FAKTOR RISIKO DENGAN PENGONTROLAN ASMA BRONCHIAL PADA PENDERITA ASMA BRONCHIAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEURAXA

Authors

  • Uswatul Khaira Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Muhammadiyah Aceh
  • Tahara Dilla Santi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Muhammadiyah Aceh
  • Putri Ariscasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Muhammadiyah Aceh

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.21979

Keywords:

Aktivitas Fisik, Alergi, Paparan Asap Rokok, Pengontrolan Asma Bronchial, Riwayat Keluarga, Stress

Abstract

Prevalensi asma tertinggi sebesar 3,17% yang terdapat di kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko dengan pengontrolan asma bronchial pada penderita asma bronchial di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang menderita asma bronchial di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh berjumlah 112 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dan diperoleh sampel sebanyak 53 responden,  penetapan sampel dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data di lakukan dari tanggal 1 s/d 17 juni 2023 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh di analisis menggunakan uji chi square dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asma bronchial yang tidak terkontrol sebanyak 60,4% sedangkan yang terkontrol sebagian sebanyak 39,6%, pada variabel independen yang ada riwayat keluarga sebanyak 75,5%, aktivitas fisik ringan persentase 50,9% persentase yang ada paparan asap rokok sebanyak 60,4%, dan alergi sebesar 56,6%,  dan stres sedang sebesar 52,8%. Hasil analisis Bivariat menunjukkan ada hubungan antara riwayat keluarga (p =0,007), aktivitas fisik (p=0,000), paparan asap rokok (p =0,002), alergi (p=0,004) dan stres (p =0,001) dengan pengontrolan asma bronchial diwilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk terus memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat agar menghindari segala bentuk faktor pencetus terjadinya asma bronchial.

References

American lung association Being Active with Asthma menjadi aktif dengan asma mamfaat olah raga saat mengidap asma.https://www.lung.org/lung-health-deseases/lung-disease-lookup/asthma/mananging-asthma /as thma-and-exercise;2022.

American Lung Association., Mengelola Asma.https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/asthma/managing-asthma:2022.

Asthma and allergy foundation of america (2020) ‘Asap tembakau dan asma’;https:aafa.org/asthma-triggers-causes/secondhand-smoke-environmental-tobacco-

asthma,2022.

Dandan, J.G., Frethernety, A. and Parhusip, M.B.E., Literature Review: Gambaran Faktor-Faktor Pencetus Asma Pada Pasien Asma, Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya,2022, https ://doi.org /10.37304/jkupr. v10i 2.3492. [13 maret, 2021].

Demur, D., Hubungan Faktor Resiko Ekstrinsik Dengan Derajat Asma berulang Pada Pasien Asma Bronkhial Di Poliklinik Penyakit Dalam, jurnal kesehatan perintis (Perintis’s Health Journal), 2018 https: //doi.org /10.33653/jk p.v4i2.232. [16 april,2021].

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh., Data jumlah cakupan penderita Asma Bronkial pada Dinas Kesehatan, Banda Aceh; 2022.

Djamil, A. et al. ‘Faktor yang Berhubungan dengan Kekambuhan Asma pada Pasien Dewasa’, Wellness And Healthy Magazine, 2(1), pp. 29–40. Available at: https://doi.org/10.30604/well.48212020.

Embuai, S., Hubungan Riwayat genetik, asap rokok, keberadaan debu, dan stres dengan kejadian asma bronkial, Maluku: skripsi, Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku; 2020. 2018, N.K.S. (2018) “Hubungan aktifitas fisik dengan derajat serangan asma bronkial pada anak di instalasi gawat darurat RSUD klungkung tahun 2018,” Photosynthetica, 2(1), hal. 1–13.

Adhar arifuddin (2019) “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asma di wilayah kerja puskesmas singgani kota palu.” Tersedia pada: https://jurnal.fk.untad.ac.id/index.php/htj/article/download/107/104.

