ANALISA KAFEIN PADA TUMBUHAN DENGAN METODE HPLC: LITERATURE REVIEW ARTICLE
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i1.23295Keywords:
Analisa Kafein, HPLC, Kopi, Teh, TumbuhanAbstract
Kafein, dikenal juga sebagai trimetilksantin, merupakan senyawa golongan alkaloid dan merupakan metabolit sekunder yang terdapat pada biji tanaman, daun, dan buah-buahan tertentu. Kafein memiliki sifat sebagai stimulan saraf pusat dan diuretik. Kafein juga dikenal memiliki efek farmakologis yang signifikan, seperti meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan metabolisme basal. HPLC merupakan metode yang sensitif dan akurat untuk menganalisis senyawa kompleks seperti kafein. Analisis kafein dengan menggunakan HPLC pada tumbuhan dapat digunakan untuk memastikan kualitas produk-produk yang mengandung kafein khususnya adalah kopi dan teh. Analisis kafein pada tumbuhan dapat digunakan untuk memastikan keamanan dan memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh badan pengawas. Batas maksimum senyawa kafein berdasarkan SNI 01-7152-2006 yaitu 50 mg/sajian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Literature Review Article (LRA) dimana artikel rujukan yang digunakan bersumber dari jurnal yang terakreditasi/terindeks sinta, seperti Google Scholar, PubMed, ScienceDirect, dan ResearchGate. Berdasarkan hasil review, didapati hasil bahwa kadar kafein pada tanaman kopi dan teh sangat bervariasi. Kadar kafein kopi dan teh sangat bergantung pada jenis tanaman, suhu dan juga lokasi pertumbuhan. Lokasi pembentukan akan mempengaruhi suhu udara, intensitas cahaya matahari, kelembaban udara dan angin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa HPLC lebih direkomendasikan karena tepat, akurat dan andal dalam menentukan kandungan kafein dalam sampel.References
Aprilia, F. R., Ayuliansari, Y., Putri, T., Azis, M. Y., Camelina, W. D., & Putra, M. R. (2018). Analisis Kandungan Kafein Dalam Kopi Tradisional Gayo Dan Kopi Lombok Menggunakan HPLC Dan Spektrofotometri UV-Vis. Biotika, 16(2), 37-41.
Artanti, A. N., Nikmah, W. R., Setiawan, D. H., & Prihapsara, F. (2016). Perbedaan Kadar Kafein Daun Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) Berdasarkan Status Ketinggian Tempat Tanam Dengan Metode HPLC. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 37-44.
Ayelign, A., & Sabally, K. (2013). Determination of Chlorogenic Acids (CGA) in Coffee Beans using HPLC . American Journal of Research Communication , 1(2), 78-91.
Ayu, L., Indradewa, D., & Ambarwati, E. (2012). Pertumbuhan Hasil dan Kualitas Pucuk Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) di Berbagai Tinggi Tempat. Jurnal Vegetalika, 1(4).
Damaiyanti, T., Nasution, M. A., Nasution, H. M., & Yuniarti, R. (2023). Penetapan Kadar Kafein Ekstrak Daun Teh Hijau Dan Putih Camellia sinensis (L.) Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. JOURNAL OF PHARMACEUTICAL AND SCIENCES, 6(4), 1544-1552.
Farida, A., Ristanti, E., & Kumoro, A. C. (2013). Penurunan Kadar Kafein dan Asam Total Pada Biji Kopi Robutsa Menggunakan Teknologi Fermentasi Anaerob Fakulatif dengan Mikroba Nopkor MZ-15. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(3), 70-75.
Gaibor, J., Morales, D., & Carrillo, W. (2020). Determination of Caffeine Content in Robusta Roasted Coffee (Coffea canephora) by RP-UHPLC-PDA. Asian Journal of Crop Science, 12(2), 90-96.
Hagos, M., Redi-Abshiro, M., Chandravanshi, B. S., Ele, E., Mohammed, A. M., & Mamo, H. (2018). Correlation Between Caffeine Contents Of Green Coffee Beans And Altitudes Of The Coffee Plants Grown In Southwest Ethiopia. Bulletin of the Chemical Society of Ethiopia, 32(1), 13-25.
