KONFIRMASI ENAM FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA

Authors

  • Tika Bela Sari Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Manado
  • Sudirham Sudirham Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Manado

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.23607

Keywords:

balita, pengetahuan, stunting

Abstract

Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama Stunting merupakan masalah serius terutama pada masa balita dikarenakan memiliki 2 dampak yaitu dampak pendek keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik dari anak serta kegagalan pertumbuhan anak yang rendah menyebabkan tinggi badan yang rendah dan dampak Panjang yaitu menurunnya kapasitas intelektual atau kecerdasan pada usia dewasa yang dapat menyebabkan produktivitas anak pada usia dewasa rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencegahan stunting pada balita. Sampel untuk penelitian  sebanyak 100 orang dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Metode analisis yang digunakan yaitu Smart PLS 2.0 dan SPSS 26. Hasil penelitian tersebut menunjukkan Pencegahan Stunting dapat dipengaruhi oleh Pengetahuan  23,33%, Self Efficacy 11,86 %, Sosial Ekonomi 24,20%, Komsumsi Asi Ekslusif 6,90 %, Pola Asuh 23,19 dan Utilisasi Pelayanan Kesehatan 8,75%, didapatkan nilai pengaruh lansung sebanyak 88,53% serta didapatkan nilai pengaruh tidak lansung sebanyak 0,755%, sehingga didapatkan total pengaruh lansung dan tidak lansung sebesar 89,28%. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi pencegahan stunting adalah Pengetahuan. Peneliti menyarankan pada ibu dan calon ibu lebih aktif mencari informasi mengenai stunting dengan memanfaatkan pelayanan Kesehatan yang ada di lingkungan tersebut dengan begitu diharapkan pengetahuan ibu dan calon ibu dapat meningkat demi mengurangi kejadian stunting.

References

Aramico, B., Sudargo, T., & Susilo, J. (2016). Hubungan sosial ekonomi, pola asuh, pola makan dengan stunting pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 1(3), 121.

Dwi, N., Putri, P., Hadju, V., Indriasari, R., Hidayanty, H., & Mansur, M. A. (2023). Gambaran Self Efficacy Ibu Dalam Pemberian Mp-Asi Dan Kejadian Stunting Pada Baduta Description Of Mother’s Self Efficacy In Complementary Feeding And Stunting Among Children.

El Taguri, A., Betilmal, I., Mahmud, S. M., Monem Ahmed, A., Goulet, O., Galan, P., & Hercberg, S. (2009). Risk factors for stunting among under-fives in Libya. Public Health Nutrition, 12(8), 1141–1149.

Handini, M. C., & Anita, A. (2016). Pengaruh Pengetahuan Gizi, Status Sosial Ekonomi, Gaya Hidup Dan Pola Makan Terhadap Status Gizi Anak (Studi Kausal di Pos PAUD Kota Semarang Tahun 2015). JPUD - Jurnal Pendidikan Usia Dini, 10(2), 213–232.

Kamiya, Y., Nomura, M., Ogino, H., Yoshikawa, K., Siengsounthone, L., & Xangsayarath, P. (2018). Mothers’ autonomy and childhood stunting: evidence from semi-urban communities in Lao PDR. BMC Women’s Health, 18(1), 70.

Kementerian Kesehatan RI. (2018a). Buletin Stunting. Journal of Molecular Biology. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2018b). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2019a). Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Dinamika Pedesaaan dan Kawasan. Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2019b). Studi Status Gizi Blita Terintegrasi SUSENAS 2019. Balitbangkes .

Mahmudiono, T., Mamun, A., Nindya, T., Andrias, D., Megatsari, H., & Rosenkranz, R. (2018). The Effectiveness of Nutrition Education for Overweight/Obese Mother with Stunted Children (NEO-MOM) in Reducing the Double Burden of Malnutrition. Nutrients, 10(12), 1910.

Maywita, E. (2018). Faktor Risiko Penyebab Terjadinya Stunting Pada Balita Umur 12-59 Bulan Di Kelurahan Kampung Baru Kec. Lubuk Begalung Tahun 2015. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 3(1), 56.

Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(3), 268–278.

Nabuasa, C. D., Juffrie, M., & Huriyati, E. (2016). Riwayat pola asuh, pola makan, asupan zat gizi berhubungan dengan stunting pada anak 24–59 bulan di Biboki Utara, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 1(3), 151.

Nurmayasanti, A., & Mahmudiono, T. (2019). Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutrition, 3(2), 114.

Pacheco, C. D. R., Picauly, I., & Sinaga, M. (2017). Health, Food Consumption, Social Economy, and Stunting Incidency in Timor Leste. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(2).

Pramono, M. S. (2016). Determinan Sosial Ekonomi Dan Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian Asi Eksklusif (Studi Kasus Di Kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya). SAINTEKBU, 6.

Salarkia, N., Omidvar, N., Zaeri, F., Zeinab, H. E., & Neyestani, T. R. (2016). Mother’s Self-Efficacy Mediates the Relationship Between Household Food Insecurity and Maternal Infant Feeding Styles. Maternal and Child Health Journal, 20(3), 602–612.

Simbolon, D., Astuti, W. D., & Andriani, L. (2015). Mekanisme Hubungan Sosial Ekonomi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan dan Kehamilan Risiko Tinggi terhadap Prevalensi Panjang Badan Lahir Pendek. Kesmas: National Public Health Journal, 9(3), 235.

SJMH, Sr. A. S., Tohan, R. C., & Madi, M. A. (2020). Hubungan Pemberian Asi Ekslusif dengan Kejadian Stunting pada Balita. JIKSH, 11.

Sudja, A., & Hastuti, W. (2013). Path Analysis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Sebagai Prediktor Status Gizi pada Anak Usia 6-24 Bulan (Baduta) di Kabupaten Bandung. Juriskes.

Uliyanti, U., Tamtomo, D. G., & Anantanyu, S. (2017). Faktor Langsung Dan Tidak Langsung Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24–59 Bulan Di Kecamatan Matan Hilir Selatan. Jurnal Vokasi Kesehatan, 3(2), 67.

Wahyudi Lapa, I. (2022). Data Stunting di Bolsel Sulawesi Utara Bulan November 2022 Turun Jadi 5,21 Persen . TribunManado.Co.Id.

Widuri, H., Lismidiati, W., & DW, S. (2018). Self-effiacy Ibu dalam Memberikan ASI Eksklusif di Institusi Pendidikan Kesehatan Yogyakarta. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 3(2), 51.

Zhang, X., Han, X., Dang, Y., Meng, F., Guo, X., & Lin, J. (2017). User acceptance of mobile health services from users’ perspectives: The role of self-efficacy and response-efficacy in technology acceptance. Informatics for Health and Social Care, 42(2), 194–206.

Downloads

Published

2024-03-17

How to Cite

Sari, T. B., & Sudirham, S. (2024). KONFIRMASI ENAM FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA . Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(1), 479–494. https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.23607

Issue

Section

Articles