https://doi.org/10.1016/j.nephro.2018.06.001

Setyawati. (2018). Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Deepublish.

Suarez, R. K. (2012). Energy and metabolism. Comprehensive Physiology, 2(4), 2527–2540. https://doi.org/10.1002/cphy.c110009

Trihono, P. P., Alatas, H., Tambunan, T., & Pardede, S. O. (2017). Tata Laksana Sindrom Nefrotik Idiopatik pada Anak. In Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Welegerima, Yainu, Feyissa, M., & Nedi, T. (2021). Treatment outcomes of pediatric nephrotic syndrome patients treated in ayder comprehensive specialized and mekelle general hospitals, Ethiopia. International Journal of Nephrology and Renovascular Disease, 14, 149–156. https://doi.org/10.2147/IJNRD.S310567

Wijayanti, T., & Puruhita, N. (2013). Studi Kualitatif Proses Asuhan Gizi Terstandar Di Ruang Rawat Inap Rs St. Elisabeth Semarang. Journal of Nutrition College, 2(1), 170–183. https://doi.org/10.14710/jnc.v2i1.2114

Downloads

Published

2024-06-11

How to Cite

Ardiansyah, M. ., & Muniroh, L. . (2024). TATALAKSANA PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PASIEN ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID . Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(2), 2693–2702. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27196

Issue

Section

Articles