ANALISIS RISIKO PENULARAN DBD BERDASARKAN LINGKUNGAN FISIK, PERILAKU MENGURAS TPA, DAN HOUSE INDEX DI KELURAHAN TANJUNG MAS
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.23644Keywords:
DBD, Risiko Penularan, Lingkungan FisikAbstract
Demam Berdarah Dengue masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Pada bulan Januari-September 2022 Kelurahan Tanjung Mas tercatat memiliki kasus DBD tertinggi sebanyak 21 kasus di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran risiko penularan DBD berdasarkan lingkungan fisik, perilaku menguras TPA, dan house index di RW 05 Kelurahan Tanjung Mas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah warga RW 05 Kelurahan Tanjung Mas berjumlah 873 KK dengan jumlah sampel 96 KK. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, kuesioner, thermohygrometer, senter, dan walking measure. Analisa data menggunakan analisis univariat dengan menyajikan tabel distribusi frekuensi dan kategori risiko. Hasil penelitian ini diperoleh variabel lingkungan fisik yang berkategori berisiko penularan DBD adalah variabel keberadaan kawat kasa dengan responden yang tidak memilki kawat kasa pada ventilasi rumahnya sebanyak (74,0%) dan variabel keberadaan TPA terbuka dengan responden yang memiliki TPA terbuka sebanyak (71,9%). Perilaku menguras TPA dikategorikan berisiko penularan DBD karena mayoritas responden menerapkan perilaku menguras TPA <1 kali/minggu (71,9%), house index (HI) dikategorikan berisiko penularan DBD karena nilai HI di RW 05 Kelurahan Tanjung Mas ?5%, dan jarak rumah antar penderita lain terdekat dikategorikan berisiko penularan DBD karena jarak rumah antar penderita di RW 05 Kelurahan Tanjung Mas seluruhnya masih dalam jangkauan jarak terbang nyamuk Aedes sp ?100 meter. Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan perhatian khusus pada variabel yang berisiko penularan DBD serta dapat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut.References
Afanin Zulfa, A., Martini, M., Udijono, A., Hestiningsih, R., Jayanti, S., Peminatan Epidemiologi dan Penyakit Tropik, M., Kesehatan Masyarakat, F., Diponegoro Semarang, U., Epidemiologi dan Penyakit Tropik, B., Diponegoro, U., & Kesehatan dan Keselamatan Kerja, B. (2021). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Daerah Endemis Tinggi Kota Semarang. Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat, 1(2), 1–9. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jrkm/index
Aran, M. L. B., Pitang, Y., & Herminsih, A. (2020). Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian DBD Di Wilayah Kerja Puskesmas Magepanda Kabupaten Sikka. Jambi Medical Journal, 9, 85–92.
Dewi, A. A. K., & Sukendra, D. M. (2018). Maya Index dan Karakteristik Lingkungan Area Rumah dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(4), 531–542. https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.24699
Dinata, A., Dhewantara, P. W., Beberapa, T., Tenggara, A., & Timur, M. (2012). Karakteristik Lingkungan Fisik, Biologi, Dan Sosial Di Daerah Endemis Dbd Kota Banjar Tahun 2011. Jurnal Ekologi Kesehatan. http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/3835
Dinkes Kota Semarang. (2021). Profil Kesehatan Kota Semarang 2021. Dinas Kesehatan Kota Semarang, 30.
Ebi, K. L., & Nealon, J. (2016). Dengue in a changing climate. Environmental Research, 151, 115–123. https://doi.org/10.1016/j.envres.2016.07.026
Fadrina, S., Marsaulina, I., & Nurmaini. (2021). Hubungan Menggantung Pakaian dan Memasang Kawat Kasa dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Langkat. Jurnal Health Sains, 2(3), 402–409.
