GAMBARAN HISTOPATOLOGI DAN UJI EFEKTIVITAS BIJI KETUMBAR (CORIANDRUM SATIVUM L) PADA GINJAL TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Authors

  • Irza Haicha Pratama Falkutas Kedokteran, Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia, Medan Sumatera Utara, Indonesia
  • Syahdina Saufa Yardha Chaniago Falkutas Kedokteran, Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia, Medan Sumatera Utara, Indonesia
  • Ica Yulianti Pulungan Falkutas Kedokteran, Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia, Medan Sumatera Utara, Indonesia
  • Angelika Sio Siagian Falkutas Kedokteran, Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia, Medan Sumatera Utara, Indonesia
  • Laura Novi Silalahi Falkutas Kedokteran, Kedokteran Gigi Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia, Medan Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.22574

Keywords:

Biji ketumbar, EGTI, Ginjal, Histologi, Nanopartikel, Sonifikasi

Abstract

Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme glukosa yang disebabkan oleh gangguan fungsi dalam tubuh. Tubuh seorang individu dengan diabetes tidak menghasilkan cukup insulin, yang menyebabkan kelebihan glukosa dalam darah. Komplikasi mikrovaskular yang paling umum adalah nefropati diabetik. Ketumbar secara tradisional digunakan sebagai stimulan, karminatif, antikonvulsan, diuretik dan antirematik, antiemetik dan berpotensi sebagai antioksidan. Sehingga peneliti tertarik untuk mengeksplorasi efektivitas dari nanopartikel biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap komplikasi diabetes melitus pada tikus jantan sebagai hewan coba yang diinduksi aloksan, terutama terhadap mikrovaskularisasi ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan memakai metode Post Test Only Control Group Design yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Pada penelitian ini, nanopartiekl biji ketumbar diperoleh melalui proses sonifikasi. Hasil Penelitian ini secara jelas dapat dilihat bahwa Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada total score EGTI jaringan ginjal tikus pada seluruh kelompok perlakuan (Nilai P: 0.125). Pada korteks ginjal mayoritas glomerulus pada korteks ginjal mengalami kerusakan mulai dari penebalan kapsul bowman hingga fibrosis glomerulus. Sedangkan, pada medulla ginjal dapat dilihat berbagai derajat kerusakan tubulus ginjal mulai dari hilangnya brush border pada tubulus proksimal ginjal di korteks ginjal, hingga nekrosis pada tubulus dengan luas yang beragam. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa nanopartikel biji ketumbar memiliki efek proteksi terhadap kerusakan ginjal akibat diabetes.

References

Alviana G, Yuwono HS, Sylviana N. Pengaruh bentonit per oral terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus model diabetes melitus yang diinduksi aloksan monohidrat. J Ilmu Faal Olahraga Indonesia.2021:3(2):45.

Barker DJP., & Al E (1993). Type 2 (non-insulin dependent) diabetes mellitus, hypertension andhyperlipidemia (syndrome X): relation to reduced fetalgrowth. Diabetologia, 36, 62–67.

Brito-Casillas, Y., Melián, C., & Wägner, A.M. (2016). Study of the pathogenesis and treatment of diabetesmellitus through animalmodels. Endocrinología

Chiuman, L., Ginting, C. N., Yulizal, O., Suhartomi, & Chiuman, V. (2021). Improvement of Liver Function from Lemon Pepper Fruit Ethanol Extract in Streptozotocin-Induced Wistar Rats. 2021 IEEE International Conference on Health, Instrumentation & Measurement, and Natural Sciences (InHeNce). https://doi.org/10.1109/InHeNce52833.2021.9537284

Dersing, K., Rusmini, H., & Triwahyuni, T. (2020). Efektivitas Ekstrak Ketumbar (Coriandrum sativum L.) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus L.) Galur Wistar yang Diinduksi Aloksan. Jurnal Kedokteran Raflesia, 6(1), 36–44. https://doi.org/10.33369/juke.v6i1.10979

Kajal, A., & Singh, R. (2019). Coriandrum sativum seeds extract mitigate progression of diabetic nephropathy in experimental rats via AGEs inhibition. PLoS ONE, 14(3), 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0213147

Karthikeyan, M., Balasubramanian, T., & Kumar, P. (2016). In-vivo Animal Models and In-vitro Techniques for Screening Antidiabetic Activity. Journal of Developing Drugs, 5(153), 1–6. https://doi.org/10.4172/2329-6631.1000153

Maliangkay HP, Rumondor R. Uji efektifitas antidiabetes ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang dinduksi aloksan. Chem Prog. 2018;11(1).

Markham,K.R.,1988, Mengidentifikasi Cara Flavonoid. Diterjemahkan oleh Padmawinata, Bandung, Penerbit ITB, hal 15.

Suherman S. K., 2007. Insulin dan Antidiahonk Oral Dalam Gunawan, S.G. Farmakologi dan Terapi. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUL. pp: 485; 489- 93.

Vijayaraj, R., Kumaran, N. S., & Swarnakala. (2019). In vivo and In vitro Models for Biological Screening of Anti-Diabetic Drugs. International Journal of Pharmacy and Sciences, 9(2), 294–286. https://doi.org/10.21276/ijpbs.2019.9.2.39

Yasaroh S, Christijanti W, Lisdiana, Iswari, S R. Efek ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kadar glokosa darah tikus diabetes induksi aloksan. In: Prosiding Semnas Biologi ke-9 Tahun 2021 FMIPA

Zelnick, L. R., Weiss, N. S., Kestenbaum, B. R., Robinson-Cohen, C., Heagerty, P. J., Tuttle, K., Hall, Y. N., Hirsch, I. B., & De Boer, I. H. (2017). Diabetes and CKD in the United States population, 2009–2014. Clinical Journal of the American Society of Nephrology, 12, 1984–1990. https://doi.org/10.2215/CJN.03700417

Downloads

Published

2023-12-29