ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TERAPI PIJAT REFLEKSI UNTUK MENSTABILKAN GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.25072Keywords:
Diabetes mellitus, ReflexologyAbstract
Kebijakan pemerintah terhadap pengendalian penyakit diabetes melitus sudah optimal, namun penyakit diabetes melitus terus mengalami peningkatan. Kasus diabetes mellitus tiap tahun mengalami peningkatan dengan jumlah penderita diabetes mellitus di Dunia mencapai 207 juta, dari tahun 2019 mengalami peningkatan sebanyak 415 juta orang yang mengalami diabetes mellitus. Pasien diabetes melitus mengalami banyak perubahan dalam hidupnya, mulai dari pengaturan pola makan, olahraga, kontrol gula darah, dan lain-lain yang harus dilakukan sepanjang hidupnya. Perubahan dalam hidup yang mendadak membuat pasien diabetes melitus menunjukkan beberapa reaksi psikologis yang negatif salah satunya kecemasan, selain perubahan tersebut jika pasien diabetes melitus ini telah mengalami komplikasi maka akan menambah kecemasan pada pasien karena dengan adanya komplikasi akan membuat pasien mengeluarkan lebih banyak biaya, pandangan negatif tentang masa depan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan menerapkan terapi pijat refleksi untuk menurunkan kadar gula darah pada klien diabetes mellitus. Penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif dengan rancangan penelitian studi kasus untuk mengetahui penurunan kadar gula setelah dilakukan terapi pijat refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan klien I dan II bahwa setelah dilakukan terapi pijat refleksi kadar gula darah klien mengalami penurunan. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pijat refleksi pada dua orang pasien diabetes mellitus selama kurang lebih 3 (tiga) hari terbukti mampu menurunkan kadar gula darah.References
Afira, W., Furqoni, P. D., Elliya, R., Isnainy, U. C. A. S., Crisanto, E. Y., Novikasari, L., & Triyoso, T. (2021). Pemberian Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Dengan Masalah Keperawatan Ketidak Stabilan Kadar Gula Darah Di Tiyuh Dayaasri Tumijajar Tulang Bawang Barat. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 4(1), 26–30. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i1.2793
De Souza Ribeiro, M. de N., Diniz, C. X., Perdomo, S. B., De Souza Ribeiro, J. H., Barbosa, O. G., De Barros, K. M. S. C., Da Silva, A. B., & Da Costa Oliveira, E. (2017). Self-esteem and resilience in people with type 2 diabetes mellitus. Mundo Da Saude, 41(2), 223–231. https://doi.org/10.15343/0104-7809.20174102223231
Karale, P. A. ., Karale, M. A. ., Chavan, P. R. ., & Thaware, P. (2019). Inflammation: a Potential Scenario on Novel Targets and Targeted Drug Therapy. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 10(12), 2013–2015. https://doi.org/10.13040/IJPSR.0975-8232.10(12).5284-93
Kemenkes. (2014). Diabetes.
Kementerian Kesehatan (2018). Hasil Utama Riskesdas. 57,58.
Kosanke, R. M. (2019). Tahap Perencanaan. 4, 26–30.
Lestari, Zulkarnain, & Sijid, S. A. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. UIN Alauddin Makassar, November, 237–241. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
Ley 25.632. (2002). PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI TERHADAP ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2. c.
Mardiana, M. (2021). Efektifitas Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Pengendalian Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 6(2), 114–121. https://doi.org/10.30651/jkm.v6i1.7666
Musiana, M., Astuti, T., & Dewi, R. (2017). Efektivitas Pijat Refleksi Terhadap Pengendalian Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 11(2), 224–232. http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/576
Sari, L. T., Wibisono, W., & Renityas, N. N. (2022). The Effectiveness of Reflexology Massage to The Reduction of Blood Sugar Level of Elderly with Type 2 Diabetes Mellitus. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 9(2), 142–147. https://doi.org/10.26699/jnk.v9i2.art.p142-147
Selviana, Harmawati, Nurlina, & Aslinda. (2022). Penerapan Terapi Pijat Refleksi Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman. Jurnal Mitrasehat, 12(1), 65–70. https://doi.org/10.51171/jms.v12i1.317
Simatupang, T. M., & Sridharan, R. (2018). Complementarities in supply chain collaboration. Industrial Engineering and Management Systems, 17(1), 30–42. https://doi.org/10.7232/iems.2018.17.1.030
Wahyuningsih, R., Ardianti, N., Sri Sulendri, N. K., & Darni, J. (2023). Gambaran Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Indonesian Health Issue, 2(1), 9–18. https://doi.org/10.47134/inhis.v2i1.36
WHO. (2016). Global report on adult learning executive summary. World Organization Health, 3. http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/204874/WHO_NMH_NVI_16.3_e;jsessionid=1B12DB893FDEE9D962EE8E75B37A2B25?sequence=1
Wicaksono, R. P. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes melitus tipe 2 (studi kasus di poliklinik penyakit dalam rumah sakit Dr. Kariadi Semarang). Majority, 5(2), 27–31.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Handrianus Demu, Yosephina Maria Hawa Keytimu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).