Andi khaidir (2019) “asap rokok selama satu jam maka akan mengalami sekitar 20% fungsi paru.”

“Asma Bronkial KEMENKES RI” (2018) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hal. 2–5.

Asthma WHO (2021) “Asthma who,” https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asthma [Preprint].

Dedi, Yuniati, Y. dan Afifah, G. (2022) “Faktor Predisposisi Dan Pencetus Dengan Serangan Asma Bronkhial Di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Medan Tahun 2021,” Journal Healthy Purpose, 1(2), hal. 41–50. Tersedia pada: https://doi.org/10.56854/jhp.v1i2.125.

Dinkes Kota (2022) “Data jumlah penderita Asma Bronkial Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh,” (1), hal. 3419.

Dwi, H.R. dan Nurhayani, Y. (2023) “Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan Asma Bronchial pada penderita Asma Bronchial di wilayah kerja Puskesmas Rimbo Tengah tahun 2021,” Journal of Nursing Practice and Education, 3(2), hal. 101–111. Tersedia pada: https://doi.org/10.34305/jnpe.v3i2.615.

Embuai, S. 2020 (2020) “Riwayat genetik, asap rokok, keberadaan debu, dan stress berhubungan dengan kejadian asma bronkial,” Moluccas health journal, 2(April), hal. 11–18.

“Heny Lutfiyati” (2019), 4(2), hal. 255–264.

Husniyya, G. et al. (2018) “Hubungan Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Asma pada Anak di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Banda Aceh,” Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 1(4), hal. 14–21.

Kemala (2020) “Status Kontrol Asma Dengan Kualitas Hidup Pada Anak Dengan Asma Bronkial,” Jurnal Gema Keperawatan, 8(2), hal. p-ISSN. Tersedia pada: http://www.ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id/index.php/JGK/article/view/783.

Kemenkes (2018) “Aktifitas Fisik Sedang.” Tersedia pada: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/aktivitas-fisik-sedang.

Kemenkes (2019) “Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” Kementerian Kesehatan RI, 1(1), hal. 1.

Kemenkes RI (2018) “Keputusan_Menteri_Kesehatan_RI_Tentang_Pedoman_Pengendalian_Asma1.pdf,” hal. 34.

kemenkes RI riskesdas provinsi aceh (2018) riskesdaskabupatenkota banda aceh.

Klinnert (2010) “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asma di wilayah kerja puskesmas singgani kota palu.”

Nurmulia (2011) “Yogyakarta Periode April-Juni 2011.”

Pramesti (2020) “Tingkat Kontrol Asma Di Klinik Harum Melati Pringsewu,” Jk Unila, 4(2), hal. 112–116.

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI (2019) “Infodatin - Penderita Asma di Indonesia,” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2442–7659, hal. 1–6.

Puskesmas Meuraxa (2022) “Data cakupan asma bronkial di puskesmas Meuraxa kota Banda Aceh,” (8.5.2017), hal. 2003–2005.

Selvia, D. dan Wahyuni, A. (2022) “Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Jurnal Kesehatan Saintika Meditory,” Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 4(4657), hal. 78–84.

Wahyudi, A., Fitry Yani, F. dan Erkadius, E. (2016) “Hubungan Faktor Risiko terhadap Kejadian Asma pada Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang,” Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2), hal. 312–318. Tersedia pada: https://doi.org/10.25077/jka.v5i2.514.

Wijaya, I.M.K. (2017) “Aktivitas Fisik (Olahraga) Pada Penderita Asma,” Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA, 5(1), hal. 336–341.

Downloads

Published

2023-12-23

How to Cite

Khaira, U., Santi, T. D., & Ariscasari, P. . (2023). FAKTOR RISIKO DENGAN PENGONTROLAN ASMA BRONCHIAL PADA PENDERITA ASMA BRONCHIAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEURAXA. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 6324–6334. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.21979