KADAR LEUKOSIT DARAH BERHUBUNGAN DENGAN JENIS APENDISITIS AKUT DAN PERFORASI PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP FATMAWATI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.27121Keywords:
Apendisitis Akut, Apendisitis Perforasi, Kadar LeukositAbstract
Apendisitis merupakan salah satu kegawatdauratan bedah yang sering ditemukan. Apendisitis akut dan apendisitis perforasi merupakan jenis apendisitis yang sering ditemukan. Penegakan diagnosis awal jenis apendisitis penting sebagai salah satu cara untuk mencegah komplikasi sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Pemeriksaan penunjang laboratorium yang umum sederhana yang dapat digunakan sebagai diagnosis lanjutan awal untuk apendisitis adalah pemeriksaan kadar leukosit darah. Perbedaan kadar leukosit dapat digunakan untuk memperkirakan jenis apendisitis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara usia, jenis kelamin dan kadar leukosit dengan jenis apendisitis. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Sebanyak 98 rekam medis pasien berusia 18 – 65 tahun dengan apendisitis akut atau apendisitis perforasi post operasi appendektomi di RSUP Fatmawati Jakarta dipilih menggunakan tehnik consecutive non-random sampling. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, jenis apendisitis dan kadar leukosit. Hasil yang ditemukan adalah 54,1% pasien didiagnosa dengan apendisitis akut, 64,3% berusia 18 – 45 tahun, 52% berjenis kelamin perempuan dan 54,1% mengalami leukositosis ringan. Analisa uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar leukosit dengan jenis apendisitis (p<0,001), namun tidak ada hubungan antara usia (p=0,097) dan jenis kelamin (p=0,165) dengan jenis apendisitis. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran kadar leukosit memiliki potensi digunakan sebagai salah satu kriteria untuk memprediksi jenis apendisitis termasuk apendistis akut atau perforasi.References
Guan, L., Liu, Z., & Pan, G. et al. (2023). The global, regional, and national burden of appendicitis in 204 countries and territories, 1990–2019: A systematic analysis from the Global Burden of Disease Study 2019. BMC Gastroenterology, 23(1), 1–13. https://doi.org/10.1186/s12876-023-02678-7
Kheru, A., Sudiadnyani, N. P., & Lestari, P. (2022). Perbedaan jumlah leukosit pasien apendisitis akut dan perforasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11, 161–167. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.729
Maulana, E., & Salsabila, A. S. (2022). Hubungan diagnosa apendisitis akut dengan jumlah leukosit di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 12(2), Article 2. https://doi.org/10.32502/sm.v12i2.4314
Mirantika, N., Danial, D., & Suprapto, B. (2021). Hubungan antara usia, lama keluhan nyeri abdomen, nilai leukosit, dan rasio neutrofil limfosit dengan kejadian apendisitis akut perforasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(4), 576–585. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i4.467
R Happyanto, M., A Adhika, O., & Pranoto, D. (2022). An overview of patients of appendicitis and surgical site infection postappendectomy at Bethesda Hospital Yogyakarta Period 2019-2020. Journal of Medicine and Health, 4(2), 154–164. https://doi.org/10.28932/jmh.v4i2.4140
Siregar, S. P., Putranto, A. S., & Kekalih, A. (2020). Hiperbilirubinemia sebagai Prediksi terhadap Appendisitis Perforasi. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 47(1), 86–95. https://doi.org/10.46800/jibi-ikabi.v47i1.22
Tuasamu, D., Hataul, I., Devi, C., & Angkejaya, O. (2022). Hubungan antara lama nyeri pra operasi dengan lama perawatan post operasi pada pasien apendisitis perforasi yang dilakukan laparotomi apendektomi di RSUD Dr M Haulussy Ambon tahun 2018-2019. PAMERI: Pattimura Medical Review, 4, 30–35. https://doi.org/10.30598/pamerivol4issue2page39-34
Wijaya, W., Eranto, M., & Alfarisi, R. (2020). Perbandingan jumlah leukosit darah pada pasien appendisitis akut dengan appendisitis perforasi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 341–346. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.288
Yamazaki, S., Shimodaira, Y., Kobayashi, A., Takata, M., Hayashibara, K., Sakon, M., Sekino, Y., Okada, M., Takahashi, Y., Shimura, M., Seki, H., & Soejima, Y. (2021). Predictive factors of perforated appendicitis: Impact of the C-reactive protein level. Surgery Open Science, 6, 1–4. https://doi.org/10.1016/j.sopen.2021.06.003
Zebua, R. F., Butar-Butar, H., & Sihombing, Y. P. (2022). Hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap angka kejadian apendisitis di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan. Jurnal Kedokteran Methodist, 15(2), 148–153.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anjani Dhiyaputri Karimah, Kurniasari Kurniasari, Adianto Nugroho
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).