FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA BERULANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITURRAHMAN KECAMATAN BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.26319

Keywords:

Jenis Kelamin, Kelembaban, Pemberian Asi Ekslusif, Pencemaran Udara, Status Gizi

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia, tanpa atau disertai radang parenkim paru. ISPA menyumbang 16% dari seluruh jumlah kematian anak dibawah umur 5 tahun didunia sebesar 920.136 balita meninggal atau lebih dari 2.500 balita per hari. Prevalensi kasus ISPA di Indonesia Tahun 2021 yaitu sebesar 511.434 kasus, pada tahun 2018 - 2020terdapat 10%- 29% penemuan pneumonia balita. Di Banda Aceh Kasus ISPA pada balita tertinggi adalah di Puskesmas Baiturrahman. Menurut laporan Puskesmas Baiturrahman pada tahun 2022 sampai dengan bulan oktober penemuan penyakit ISPA sebanyak 154 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA Berulang pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh tahun 2023. Desain penelitian ini dalam bentuk descriptive analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami ISPA Berulang di Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh sebanyak 154 balita. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara accidental sampling dengan penetapan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 61 sampel. Pengumpulan data yang dilakukan dari tanggal 28 Juli – 04 Agustus 2023 dengan Hasil uji statistik menunjukan bahwa hasil analisis bivariat diperoleh bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian p value = 0.005, pencemaran udara p value = 0.000, kelembaban p value = 0.008, pencahayaan p value = 0.019, status gizi p value = 0.010, pemberian ASI ekslusif p value = 0.002 dan jenis kelamin p value = 0.025 dengan kejadian ISPA Berulang pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Baiturrahman Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh tahun 2023n menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji Chi-Square

References

Achmad Munib, dkk, 2004, Pengantar Ilmu Pendidikan, Semarang: UPT UNNES Press.

Afandi, Ade Irwan. (2015). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian

Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Anak Balita Di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Depok : FKM UI.

Akmal, S.C., Semiarty, R., Gayatri., 2013. Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pendidikan Islam Darul Ulum Palarik Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Padang Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Andalas tahun 2013 Hal 164-167.

Anik, Maryunani. (2010) . Ilmu kesehatan anak dalam kebidanan. Jakarta Timur ; CV

Trans Info Media

BALITBANG (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) (2018). Riset Kesehatan Dasar Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Buston, 2007, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Citra, Putri. (2012). Hubungan Lingkungan Dalam Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Atang Jungket Kecamatan Bies Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012. (Skripsi). FKM UI : Depok.

Cissy B. Kartasasmita, 2010, Pneumonia Pembunuh Balita, Buletin Jendela

Epidemiologi Volume 3, September 2010.

Depkes RI. (2012). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit Penyehatan lingkungan.

Diana Maryani R, 2012, Hubungan antara Kondisi Lingkungan Rumah dan Kebiasaan Merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada Balita di Kelurahan Bandarharjo KotaSemarang

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2001, Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA, Jakarta: Depkes RI.

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2005, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.829/Menkes/SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan, Semarang: Dinkes Prov Jateng.

Dharmage, Chandrika R, Lalani F, Dulitha N. (2009). Risk Factors of Acute Lower Respiratory Tract Infections in Children Under Five Years of Age. Southeast Asian Journal of Trop.Med Public Health. 27 (1). 2009. p : 107 – 110.

Fillacano, Rahmayatul. 2013. Hubungan Lingkungan dalam Rumah Terhadap ISPA

pada Balita di Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2013. Program studi Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Hartono, R dan Rahmawati, D H. 2012. ISPA Gangguan Pernafasan pada Anak.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Jayanti, D. 2018. Pengaruh Lingkungan Rumah Terhadap ISPA Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Haloban Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017. 3(2).

Juli Soemirat Slamet, 2002, Epidemiologi Lingkungan, Yogjakarta: Gajah Mada University Press.

Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan International Cooperation Agency).

Kemenkes RI. (2017). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta.

Kemenkes Aceh 2020. Profil kesehatan provinsi Aceh. Dinkes Provinsi Aceh Kemenkes RI 2021. Profil kesehatan Indonesia. Kemenkes RI

Kunoli,J.F. 2013. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular Untuk Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Trans Info Media.

Laporan PKM Baiturrahman tahun 2022 tentang ISPA pada balita.

Marumba, Exodus., 2016. Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai Kota Medan. Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara.

