PENGARUH FAKTOR KEBISINGAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN MAINTENANCE DI TERMINAL PETIKEMAS NILAM

Authors

  • Maya Nurahmadiana Syarifah Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Merry Sunaryo Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Friska Ayu Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Moch. Sahri Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.20561

Keywords:

Faktor lingkungan kerja, Iklim kerja, Kebisingan, Kelelahan kerja

Abstract

Area terminal petikemas merupakan area yang sering terpapar panas matahari, adanya alat berat seperti CC dan RTG serta truk juga menimbulkan kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor lingkungan kerja yang mempengaruhi kelelahan kerja pada bagian maintenance di TPK Nilam. Penilitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling pekerja maintenance di TPK Nilam berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan data dilakukan sesuai metode SNI 7231:2009 dengan alat Sound Level Meter, SNI 7061:2019 dengan alat Heat Stress Apparatus, serta kelelahan kerja menggunakan Reaction timer. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kebisingan di CC1 sebesar 89,83 dBA, pada CY Blok B sebesar 89,17 dBA melebihi NAB yang ada dan untuk pengukuran iklim kerja didapatkan kseleuruhannya melebihi nilai NAB dari pengukuran beban kerja tiap pekerja yang ada yakni di CC1 sebesar 32,530C serta pada RTG sebesar 32,860C. Hasil pengukuran kebisingan dan iklim kerja terhadap kelelahan dengan uji regresi ordinal menunjukkan bahwa adanya pengaruh kebisingan terhadap kelelahan kerja dengan signifikansi p=0,001 atau p<0,05. Namun, pada iklim kerja menunjukkan hasil yang tidak signifikan karena data yang didapatkan homogen. Sehingga, perlu dilakukan pengukuran secara rutin baik faktor lingkungan kerja maupun kondisi kesehatan pekerja serta dapat disediakannya Alat Pelindung Diri serta memperhatikan fasilitas kebutuhan air minum untuk meminimalisir Penyakit Akibat Kerja.

References

Dermawan, M. I. R., Rhomadhoni, M. N., Ayu, F., & Sunaryo, M. (2022). Deskripsi Faktor Individu dan Faktor Pekerjaan terhadap Kelelahan Kerjan pada Operator Container Crane (CC) di Terminal Petikemas Nilam. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 7(3), 301. https://doi.org/10.30829/jumantik.v7i3.12448

Elyastuti, F. (2011). Hubungan Antara Iklim Kerja dengan Tingkat Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Fabrikasi Pabrik Gula Trangkil Pati. Skripsi Unnes, 126.

Fakhiratunnisa, S. A., Pitaloka, A. A. P., & Ningrum, T. K. (2022). Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus. Masaliq, 2(1), 26–42. https://doi.org/10.58578/masaliq.v2i1.83

Haris, D. (2010). Pengaruh Kebisingan terhadap Tingkat Kelelahan Kerja di penggilingan padi Desa Griyan Kelurahan Baturan Kecamatan Colomadu Kab. Karanganyar. Sebelas Maret.

Hidayat, R., & Febriyanto, K. (2021). Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Penyelam Tradisional Di Pulau Derawan Provensi Kalimantan Timur. Borneo Student Research, 2(2), 1045–1051.

Indonesia, M. K. R. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018. Jakarta: Kemenaker RI, 5, 1–258. https://jdih.kemnaker.go.id/keselamatan-kerja.html

Kamal, A., Yulinawati, H., & Kusumdewi, Ayu, R. (2020). Kebisingan Di Kawasan Dermaga Iii Pelabuhan Merak, Cilegon Saat Pandemi Covid-19. KOCENIN Serial Konferens, 1(1), 1–11.

Kurniawan, Y., Kurniawan, B., & Ekawati. (2018). Hubungan Pengetahuan, Kelelahan, Beban Kerja Fisik, Postur Tubuh Saat Bekerja, dan Sikap Penggunaan APD dengan Kejadian Kecelakaan Kerja (Studi Pada Aktivitas Pengangkatan Manual di Unit Pengantongan Pupuk Pelabuhan Tanjung Emas) Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(4), 393–401. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/21444

Lia, & Utami, D. (2014). Pengaruh intensitas kebisingan terhadap tingkat kelelahan pada pekerja PT . Actem bagian proses produksi rsf (pemintalan benang) dan proses produksi cone-up. Jurnal Inokhm, 2(1), 50–58.

Maftuh, M., Haryanti, T., & Johar, S. A. (2021). Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Kerja pada Operator Steam di PT. XYZ Boyolali. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2(2), 141–147. https://doi.org/10.15294/jppkmi.v2i2.52432

Maharja, R. (2015). ANAlISIS TINGKAT KELELAHAN KERJA BERDASARKAN

BEBAN KERJA FISIK PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSU HAJI SURABAYA. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 4(1), 93. https://doi.org/10.20473/ijosh.v4i1.2015.93-102

Manullang, H. K. (2018). Pengaruh Iklim Kerja Panas Terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja di Bagian Produksi PTPN IV Unit Usaha Adolina Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2018.

Rahmawati, F. (2020). Pengaruh Iklim Kerja Panas terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Bagian Gate Peti Kemas dan Gate In & Out di Pt. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Regional Bali Nusa Tenggara.

Suma’mur. (2014). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Universitas Terbuka Penerbit Karuniko.

Utama, M. F. L., & Rachman, T. (2020). Tinjauan Kebisingan Alat Angkat Proses Bongkar Muat Kapal Barang Di Pelabuhan Paotere Makassar. Jurnal Sensistek, 2(3), 138–144. https://journal.unhas.ac.id/index.php/SENSISTEK/article/view/13255

Downloads

Published

2023-12-14