HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN MEROKOK DENGAN DERAJAT OBSTRUKSI PPOK

Authors

  • Azzah Zahiyah Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Febie Irsandy Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Sri Irmandha Kusumawardhani Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Hermiaty Nasruddin Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Dwi Anggita Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.24747

Keywords:

Indeks Brinkman, Merokok, PPOK

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit pernafasan kronis yang dapat dicegah dan diobati, ditandai dengan penyumbatan saluran nafas yang menetap dan progresif disebabkan oleh paparan partikel atau gas berbahaya sehingga menimbulkan peningkatan respon inflamasi. Data yang ada untuk Indonesia menunjukkan bahwa tingkat prevalensi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah sebesar 3,7%. Sulawesi Selatan memiliki tingkat prevalensi sebesar 6,7%. Faktor risiko utama PPOK adalah merokok. Merokok mengakibatkan perubahan struktur, jaringan paru, serta fungsi saluran pernafasan. Keseringan merokok mengakibatkan penurunan fisiologi paru. Badan Pusat Statistik (2020) memperlihatkan presentase merokok pada penduduk umur >15 tahun sebanyak 28,96%. Presentase merokok di Sulawesi Selatan yaitu sekitar 24,91%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan derajat keparahan merokok dengan derajat obstruksi PPOK di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Kota Makassar. Metode yang digunakan penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner dan rekam medik. Hasil dari penelitian ini melibatkan 50 responden dari sampel pasien PPOK di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar dan menunjukkan adanya hubungan antara derajat keparahan merokok dengan derajat obstruksi PPOK pada pasien PPOK. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.029, berdasarkan hasil uji hipotesis didapatkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara derajat keparahan merokok dengan derajat obstruksi PPOK.

References

Aji, B. K., Tursini, Y., Rohyadi, Y., & Kd, D. (2020). Hubungan Derajat Ppok Dengan Kualitas Hidup Pasien Ppok 2020. 1(1), 156–168.

Aldianto, D. (2023). Edukasi Bahaya Merokok sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( PPOK ) Education on the Dangers of Smoking as an Effort to Prevent Chronic Obstructive Pulmonary Disease ( COPD ). 0–4.

Asyrofy, A., Arisdiani, T., & Aspihan, M. (2021). Karakteristik dan kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruksi Konik (PPOK). NURSCOPE: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 7(1), 13. https://doi.org/10.30659/nurscope.7.1.13-21

Badan Pusat Statistik. (2020). Persentase Merokok Pada Penduduk Umur ? 15 Tahun Menurut Provinsi. In Bps.Go.Id (p. 1). https://www.bps.go.id/indicator/30/1435/1/persentase-merokok-pada-penduduk-umur-15-tahun-menurut-provinsi.html%0Ahttps://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/960.

Dinda Fatimah, A., Ariza Soemarwoto, R., Karima, N., & Vitamin Sebagai Pencegahan Eksaserbasi Akut Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik, S. D. (2019). Suplementasi Vitamin D Sebagai Pencegahan Eksaserbasi Akut pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jurnal Majority, 8(2), 193–199. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/2470

Ekaputri Mersi. (2022). Karakteristik Demografi Pasien Dengan PPOK. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 2(4657), 62–72. https://jurnal.syedzasaintika.ac.id

Fatimah, A. D., Darwis, I., Tjiptaningrum, A., & Berawi, K. N. (2022). Hubungan Derajat Keparahan Gejala dengan Kualitas Tidur Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK ) di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung Relationship Between Severity Of Symptoms And Sleep Quality Of Patients With Chronic Obstructive Pulmonary Disea. 11.

Fazmi, T. I. K., Artanti, K. D., & Setiawan, H. W. (2023). Hubungan Perilaku Merokok Terhadap Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh, 9(1), 47. https://doi.org/10.29103/averrous.v9i1.11036

Najihah, & Theovena, E. M. (2022). Merokok dan Prevalensi Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Window of Health?: Jurnal Kesehatan, 5(4), 745–751. https://doi.org/10.33096/woh.v5i04.38

Prasetyo, T. W. (2021). Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Derajat Keparahan Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronis.

Sari. (2021). Hubungan derajat merokok terhadap sesak nafas pada pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Naskah Publikasi, 11.

Sholihah, M., Suradi, & Aphridasari, J. (2019). Pengaruh Pemberian Quercetin Terhadap Kadar Interleukin 8 (IL- 8) Dan Nilai COPD Assessment Test (CAT) Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil. Jurnal Respirologi Indonesia, 39(2), 104.

Subroto, G., Arifianto, & Retnaningsih, D. (2021). Hubungan Derajat Berat Merokok (Indeks Brinkman) Dengan Derajat Obstruksi Pada Pasien PPOK Stabil Di RSPAW Salatiga. Jurnal NERS Widya Husada, 2–9.

Wibisono, R., Vai, A., & Physical, R. (2021). RELATIONSHIP ON SMOKING HABITS AND SUSTAINABILITY IN JUNIOR PARTNER JUNIOR VOLLEYBALL CLUB , KECAMATAN. 8, 1–12.

Zamroni, L. (2021). Hubungan Derajat Obstruksi Paru Dengan Kualitas Hidup Pasie PPOK. 000, 282.

Downloads

Published

2024-03-17

How to Cite

Zahiyah, A., Irsandy, F., Kusumawardhani, S. I., Nasruddin, H., & Anggita, D. (2024). HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN MEROKOK DENGAN DERAJAT OBSTRUKSI PPOK . Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(1), 778–783. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.24747

Issue

Section

Articles