PERBEDAAN ASUPAN GULA MINUMAN KEMASAN DAN STATUS GIZI PADA SISWA PUASA SUNNAH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.20537Keywords:
Gula, Puasa, Status giziAbstract
Indonesia adalah salah satu negara terbesar di dunia yang mayoritas penduduk beragama Islam. Mayoritas umat Islam menjalankan puasa dari fajar hingga terbenamnya matahari pada hari-hari tertentu, sebagai contoh puasa Senin-Kamis. Puasa dapat mempengaruhi pola kebiasaan konsumsi minuman manis dan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan asupan gula minuman kemasan dan status gizi pada siswa puasa sunnah. Penelitian ini merupakan penelitian studi komparasi dengan desain case control. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Jombang dengan jumlah sampel sebanyak 46 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Data diperoleh melalui kuesioner, wawancara SQ-FFQ, dan pengukuran antropometri dengan self-report, kemudian dilakukan uji Saphiro-Wilk sebagai uji normalitas. Data akan diolah dengan menggunakan uji korelasi Independent t-test apabila data berdistribusi normal dan Mann whitney apabila tidak berdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat menunjukkan terdapat perbedaan asupan gula minuman kemasan (p= 0,046) dan status gizi (p= 0,048) pada siswa yang berpuasa sunnah dan siswa yang tidak berpuasa sunnah. Siswa yang tidak berpuasa memiliki asupan gula yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang berpuasa sunnah. Sementara, pada kelompok siswa berpuasa sunnah memiliki status gizi yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang tidak berpuasa sunnah. Oleh karena itu, untuk menjaga dan mempertahankan status gizi baik dapat dilakukan dengan mengontrol konsumsi harian asupan zat gizi makro maupun mikro termasuk asupan gula dalam batas normal.References
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Anisa, Q. N., Widajanti, L., & Kartasurya, M. I. (2017). Hubungan Ketersediaan Pangan dan Asupan Zat Gizi Dengan Kadar Hemoglobin Santriwati Saat Puasa Ramadhan (Studi di Pondok Pesantren Al Isti’anah Desa Plangitan Kabupaten Pati Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5.
Annisa, N. R., Dieny, F. F., Nissa, C., & Tsani, A. F. A. (2020). Sugar-sweetened beverages as risk factor of central obesity among women in reproductive age. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 8(2). https://doi.org/10.14710/jgi.8.2.126-133
BudyKusnandar, V. (2022). RISSC: Populasi Muslim Indonesia Terbesar di Dunia. Https://Databoks.Katadata.Co.Id/.
Damayanti, A. Y., Zahro, R. K., & Sari, F. K. (2021). Perbedaan Pola Makan Saat Puasa Sunnah Dengan Status Gizi Di Pondok Pesantren. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(1). https://doi.org/10.31004/jkt.v2i1.1544.
Ferretti, F., & Mariani, M. (2019). Sugar-sweetened beverage affordability and the prevalence of overweight and obesity in a cross section of countries. Globalization and Health, 15(1). https://doi.org/10.1186/s12992-019-0474-x.
Haughton, C. F., Waring, M. E., Wang, M. L., Rosal, M. C., Pbert, L., & Lemon, S. C. (2018). Home Matters: Adolescents Drink More Sugar-Sweetened Beverages When Available at Home. Journal of Pediatrics, 202. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2018.06.046.
Kemenkes RI. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Kustiyanti, D., Suyatno, S., & Kartasurya, M. (2017). Adakah Perbedaan Status Gizi Antara Remaja Santriwati Yang Berpuasa Dan Tidak Berpuasa Senin Kamis?? (Studi Di Pondok
Pesantren Al Itqon Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(3).
Lessan, N., & Ali, T. (2019). Energy Metabolism And Intermittent Fasting: The Ramadan Perspective. In Nutrients ,11 (5). https://doi.org/10.3390/nu11051192
Makmun, A., & Pratama, A. (2021). Gambaran Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Mahasiswa. Indonesian Journal of Health, 2(1).
Natassha, F. A., & Bustamam, N. (2022). Pengaruh Puasa Intermiten terhadap Fungsi Kognitif Mahasiswa Kedokteran dengan Tingkat Stres Sedang. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(1). https://doi.org/10.24853/jkk.18.1.16-24
Nidiafifah, N. (2022). Hubungan Durasi Puasa Dalail dan Asupan Energi Terhadap Status Gizi Santriwati Penghafal Al-Quran.
Nurhayati, A. (2009). Status Gizi, Kebiasaan Makan, dan Gangguan Makan pada Remaja di Sekolah Favorit dan Non Favorit. Majalah Kedokteran Indonesia.
Permenkes. (2013). Permenkes No. 30 Th 2013 Gula Garam Lemak.pdf.
Pratiwi, L. . (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi sugarsweetened beverages (SSBs) di SMA Islam PB Soedirman Jakarta Timur tahun 2019. Universitas Inssonesia.
Putri, Alrizki Septiyani, Indri Mulyasari, & R. M. A. (2020). Hubungan tingkat konsumsi minuman ringan berpemanis dengan kejadian hipertensi pada remaja artikel. Nutrition Study Program Faculty of Health Science Ngudi Waluyo University.
Reppi, B., Kapantow, N. H., & Punuh, M. I. (2015). Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Siswi SMA Negeri 4 Manado. Media Kesehatan.
Rizaty, M. A. (2022). Jumlah Penduduk Muslim Indonesia Terbesar di Dunia pada 2022. Dataindonesia.Id.
Sediaoetama. (1996). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Dian Rakyat.
Siregar, J. H. (2019). Pengaruh Puasa Ramadhan Terhadap Indeks Massa Tubuh Pasien Diabetes Melitus Tipe-2. Jurnal Penelitian Kesmasy, 1(2). https://doi.org/10.36656/jpksy.v1i2.168.
Souza, B. D. S. N., Cunha, D. B., Pereira, R. A., & Sichieri, R. (2016). Soft Drink Consumption, Mainly Diet Ones, Is Associated With Increased Blood Pressure In Adolescents. Journal Of Hypertension, 34(2). https://doi.org/10.1097/HJH.0000000000000800
Supariasa, D. N., Bachyar, B., & Ibnu, F. (2012). Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran: EGC.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Adelia Tri Wiradiyanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).