KARAKTERISTIK PASIEN PENDERITA OTITIS MEDIA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.26065Keywords:
Karakteristik, Otitis Media AkutAbstract
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa pada tahun 2023 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk dunia yang pernah menderita otitis media akut disertai gangguan pendengaran, 75 sampai 140 juta terdapat di Asia Tenggara. Dari hasil survei yang dilaksanakan di tujuh provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa otitis media merupakan penyebab utama morbiditas pada telinga tengah. Otitis media merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid. Penelitian ini menggunakan metode Literature Review dengan desain Narrative Review untuk mengidentifikasi dan merangkum artikel yang telah diterbitkan sebelumnya mengenai karakteristik pasien penderita otitis media akut berdasarkan usia, jenis kelamin, gejala klinis, stadium dan sisi telinga yang terinfeksi. Dari hasil disimpulkan bahwa otitis media akut dapat menyerang siapa saja. Berdasarkan usia paling banyak dialami oleh pasien dengan rentang usia anak-anak 1-6 tahun dan dewasa 17 – 25 tahun. Berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami otitis media akut daripada laki-laki. Berdasarkan gejala klinis yang paling sering dikeluhkan penderita yaitu penurunan pendengaran dan otorrhea. Berdasarkan stadium, kasus terbanyak pada stadium hiperemis dan supurasi. Berdasarkan sisi telinga yang terinfeksi, ditemukan bahwa lebih banyak penderita yang mengalami otitis media akut unilateral daripada bilateral. Didapatkan juga bahwa pasien yang terkena otitis media akut memiliki riwayat keluhan yang sama dan juga pernah terkena infeksi saluran pernapasan atas.References
World Health Organitazation. Acute otitis media : Burden of Illness and Management Options. WHO. 2022
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Otitis Media Akut. Kemenkes RI. 2019.
Ilmyasri, S. A. (2020). Diagnosis and Management of Acute Otitis Media. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(4), 473-482.
Korompis, A. M., Tumbel, R. E. C., & Mengko, S. K. (2018). Kesehatan Telinga di Sekolah Dasar Negeri 11 Manado. e-CliniC, 6(1). 155-162.
Lestari, N. E., & Herliana, I. (2020). Implementasi Pendidikan Seksual Sejak Dini Melalui Audio Visual. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Maju, 1(01), 29-33.
Simbolon, A. Y. P. A. (2019). Prevalensi Otitis Media Akut di Provinsi Sumatera Utara.
Tesfa, T., Mitiku, H., Sisay, M., Weldegebreal, F., Ataro, Z., Motbaynor, B., ... & Teklemariam, Z. (2020). Bacterial otitis media in sub-Saharan Africa: a systematic review and meta- analysis. BMC Infectious Diseases, 20(1), 1-12.
Mangunkusumo E. Buku Teks Komprehensif ILMU THT - KL (Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala- Leher). In: Balfas A. Helmi HB, ed. Buku Teks Komperhensif Ilmu THT. EGC; 2019:Hal: 37-52, 64, 82-84,
Yuda A, Alam P. Prevalensi Otitis Media Akut di Provinsi Sumatera Utara. Published online 2019. Hal: 27- 32
Soepardi EA, Iskandar N, Bashirudd.in J, Restuti RD. Buku Ajar THT FK UI. Vol 53.; 2007. Hal: 10-16, 65 - 68
Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Elsevier Ireland Ltd;; 2012. Hal: 626-635
Fitzpatrick EM, McCurdy L, Whittingham JA, et al. Hearing loss prevalence and hearing health among school-aged children in the Canadian Arctic. Int J Audiol. 2020;0(0): doi:10.1080/14992027.2020.1731616 Hal: 1-11
Djaffar ZA H and RR. Kelainan Telinga Tengah Dan Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. 6th ed. Balai Penerbit FK UI; 2007.
Anggraeni R, Carosone PC, Djelantik B. Otitis media related hearing loss in Indonesian school children, Int J Pediatr Otorhinolaryngol, 2019 Oct;125:44-50.
Wijaya, W dkk. Karakteristik Otitis Media Supuratif Kronik di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2020. Jurnal Medika Udayana. 2022;11(7):52-55
Mehboob, S et al. Serum Immunoglobulin E and Serotonin levels in Chronic Supporative Otitis Media Patients with and without treatment. Pak J Med Sci. 2021;37(5):1414-1418
Shargorodsky J. Mastoidectomy: MedlinePlus Medical Encyclopedia. MedlinePlus. 2020.
Arief, Tan’im., dkk. 2021. Karakteristik Pasien Otitis Media Kut. JKSH : Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. Volume 10:Nomor e-ISSN: 2654-4563 dan p-ISSN: 2354-6093. DOI:https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.492
Amelia, M. (2020). Identifikasi Mikroorganisme Penyebab Otitis Media Supuratif Kronik Dan Kepekaannya Terhadap Antibiotik. JIKSH: Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1 SE- Articles). https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.351
Nurrokhmawati, Yanti. 2020. Hubungan Stadium Otitis Media Akut Dengan Derajat Gangguan Dengar Di Klinik THT RS Dustira Periode September-Desember 2022. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan (2022);5(2):112-126
Pradnyana Mahardika, I Wayan., dkk. 2019. Karakteristik Pasien Otitis Media Akut Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode Januari – Desember Tahun 2015. E-Jurnal Medika Vol8 No.1 Januari 2019
Yuniarti., dkk. 2019. Prevalensi Otitis Media Akut Di RS Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2017. Health & Medical Journal. Heme, Vol 1 No 1 Januari 2019
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Safirah Alwamiqah Waqqas, Dahliah Dahliah, Mahdi Umar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).