HUBUNGAN HBA1C DENGAN KOMPLIKASI MAKROVASKULAR PADA DMT2 DI RS HERMINA KEMAYORAN 2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.22366Keywords:
Diabetes Melitus, HbA1c, Komplikasi MakrovaskularAbstract
Peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi batas normal menjadi salah satu karakteristik contoh diabetes melitus (DM). Diabetes yang paling umum terjadi yaitu Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) dan biasanya menjadi berisiko dan menjadi komplikasi. Salah satu skrining yang dapat dilakukan untuk diabetes adalah kadar HbA1c. kadar HbA1c yang tinggi berhubungan erat dengan kejadian komplikasi Makrovaskular. Komplikasi makrovaskular pada DMT2 meliputi penyakit jantung koroner, kardiomiopati, penyakit serebrovaskular, dan penyakit arteri perifer. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada pasien diabetes. Banyak studi klinis menunjukkan hubungan antara DMT2 dan penyakit pembuluh darah, namun hampir selalu ada faktor risiko lain. Faktor risiko yang dapat terjadi pada diabetes seperti hipertensi, obesitas, dan dislipidemia. Penelitian ini dilakukan di RS Hermina kemayoran Jakarta pusat dengan jumlah sampel 126 subjek. Hasil uji chi square sample yang dipilih memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Diambil dari data rekam medik pada pasien dengan riwayat diabetes melitus tipe 2 Penelitian akan dilaksanakan pada 01 januari – 30 Maret 2023. Hasil uji penelitian antara kadar Hemoglonin terglikasi (HbA1c) dengan kejadian makrovaskular didapatkan dengan nilai p value = 0,855 dengan kesimpulan yang tidak terdapat adanya hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan kejadian komplikasi makrovaskular pada diabetes melitus tipe 2. Penulis berharap bagi Penderita DMT2 menjalani pengobatan dengan baik dan melakukan kontrol glukosa darah yang telah ditetapkan oleh tenaga kesehatan.References
Anggraini, R., Nadatein, I., & Astuti, P. (2020). Relationship of Hba1c with Fasting Blood Glucose on Diagnostic Values and Lifestyle in Type Ii Diabetes Mellitus Patients. Medicra (Journal of Medical Laboratory Science/Technology), 3(1), 5-11.
Bailey, C. J., & Turner, R. C. (1996). Metformin. New England Journal of Medicine, 334(9), 574-579.
Betteng, R. (2014). Analisis faktor resiko penyebab terjadinya Diabetes Melitus tipe 2 pada wanita usia produktif Dipuskesmas Wawonasa. eBiomedik, 2(2).
Birman, Y., Harahap, I. N., & Triansyah, I. (2023). HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KADAR HbA1c PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG TAHUN 2021. Nusantara Hasana Journal, 3(1), 9-17.
Chentli, F., Azzoug, S., & Mahgoun, S. (2015). Diabetes mellitus in elderly. Indian journal of endocrinology and metabolism, 19(6), 744.
Fatimah, R. N. (2015). Diabetes melitus tipe 2. Jurnal Majority, 4(5)
Husain, A. A., Rombot, D. V., & Porajow, Z. C. J. G. P. (2022). Prevalensi diabetes melitus tipe 2 pada masa pandemi COVID-19 di praktik dokter keluarga Kota Manado.
Laelasari, E., Sauriasari, R., & Banun, A. (2017). Cost-Effectiveness Analysis of Insulin, Sulfonylurea, and Sulfonylurea--Metformin In Type 2 Diabetes Mellitus. Asian J Pharm Clin Res, 10(5), 50-3.
Lin Y, Sun Z. Current views on type 2 diabetes. The Journal of endocrinology. 2010 Jan;204(1):1.
Manik, C. M., & Ronoatmodjo, S. (2019). Hubungan Diabetes Melitus Dengan Hipertensi Pada Populasi Obes Di Indonesia (Analisis Data IFLS-5 Tahun 2014)(Relationship Between Diabetes Mellitus And Hypertension In Obesity Populations In Indonesia (Data Analysis Of IFLS-5 In 2014)). Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 3(1).
Milita, F., Handayani, S., & Setiaji, B. (2021). Kejadian diabetes mellitus tipe II pada lanjut usia di Indonesia (analisis riskesdas 2018). Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 17(1), 9-20.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa Di Indonesia. PB-Perkeni; 2021.
Pratama, O. W. P., Wuryanto, M. A., & Ginandjar, P. (2018). Gambaran Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Penduduk Risiko Tinggi Diabetes Mellitus Tipe 2 Desa Ketawangrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Global Health Science, 3(4), 287-293.
Putra, I. G. A. P., Budhitresna, A. A. G., & Astini, S. (2023). Hubungan Kadar Hb-A1c (Glikosilasi Hemoglobin) dengan Komplikasi Makrovaskular pada Penderita Diabetes Melitus tipe 2 di RSUD Sanjiwani Gianyar. AMJ (Aesculapius Medical Journal), 3(1), 37-42.
Retnakaran, R., Cull, C. A., Thorne, K. I., Adler, A. I., Holman, R. R., & UKPDS Study Group. (2006). Risk factors for renal dysfunction in type 2 diabetes: UK Prospective Diabetes Study 74. diabetes, 55(6), 1832-1839.
Rozing, M. P., Møller, A., Aabenhus, R., Siersma, V., Rasmussen, K., & Køster-Rasmussen, R. (2019). Changes in HbA1c during the first six years after the diagnosis of Type 2 diabetes mellitus predict long-term microvascular outcomes. PLoS One, 14(11), e0225230.
Tjandra, K. J. C., Martin, A., Lestari, M., & Debora, E. (2023). HUBUNGAN ANTARA GULA DARAH PUASA (GDP) DENGAN KEJADIAN PERIFERAL ARTERIAL DISEASE PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP PROF DR. RD KANDOU MANADO. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 2342-2346.
World Health Organization. (1999). Definition, diagnosis and classification of diabetes mellitus and its complications: report of a WHO consultation. Part 1, Diagnosis and classification of diabetes mellitus (No. WHO/NCD/NCS/99.2). World health organization.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Faradilla Ardini, Samuel Halim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).