HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KECAMATAN PAGENTAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Authors

  • Bariklana Wildan Saifudin Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Oky Rahma Prihandini Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
  • Esti Widiasih Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.20330

Keywords:

Antenatal Care, BBLR, Status gizi ibu hamil

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan bayi yang lahir kurang dari 2500 gram. BBLR merupakan penyebab utama peningkatan kejadian kematian, kesakitan, dan difabel pada neonatus, bayi dan anak. Kasus BBLR akan memberi dampak yang sangatlah panjang pada kehidupan di masa mendatang. prevalensi kasus BBLR di dunia yakni 20 juta (15.5%) setiap tahun, Indonesia masuk posisi kesembilan paling tinggi di dunia berkaitan angka kasus BBLR, yakni melebihi 15,5% dari kelahiran bayi setiap tahunnya. Persentase BBLR di Jawa Tengah tahun 2018 4,3% meningkat tahun 2019 4,7%, persentase BBLR di Kabupaten Banjarnegara 6,7%. Faktor yang mempengaruhi BBLR diantaranya adalah status gizi ibu hamil dan antenatal care. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan status gizi ibu hamil dan kunjungan antenatal care terhadap kejadian BBLR di Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan desain observational analityc dengan rancangan case control dan pendekatan retrospektif. Jumlah subjek penelitian sebanyak 50 orang dengan metode purposive sampling yang dilakukan pada bulan Desember 2021. Pengambilan data menggunakan data sekunder dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil analisis diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil (p=0,018) dan kunjungan antenatal care (p=0,003) terhadap kejadian BBLR di Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara. penelitian ini menunjukkan status gizi ibu hamil dan kunjungan antenatal care berhubungan dengan kejadian BBLR.

References

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil kesehatan provinsi jateng tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 24, 273–275.

Elu, E. M. N. (2020). Hubungan tingkat kepatuhan antenatal care dengan kejadian berat badan lahir rendah pada bayi di ruang flamboyan dan sasando RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang. In Malaysian Palm Oil Council (MPOC) (Vol. 21, Issue 1). Universitas Citra Bangsa.

Fatimah, N., Utama, B. I., & Sastri, S. (2018). Hubungan Antenatal Care dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah pada Ibu Aterm di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 615. https://doi.org/10.25077/jka.v6.i3.p615-620.2017

Fatimah, S., & Yuliani, N. T. (2019). Hubungan Kurang Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (Bblr) Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajadesa Tahun 2019. Journal of Midwifery and Public Health, 1(2). https://doi.org/10.25157/jmph.v1i2.3029

Ifalahma D, Wulandari FI. Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir Di RB An-Nuur Karanganyar. J Ilm Rekam Medis dan Inform Kesehat. 2015;5(2):23–33.

Maiti, & Bidinger. (2018). Hubungan antara indeks masa tubuh ibu, paritas ibu, dan umur ibu dengan kejadian berat badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Ir. Soekarno. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Muliani, M. (2017). Hubungan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Dengan Riwayat Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan. PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 25–32. https://doi.org/10.31934/promotif.v6i1.5

Nuraini, L. A. P. (2017). Gambaran faktor penyebab “intrauterine growth restriction” (IUGR)

di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa Sleman. Skripsi.

Perwiraningtyas, P., Ariani, N. L., & Anggraini, C. Y. (2020). Analisis faktor resiko tingkat berat bayi lahir rendah. JNC, 3(3), 212–220.

Puspitaningrum, E. M. (2018). Hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah di RSIA Annisa Jambi Tahun 2018. Scientia Journal, 7(2), 1–7.

Putra, M. G. S., & Dewi, M. (2020). Faktor Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil di Cikembar Kabupaten Sukabumi. ARTERI?: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(4), 319–332. https://doi.org/10.37148/arteri.v1i4.113

Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care ( ANC ) Ibu Hamil. Majority, 7(November), 72–76.

Septiani, M., & Ulfa, M. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Peudada Kabupaten Bireuen. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 4(2), 258. https://doi.org/10.33143/jhtm.v4i2.214

Titisari, I., Antono, S. D., & Chumaida, I. (2019). Hubungan preklamsi dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Kebidanan Kestra (Jkk), 2(1), 61–67. https://doi.org/10.35451/jkk.v2i1.247

Widati S, Gunawan AMI, Waryana. Risiko KEK Ibu Hamil Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah Puskesmas Kokap I Kabupaten Kulon Progo. Public Heal Hygine Prev Med. 2017;

Downloads

Published

2023-12-13

How to Cite

Saifudin, B. W. ., Prihandini, O. R. ., & Widiasih, E. . (2023). HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KECAMATAN PAGENTAN KABUPATEN BANJARNEGARA. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 5352–5357. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.20330