Masriadi,2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Cetakan Ke-2. Depok: Rajawali Pers. Milo,S., Ismanto,A.Y., Kallo,V.D. (2015).Hubungan Kebiasaan Merokok didalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada anak umur 1-5 tahun di Puskesmas Sario

Kota Manado.Ejournal keperawatan (e-Kp), Volume 3, Nomor 2

Mukono, H, J., 2015. Pencemaran Udara Dalam Ruangan Berorientasi Kesehatan Masyarakat. Surabaya : Airlangga University Press

Ningrum EK. Hubungan kondisi fisik rumah dan kepadatan hunian dengan kejadian ispa non pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinang. JPKMI 72–76 (2015).

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, P.D.S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurfitriah. 2009. Faktor Biologi Dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita Di

Wilayah Kerja Puskesmas Karangnongko.

Nurhayati., Zubir., Ishak. S. (2016). Lingkungan Rumah Tangga Merupakan Faktor Risiko Terjadinya ISPA pada Anak Balita di Kecamatan Lambaro Kabupaten Aceh Besar. D III Keperawatan Banda Aceh Poltekkes Kemenkes Aceh

Nuzula, F., Yulia, R.P. (2017). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kalibiru Kabupaten Banyuwangi. Program Studi D III Keperawatan Akademi Kesehatan “Rustida”

Rosana,E.N. 2016. Faktor Resiko Kejadian ISPA Pada Balita Ditinjau Dari Lingkungan Dalam Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas Blado1.

Saleh, M., A. Gafur dan S. Aeni. (2017). Hubungan Sumber Polutan dalam Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita di Kecamatan Mariso Kota Makassar. 3 (3), 169-176.

Saputri,I.W. 2016. Analisis Spasial Faktor Lingkungan Penyakit ISPA Pneumonia Pada Balita Di Provinsi Banten Tahun 2011-2015.

Sary, A.N. (2016). Analisis Faktor Risiko Instrinsik yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. Jurnal Kesedatan Medika Saintika, Volume 8, Nomor 1

Sinuraya,L.D. 2017. Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Singgamanik Kecamatan Munte Kabupaten Karo Tahun 2017.

Sofia. (2017). Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal,2(1), 43-40.

Softic ; Atic; Tahirovic , 2008, Pemberian ASI eksklusif pada penyakit infeksi pencernaan dan pernapasan selama 6 bulan pertama, Univerzitetski klinicki centar Tuzla, Bosnia

Suhandayani. 2006. http://www. Bascom World Hubungan berat badan lahir dan

kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Sukarto, R.C.W., A.Y.Ismanto dan M.Y.Karundeng. (2016). Hubungan Peran Orang Tua dalam Pencegahan ISPA dengan Kekambuhan ISPA pada Balita di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu. e-Journal Keperawatan, 4(1).

Supit, A. F., Joseph, W. B. S., & Kaunang, W. P. J. (2016). Hubungan Antara

Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Di Desa Talawaan Atas Dan Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Hubungan Antara Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Di Desa Talawaan Atas Dan Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara, 5(2), 259–265.

Takoes, M. J., Kandou, G. D. danKawatu, P. A. 2017. Hubungan antara Kondisi Fisik Rumah dan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Kejadian ISPApada Balita di Desa Marinsouw dan Pulisan Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Media Kesehatan, 9(3).

Tazinya, A A., G E. Halle-Ekane., L T. Mbuagbaw, et al. (2018). Risk Factors for Acute

Respiratory Infections in Children Under Five Years Attending the Bamenda Regional Hospital in Cameroon. 18(7), 1-8.

UNIGME (2018) Levels and Trends in Child Mortality Report 2018, UNICEF

Winarni, Basirun Al Ummah, dan Safrudin Agus Nur Salim. 2010. Hubungan Antara Perilaku Merokok Orang Tua dan Anggota Keluarga Yang Tinggal Dalam Satu Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2009. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan 6 (1) : 16-20.

World Health Organization. (2016). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi difasilitas pelayananKesehatan.

Yusuf, M., I. P. Sudayasa.,dan T. Nurtamin. (2016). Hubungan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Masyarakat Pesisir Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli Tahun 2014. 3(2), 239-248.

Downloads

Published

2024-03-24

How to Cite

Indriana, F., Dilla Santi, T., & Arlianti, N. (2024). FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA BERULANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITURRAHMAN KECAMATAN BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH . Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(1), 1724–1736. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.26319

Issue

Section

Articles