HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN GIZI (KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN ZAT BESI) SEBAGAI FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA < 5 TAHUN DI KOTA DEPOK TAHUN 2023

Authors

  • Eddy Afriansyah Institu Kesehatan dan Teknologi PKP DKI Jakarat
  • Elia Yuswita Institut Kesehatan dan Teknologi PKP DKI Jakarta
  • Lia Fitriyani Institut Kesehatan dan Teknologi PKP DKI Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.21448

Keywords:

Asupan Gizi, Balita, Stunting

Abstract

Menurut  data  dan  informasi  Kemenkes  RI (2018), Indonesia  termasuk  negara  ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Hasil Survei Status Gizi Indonesia  tahun 2022 prevalensi stunting di Kota Depok sebesar 12,6%. Faktor  penyebab stunting salah satunya adalah tidak seimbangnya asupan makanan yang berkaitan dengan kandungan zat gizi dalam  makanan (karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya tingkat kecukupan gizi (karbohidrat, protein, lemak dan zat besi) sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik.Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Depok, pada tanggal 01 April s.d 31 Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini  sebanyak 3.675 balita <5 Tahun.  Sampel dalam penelitian ini adalah 150 balita < 5 tahun. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah probability sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data  asupan  zat gizi  diperoleh dengan  mewawancarai  ibu balita tentang  makanan  yang  dikonsumsi balita menggunakan form food recall 1x24,  jam.food    recall 1x24  jam. Analisis data dalam penelitian adalah analisis univariat dan analisis bivariat (chi square). Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat kecukupan asupan gizi karbohidrat (p value= 0,045), protein (p value= 0,018), lemak (p value=0,004) dan zat besi (0,021)  sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan tingkat kecukupan asupan gizi karbohidrat, protein, lemak, dan zat besi sebagai faktor resiko kejadian stunting pada balita < 5 tahun di Kota Depok tahun 2023.

References

Abdullah R.P.I. (2023). Literature Review: Pengaruh Asupan Karbohidrat, Protein dan Lemak terhadap Resiko StuntingAnak Usia 2-5 Tahun. Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol.3 No.3: 155-163.

Ayuningtyas., Simbolon D & Rizal A. (2018). Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan, 9 (3): 444-449.

Azmy U & Mundiastuti L. (2018). Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Kabupaten Bangkalan. DOI : 10.2473/amnt.v2i3.2018.292-298.

Kaprian A.K., Rahmadhanti N., Wulandari R., Salsa N.A & Fevria R. (2022).Hubungan Asupan Zat Gizi Terhadap Resiko Stunting Pada Balita. Prosiding SEMNAS BIO 2022. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ISSN : 2809-8447.

Kemenkes RI.(2018).Pusat Data dan Informasi Situasi Balita Pendek Stunting di Indonesia diakses pada halaman http://www.kemenkes.go.id.

Kemenkes RI.(2018).Hasil Utama Riskesdas 2018 diakses pada halaman http://www.kemenkes.go.id.

Nugraheni A.N.S., Achadi S & Lisnawati N. (2020). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Mineral dengan Kejadian Balita Stunting di Indonesia: Kajian Pustaka. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 19(5): 322-330.

Nur A.R., Bachar B & Dachlan D.M (2020). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro dengan Stunting pada Anak Usia 24-25 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kabere Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang. The Journal of Indonesian Community Nutrition Vol. 8 No. 2: 90-97.

Sari N.P., Syahruddin A.N & Irmawati. (2023). Asupan Gizi dan Status Gizi Anak Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Maros. Jambura Journal Of Health Science and Research. Volume 2 Nomor 5:660-672.

Sari E.M., Juffrie M., Nurani N & Sitaresmi M.N. (2016).Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia,12(4):152.

Silaban T.D.S., Ramadhani S.P & Sugiman T. (2022). Perbedaan Tingkat Kecukupan Vitamin A, Zat Besi, dan Zink pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Kabupaten Banyuasin. Jurnal Kesehatan Andalas. Volume 11 Nomor 1:39-44.

Sirajuddin., Rauf S & Nursalim. (2020).Asupan Zat Besi Berkolerasi Dengan Kejadian Stunting Balita di Kecamatan Maros Baru. Journal of The Indonesian Nutrition Association.43(2):109-118.

Siringoringo E.T., Syauqy A., Panunggal B., Purwanti R., & Widyastuti N. (2020). Karakteristik Keluarga dan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada BADUTA.J Nutr Coll. (9) (1):54–62.

Unicef, & WHO, W. (2020). Levels and trends in child malnutrition: key findings of the 2019 Edition of the Joint Child Malnutrition Estimates.Geneva: World Health Organization.

Wati L & Musnadi J. (2022). Hubungan AsupanGizi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak DiDesa Padang Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Jurnal Biologi Education, (10) (1), 51.

Wiyono S., Muntikah., & Meilina S. (2023). Suplementasi Makanan Tambahan Tinggi Protein Hewani,Kalsium Dan Zinc Pada Anak Umur 6-24 Bulan Sebagai Upaya Peningkatan Panjang BadanAnak. Jurnal Kesehatan, Vol.6 No.4 :354-364.

World Health Organization. (2018). Reducing Stunting In Children.

Yuniarti T.S., Margawati A., & Nuryanto N. (2019). Faktor Risiko Kejadian Stunting Anak Usia 1-2 Tahun Di Daerah Rob Kota Pekalongan. J Ris Gizi, (7) (2):83–90.

Downloads

Published

2023-12-25

How to Cite

Afriansyah, E., Yuswita, E. ., & Fitriyani, L. . (2023). HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN GIZI (KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN ZAT BESI) SEBAGAI FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA &lt; 5 TAHUN DI KOTA DEPOK TAHUN 2023. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 6427–6433. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.21448