Ghina, D. F., & Anwar, M. C. (2017). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Puskesmas Cilacap Selatan Ii Kabupaten Cilacap Tahun 2016. Buletin Keslingmas, 36(1), 35–41. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v36i1.3014
Izhar, M. D., & Syukri, M. (2022). Jenis Rumah dan Suhu Udara Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Kota Jambi. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 7(2), 183. https://doi.org/10.35842/formil.v7i2.438
Kastari, S., & Prasetyo, R. D. (2022). Hubungan Perilaku 3M-Plus Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Sintang. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(3), 129. https://doi.org/10.26630/rj.v16i3.3571
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2019. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
Kurniawati, R. D., & Ekawati, E. (2020). Analisis 3M Plus Sebagai Upaya Pencegahan Penularan Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Puskesmas Margaasih Kabupaten Bandung. Vektora?: Jurnal Vektor Dan Reservoir Penyakit, 12(1), 1–10. https://doi.org/10.22435/vk.v12i1.1813
Kusumawati, N., & Sukendra, D. M. (2020). Spasiotemporal Demam Berdarah Dengue berdasarkan House Index, Kepadatan Penduduk dan Kepadatan Rumah. Higeia Journal Of Public Health Research And Development, 4(2), 168–177.
Leri, C. Y. A. P., Setyobudi, A., & Ndoen, E. M. (2021). Density Figure of Aedes Aegypti Larvae and Community Participation in Prevention of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Lontar?: Journal of Community Health, 3(3), 123–132. https://doi.org/10.35508/ljch.v3i3.4329
Monintja, T. C. N., Arsin, A. A., Amiruddin, R., & Syafar, M. (2021). Analysis of temperature and humidity on dengue hemorrhagic fever in Manado Municipality. Gaceta Sanitaria, 35, S330–S333. https://doi.org/10.1016/j.gaceta.2021.07.020
Nasifah, S. L., & Sukendra, D. M. (2021). Kondisi Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(1), 62–72.
Paizah, N., Susilawaty, A., & Basri, S. (2018). Aedes Sp . Larvae Density Related to DHF Incidence in Tamalate District of Makassar City. Higiene, 7(3), 1–4. https://journal3.uin-alauddin.ac.id/
Palupi, D., Indarti, N., & Yuliawati, S. (2019). Kepadatan Larva Di Kelurahan Endemis Tinggi Kelurahan Tembalang Kota Semarang?: Studi Pendahuluan Cross Sectional Deskriptif. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 1–6.
Rahmah, J. W., Onasis, A., Wati, L., Marza, R. F., & Gusti, A. (2022). Kerawanan Kepadatan Jentik Terhadap Risiko Penularan Penyakit DBD di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Mandiri, 1(1), 28–39. https://doi.org/10.33761/j3.v1i1.718
Ratnasari, E., Setiani, O., & Dangiran, H. L. (2018). Hubungan Faktor Lingkungan dan Faktor Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(4), 428–438.
Sari, E., Wahyuningsih, N. E., & Murwani, R. (2017). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 609–617. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/download/19183/18212
Sari, U. W. (2018). Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Klagenserut. Skripsi. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Sohpyana, H. R. F. (2020). Distribusi Perinduka Aedes sp di Desa Tales Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 11(2), 191–197.
Suryanto, H. (2018). Analysis of Behavioral Factors, Use of Gauze, and House Index with The Incidence of DHF in District Dringu Probolinggo. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(1), 36. https://doi.org/10.20473/jkl.v10i1.2018.36-48
Sutriyawan, A., Wirawati, K., & Kencana, U. B. (2021). Kejadian Demam Berdarah Dengue dan Hubungannya dengan Perilaku 3M Plus?: Studi Kasus Kontrol Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever and its Relationship to 3M Plus Behavior?: Case Control. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 172–180. https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/2024/1806
Ummi, K., Wahyuningsih, N. E., & Hapsari. (2017). Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Sp. (House Index) Sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Dengue Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 906–910. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Wijirahayu, S., & Sukesi, T. W. (2019). Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kalasan Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(1), 19. https://doi.org/10.14710/jkli.18.1.19-24
Ximenes, Y. A. . (2019). Analisis Spasial Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa Tahun 2019 3 ) Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat , Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas. Timorese Journal of Public Health, 1, 150–156. http://ojsfkmundana.science/index.php/t
Yana, Y., & Rahayu, S. R. (2017). Analisis Spasial Faktor Lingkungan dan Distribusi Kasus Demam Berdarah Dengue. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(3), 106–116. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
Yusuf Sukman, J. (2017). Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa Sojomerto Kecamatan Reban Kabupaten Batang. Skripsi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dinna Mardiyanti, Arum Siwiendrayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).