PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KONTROL HALUSINASI PASIEN GANGGUAN MENTAL ORGANIK
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.26151Keywords:
gangguan mental organik, halusinasi, terapi aktivitas kelompok, stimulasi persepsiAbstract
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan mental organik yang paling umum dan paling sering muncul. Hal ini terjadi kerena adanya disfungsi dari sel otak. Selain terapi obat, terapi modalitas berupa terapi aktivitas kelompok merupakan terapi utama untuk mengatasi masalah halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi terhadap kemampuan pasien gangguan jiwa organik dalam mengendalikan halusinasi. Metode dalam penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan desain one-group pretest-posttest. Populasinya adalah seluruh pasien gangguan jiwa organik dengan manifestasi klinis halusinasi, dan dengan menggunakan teknik purposive sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan responden dalam mengendalikan halusinasinya sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok adalah 2,77, sedangkan setelah dilakukan terapi aktivitas kelompok, nilai rata-rata responden mencapai 3,50. Hasil uji statistik diperoleh p-value sebesar 0,000 yang berarti terdapat pengaruh stimulasi persepsi terapi aktivitas kelompok: halusinasi terhadap kemampuan pasien gangguan jiwa organik dalam mengendalikan halusinasi. Dengan TAK stimulasi persepsi: halusinasi, pasien dilatih untuk mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah dialami. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan RS Radjiman Wediodiningrat terus berupaya meningkatkan standar pelayanan keperawatan dengan menerapkan terapi aktivitas kelompok sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada dan selalu mengevaluasi risiko yang timbul selama pelaksanaannya. Selain itu, perlu juga dilakukan peningkatan kemampuan perawat dalam melakukan TAK yang sesuai dengan kebutuhan pasien, agar hasil yang diperoleh dapat optimal.References
Dragioti, E., Radua, J., Solmi, M., Arango, C., Oliver, D., Cortese, S., Jones, P. B., Il Shin, J., Correll, C. U., & Fusar-Poli, P. (2022). Global population attributable fraction of potentially modifiable risk factors for mental disorders: a meta-umbrella systematic review. Molecular Psychiatry, 27(8), 3510–3519. https://doi.org/10.1038/s41380-022-01586-8
Halawa, A. (2015). PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: STIMULASI PERSEPSI SESI 1-2 TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA. Jurnal Keperawatan, 4(1).
Keliat, B. A., & Akemat, P. (2016). Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. EGC.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf
Livana, P., Ar Ruhimat, I., Sujarwo, Suerni, T., Kandar, & Nugroho, A. (2018). PENINGKATAN KEMAMPUAN PASIEN DALAM MENGONTROL HALUSINASI MELALUI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI. Jurnal Ners Widya Husada, 5(1), 35–40.
Mansjoer, A. (2005). Kapita Selekta Kedokteran (III). Media Aesculapius.
Nareza, M. (2020). Gangguan Mental Organik?: Gejala, Penyebab, dan Penanganan.
Nurhalimah. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. PPSDM Kemenkes RI.
Tanra, J. (2016). Gangguan Mental Organik.
Yosep, I., & Sutini, T. (2019). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Refika Aditama.
Zahra, Z. (2022). Penggolongan Gangguan Jiwa di Indonesia. In A. Munandar (Ed.), Ilmu Keperawatan Jiwa dan Komunitas (pp. 18–33). Media Sains Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ferry Subandriyo, Atikah Fatmawati, Fitria Wahyu Ariyanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).