KOMITMEN PEMERINTAH DESA WALERAN DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Authors

  • An Nissa Mutia At Trisna Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Farah Mumtaz Suwandiman Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Siti Rahayu Nadhiroh Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.20489

Keywords:

fokus diskusi kelompok, komitmen pemerintah desa, stunting

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga menyebabkan anak terlalu pendek dibanding anak usianya. Stunting akan berakibat pada pertumbuhan anak yaitu memiliki postur tubuh tidak maksimal saat dewasa, mudah terserah penyakit, dan mempunyai kemampuan kognitif yang kurang sehingga nantinya akan berdampak pada ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Prevalensi stunting di Kabupaten Tuban pada tahun 2022 melebihi rata-rata prevalensi stunting nasional. Pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting pada tahun 2024 menjadi 14%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komitmen pemerintah Desa Waleran yang merupakan salah satu desa yang ada di Kabupaten Tuban dalam percepatan penurunan stunting. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 19 orang yang terdiri dari Kepala Desa, PLKB, Bidan Desa, Petugas Gizi, Kader Posyandu, Bhabinkamtibmas, serta Babinsa. Berdasarkan hasil FGD, sudah terdapat bentuk komitmen pemerintah Desa Waleran dalam penurunan percepatan stunting, hal tersebut tertuang dalam SK Tim Percepatan Penurunan Stunting. Anggaran dana khusus stunting difokuskan pada Pemberian Makanan Tambahan (PMT), bidan desa dan kader posyandu sebagai penanggung jawabnya. Namun, diperlukan penambahan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk meminimalisir rangkap jabatan dan kemudahan dalam penggunaan teknologi. Program gizi spesifik perlu lebih bervariasi dan ditingkatkan.

References

Alifiah, M., Pramita, N. D., Anggra, S. A., Azal, E. Z. A., Fatimatuzzahroh, D., & Rosmaharani, S. (2023). Pelatihan Pembuatan PMT dari Susu Sapi dan Biskuit Alami Bagi Anak dengan Stunting di Desa Murukan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 126-136.

Hasan, A., Kadarusman, H., 2019. Akses ke Sarana Sanitasi Dasar sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita Usia 6-59 Bulan 10: 413–421.

Ipan., Purnamasari, H., Priyanti, E. (2021). Collaborative Governance dalam Penanganan Stunting. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 18(3), 383-392.

Kemendikbud. 2019. “Modul Pendidikan Keluarga Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).” Discussion Paper 12.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta: Kemendes PDTT RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Jakarta: BKPK, Kemenkes RI.

Lenie, M., dkk. 2018. Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan Buku Ajar. Banjar Baru : Universitas Lambung Mangkuto

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2021). Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No. 7/ 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa. Jakarta: Permendesa PDTT RI.

Peraturan Pemerintah Indonesia. (2021). Peraturan Presiden No. 72/ 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Jakarta: Perpres RI.

Profil Kesehatan Jawa Timur. (2021). Profil Kesehatan. Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Raikhani, A., Masluchah, L., Fatmaningrum, W., Patmawati., Utomo, B., dan Jannah, Z. (2022). Implementasi Dana Desa Sebagai Upaya Intervensi Penurunan Stunting Desa Pandan Wangi Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Media Gizi Indonesia, SP(1), 250-256.

Rizqi.Z.,Dkk. 2020. SanitasiKandang Dan Keluhan Kesehatan Pada Peternak Sapi Perah Di Desa Murukan Kabupaten Jombang. Sidoardjo :Rsud

Rohmah, F. N. (2021). Ibu sigap kenali dan cegah stunting. Jurnal Inovasi Abdimas Kebidanan (Jiak), 1(2).

Shauma, N. U., & Purbaningrum, D. G. (2022). Implementasi Kebijakan Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi. Jurnal Kebijakan Publik, 13(2), 200-207.

Shofiya, D., Soesanti, I., Rachmaniah., Mujayanto., Winarko., dan Jannah, S.Z. (2022). Komitmen Pimpinan pada Penurunan Stunting di Kabupaten Tuban Jawa Timur. Media Gizi Indonesia, SP(1), 211-214.

Soesanti, I., Shofiya, D., Winarko., Mujayanto., Rahmania. (2022). Buang Air Besar Sembarangan dan Stunting. Media Gizi Indonesia, SP(1), 193-199.

Syafrina, M., Masrul., dan Firdawati. (2018). Analisis Komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam Mengatasi Masalah Stunting Berdasarkan Nutrition Commitment Index 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), 233-244.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2014). UUD RI No. 6/ 2014 tentang Desa. Jakarta: Pemerintah Pusat RI.

Widanti, Yannie Asrie. 2017. “Prevalensi, Faktor Risiko, Dan Dampak Stunting Pada Anak Usia Sekolah.” Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan 1(1):23–28.

Yadika, A.D., Berawi, K.N., dan Nasution, S.H. (2019). Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. Medical Journal of Lampung University, 8(2), 273-282.

Yulius., Abidin, U.W., Liliandriani, A. (2020). Hubungan Pernikahan Dini terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tawalian Kecamatan Tawalian Kabupaten Mamasa. Journal Peqguruang, 2(1), 279-282.

Downloads

Published

2023-12-25