Kusumayadi, I. W., Sukewijaya, I. M., Sumiartha, I. K., & Antara, N. S. (2013). Pengaruh Ketinggian Tempat, Mulsa dan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Rendemen Minyak Sereh Dapur (Cymbopogon Citratus). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika (Journal of Tropical Agroecotechnology), 2(1), 49-55.
Lestary, S., Nasution, M. A., Ridwanto, & Nasution, H. M. (2023). Penetapan Kadar Kafein Ekstrak Daun Teh Hijau Dan Putih Camellia sinensis (L.) Dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 6(3), 1407-1415.
Listyaningrum, L. (2020). Validasi Metode Uji Kafein Dalam Minuman Kopi Menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) di PT. Saraswanti Indo Genetech Bogor. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Lopez-Sanchez, R. d., Lara-Diaz, V. J., Aranda-Gutierrez, A., Martinez-Cardona, J. A., & Hernandez, J. A. (2018). HPLC Method for Quantification of Caffeine and Its Three Major Metabolites in Human Plasma Using Fetal Bovine Serum Matrix to Evaluate Prenatal Drug Exposure. Journal of Analytical Methods in Chemistry, 2018, 1-11.
Maramis, R. K., Citraningtyas, G., & Wehantouw, F. (2013). Analisis Kafein dalam Kopi Bubuk di Kota Manado menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, 2(4), 122-128.
Martono, Y., & Martono, S. (2012). Analisis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Untuk Penetapan Kadar Asam Galat, Kafein Dan Epigalokatekin Galat Pada Beberapa Produk Teh Celup. Agritech, 32(4), 362-369.
Putri, D. D., & Ulfin, I. (2015). Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap Kadar Kafein dalam Teh Hitam. Jurnal Sains dan Seni ITS, 4(2), 105-108.
Rahmawati, A. I., Wirasti, & Rejeki, H. (2021). Analisis Kadar Kafein Pada Produk Bubuk Kopi Murni Yang Dihasilkan Di Kabupaten Pekalongan Menggunakan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Kajen, 5(1), 61-78.
Sari, M. Y., Suhartati, T., & Husniati. (2019). Analisis Senyawa Asam Klorogenat Dalam Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) Menggunaka HPLC. Analytical and Environmental Chemistry, 4(2), 86-93.
Sarmento, Z. L., Rangdi, O. S., Sena, B. M., & Dewi, K. N. (2020). Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafein Dengan Metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Cakra Kimia (Indoneisa E-Journal of Applied Chemistry, 8(2), 99-104.
Shrestha, S., Rijal, S. K., Prashanta, & Rai, K. P. (2016). A Simple HPLC Method for Determination of Caffeine Content in Tea and Coffee. Journal of Food Science and Technology Nepal, 9, 74-78.
Suprianto. (2018). Konsep Praktis High Performance Liquid Chromatography. Medan: Institut Kesehatan Helvetia.
Suprianto, Putra, E. D., & Sinaga, S. M. (2017). Optimization of Volume Void and Wavelengths at Simultaneous Determination Method Development of Sweeteners, Preservatives and Dyes by UFLC. International Journal of ChemTech Research, 10(1), 89-97.
Susanti, H., Mujaadillah, N. P., Gunanto, D., & Kusbandari, A. (2019). Perbandingan Metode Spektrofotometri UV Dan HPLC pada Penetapan Kadar Kafein dalam Kopi. Majalah Farmasetika, 4(1), 28-33.
Wardani, R. K., & Fernan, M. A. (2016). Analisis Kadar Kafein Dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia sinensis L.). Journal of Pharmacy and Science, 1(1), 15-17.
Widhyani, R., Rahmasari, K. S., Wirasti, Kristiyanti, R., & Slamet. (2021). Penetapan Kadar Kafein Pada Teh Kering Kemasan Produksi Industri Teh di Pekalongan. CERATA: Jurnal Ilmu Farmasi, 12(1), 29-35.
Zheng, X.-Q., Dong, S.-L., Li, Z.-Y., Lu, J.-L., Ye, J.-H., S.-K. T., . . . Liang, Y.-R. (2023). Variation of Major Chemical Composition in Seed?Propagated Population of Wild Cocoa Tea Plant Camellia ptilophylla Chang. Foods, 12(1), 123.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Himyatul Hidayah, Nurhalimah Nurhalimah, Wida Nurhamidah, Erisa Mindawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).