STUDI KASUS IKTERUS FISIOLOGIS NEONATAL DAN PERAWATANNYA MELALUI PAPARAN SINAR MATAHARI

Authors

  • Shohipatul Mawaddah Prodi Kebidanan Program Sarjana (S1), Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Sriama Muliani Prodi Kebidanan Program Sarjana (S1), Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
  • Bq Safinatunnaja Prodi Kebidanan Program Sarjana (S1), Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.22326

Keywords:

ikterus fisiologis, paparan sinar matahari, studi kasus

Abstract

Penyakit kuning merupakan temuan fisik abnormal yang paling umum selama minggu pertama kehidupan bayi, lebih dari 2/3 bayi baru lahir mengalami proses “menjadi kuning” dikenal dengan istilah ikterus neonatorum. Ikterus pada neonatus ini dapat mengakibatkan terjadinya Kern Ikterus atau Ensefalopati Bilirubin jika tidak ditangani dengan baik. Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi yang diidentifikasi mengalami ikterus fisiologis. Metode yang digunakan dalam studi kasus neonatus dengan ikterus fisiologis ini adalah metode penelitian deskriptif berupa penelaahan kasus dengan cara meneliti suatu permasalahan yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, alat untuk pengumpulan data atau instrument yang menunjang dalam penenlitian ini berupa checklist/formulir pengkajian bayi baru lahir, formulir Kramer, alat-alat berupa timbangan bayi, metlin, thermometer, stetoskop, penlight, handscone, stopwatch. Kasus inienggambarkan seorang bayi perempuan berusia 6 hari yang menderita penyakit kuning neonatal. Berdasarkan riwayat didapatkan bahwa bayi tidak langsung menyusu sejak lahir dan saat kunjungan usia 6 hari, bayi menyusu dengan ASI perah dan susu formula. Perawatan yang diberikan untuk mengatasi hal tersebut dengan menganjurkan ibu tetap memberikan ASI ekslusif secara langsung dan memberikan paparan sinar matahari setiap hari 45 menit. Setelah dilakukan asuhan kebidanan dengan fokus pada motivasi pemberian ASI ekslusif dan pemberian paparan sinar matahari, didapatkan hasil kuning yang tampak berangsur membaik dan menghilang pada hari ke-11. Dapat disimpulkan bahwa ASI yang cukup serta pemberian paparan sinar matahari yang dilakukan setiap hari terbukti menghilangkan kuning pada neonatus dan kuning tersebut bisa dicegah untuk tidak menjadi ikterus phatologis.

References

Amandito, R., Putradista, R., Jikesya, C., Utaminingsih, D., Rusin, J., Rohsiswatmo, R., & Malik, A. (2018). UGT1A1 gene and neonatal hyperbilirubinemia: A preliminary study from Bengkulu, Indonesia. BMC Research Notes, 11(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/s13104-018-3284-y.

Ansong-Assoku, B., Shah, S. D., Adnan, M., & Ankola, P. A. (2018). Neonatal jaundice.

Chandravanshi, L., & Singh, A. (2019). A Critical Clinical Study of Neonatal Jaundice and its Treatment Modalities Through Ayurveda - A Case Study. International Journal Of Health Sciences And Research, 9(August), 484–487.

Chu, K. H., Teng, S. W., Tai, C. J., Chang, C. M., & Chien, L. Y. (2021). Does Jaundice in Newborn Infants Affect Exclusivity and Duration of Breastfeeding in Taiwan? Journal of Nursing Research, 29(2), E145. https://doi.org/10.1097/jnr.0000000000000420.

Colbourn, T., & Mwansambo, C. (2018). Sunlight phototherapy for neonatal jaundice—time for its day in the sun? The Lancet Global Health, 6(10), e1052–e1053. https://doi.org/10.1016/S2214-109X(18)30396-6.

Gourley, G. R. (2018). N E O N ATA L J AU N D I C E A N D D I S O R D E R S O F B I L I R U B I N M E TA B O L I S M.

Horn, D., Ehret, D., Gautham, K. S., & Soll, R. (2021). Sunlight for the prevention and treatment of hyperbilirubinemia in term and late preterm neonates. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2021(7). https://doi.org/10.1002/14651858.CD013277.pub2.

Jubella, M., Taherong, F., & Alza, N. (2022). Manajemen Asuhan Kebidanan Segera Bayi Baru Lahir Berkelanjutan Pada Bayi Ny “M” Dengan Ikterus Neonatorum Fisiologis Di Rumah Sakit Umum Bahagia Makassar Tahun 2021. Jurnal Midwifery, 4(1), 65–76. https://doi.org/10.24252/jmw.v4i1.28001.

Kemenkes. (2010). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. xviii. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2012.09.037.

Kutty, P. K. (2019). Breastfeeding during breast milk jaundice-a pathophysiological perspective. Medical Journal of Malaysia, 74(6), 527–533.

Marcdante, K. J., Kliegman, R. M., Jenson, H. B., Behrman, R. E., & Indonesia, I. D. A. (2021). Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Elsevier Health Sciences. https://books.google.co.id/books?id=aQjgEAAAQBAJ.

Pan, D. H., & Rivas, Y. (2017). Jaundice: Newborn to age 2 months. Pediatrics in Review, 38(11), 499–510. https://doi.org/10.1542/pir.2015-0132.

Puspita, S., & Zatihulwani, E. Z. (2023). Breastfeeding and incidence of Jaundice in Newborn Aged 0-7 Days. Prima Wiyata Health, 4(2), 1–8. http://e-journal.shj.ac.id/ojs/index.php/PWH/index.

Rahmadani, E., Id 179 Faktor-Faktor, E. C., Berhubungan, Y., Kejadian, D., Pada, I., Baru, B., Di, L., Ummi, R., Sutrisna, M., Studi, P., Keperawatan, I., Tri, S., & Sakti, M. (2022). SEHATRAKYAT (Jurnal Kesehatan Masyarakat). 1(3), 179–188. https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v1i3.1059.

Siroosbakht, S., Aminian, A. R., & Rezakhaniha, B. (2020). Risk factors of early breastfeeding jaundice: How can gynecologists and nurses be effective in reducing it? Journal of Comprehensive Pediatrics, 11(3), 3–7. https://doi.org/10.5812/compreped.103578.

Ullah, S., Rahman, K., & Hedayati, M. (2016). Hyperbilirubinemia in neonates: Types, causes, clinical examinations, preventive measures and treatments: A narrative review article. Iranian Journal of Public Health, 45(5), 558–568.

Downloads

Published

2023-12-27