HUBUNGAN STUNTING TERHADAP GIGI BERJEJAL PADA ANAK USIA 5-12 TAHUN DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.19998Keywords:
Anak-anak, Gigi berjejal, Maloklusi, Status gizi, StuntingAbstract
Stunting yaitu kondisi kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat oleh pemberian makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Gizi yang seimbang pada anak akan membantu maturitas tulang rahang serta meningkatkan kekerasan struktur email dan dentin. Pengaruh status gizi yang kurang dapat menyebabkan pengurangan tinggi rahang, panjang dasar tengkorak, dan variasi pada lebar tulang maksillomandibular. Hal ini dapat membuat ruang tumbuh gigi menjadi terbatas dan mengakibatkan gigi tumbuh berjejal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan stunting terhadap gigi berjejal. Jenis penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang anak berusia 5-12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa terdapat 4 anak (13,3%) yang mengalami gizi buruk dan 13 anak (43,3%) mengalami gizi kurang. Persentase anak yang mengalami stunting yaitu 17 anak (56,7%). Distribusi susunan gigi anak yang mengalami maloklusi terbanyak yaitu crowded sebanyak 22 anak (73,3%). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara gigi berjejal dan status stunting. Perlunya pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai berusia 6 bulan, pemantauan perkembangan anak serta membawa ke posyandu secara berkala, konsumsi secara rutin tablet tambah darah dan pemberian MPASI yang begizi serta kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan untuk mencegah terjadinya stunting dan gigi berjejal.References
Andries, A. M., Anindita, P. S., & Gunawan, P. N. (2021). Hubungan antara Gigi Berjejal dan Status Gizi pada Remaja. E-GiGi, 9(1). https://doi.org/10.35790/eg.9.1.2021.32308.
Anisa, M., Wibowo, D., & Hamdani, R. (2022). Hubungan Status Gizi Terhadap Maloklusi (Literature Review). Dentin, 6(1). https://doi.org/10.20527/dentin.v6i1.6233.
Arief Dermawan, C. H., Fitriana, A., & Alioes, Y. (2018). Hubungan Status Gizi Terhadap Kesejajaran Gigi Anterior Mandibula Berdasarkan Pengukuran Little’s Irregularity Index Pada Siswa Smpn 5 Padang. Cakradonya Dental Journal, 9(1). https://doi.org/10.24815/cdj.v9i1.9878.
Cahyani, D. I., Kartasurya, M. I., & Rahfiludin, M. Z. (2020). Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dalam Perspektif Implementasi Kebijakan (Studi Kualitatif). Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1). https://doi.org/10.26714/jkmi.15.1.2020.10-18.
Dayataka, R. P., Herawati, H., & Darwis, R. S. (2019). Hubungan tingkat keparahan maloklusi dengan status karies pada remaja Relationship of malocclusion severity with caries status in adolescents . Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 3(1). https://doi.org/10.24198/pjdrs.v2i2.22224.
Dini Ramayani, D. R. (2020). Pelayanan Kesehatan Tahanan Pada Kondisi Over Crowded Di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Cipinang. J-Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1). https://doi.org/10.35329/jkesmas.v6i1.652.
Dwi Prihatmoko, A. (2019). Survei Status Gizi Berdasarkan Tb/U Dan Imt/U Pada Siswa Kelas I (Satu) Sd Se-Kecamatan Pacitan. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 7(2).
Elianora, D. (2018). Pemeriksaan Lengkap Kebiasaan Buruk Mengisap Ibu Jari (Thumb Sucking) (Laporan Kasus). B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 1(2). https://doi.org/10.33854/jbdjbd.4.
Erliera, Rika Mayasari Alamsyah, & Novita Zein Harahap. (2015). Hubungan Status Gizi Dengan Kasus Gigi Berjejal Pada Murid Smp Kecamatan Medan Baru. Dentika: Dental Journal, 18(3). https://doi.org/10.32734/dentika.v18i3.1960.
Hidayatullah, Adhani, R., & Triawanti. (2016). Hubungan tingkat keparahan karies dengan status gizi kurang dan gizi baik: Tinjauan pada anak balita di TK Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Dentino: Jurnal Kedokteran GigiJurnal Kedokteran Gigi, 1(1).
Kemenkes. (2022). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes.
Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI, 301(5).
Komala, O. N., Lilyani Margaretha, D., Sandra, F., & Arief Budiman, J. (2022). Pengaruh Penyuluhan Dampak Kebiasaan Buruk terhadap Susunan Gigi serta Kebersihan Gigi dan Mulut pada Komunitas Orang Tua TK Al Hidayah II, Kelapa Gading. Jurnal Abdimas Kesehatan Terpadu, 1(1). https://doi.org/10.25105/jakt.v1i1.13811.
Lydianna, T., & Utari, D. (2021). Pengaruh Kebiasaan Buruk Oral terhadap Malrelasi Gigi pada Anak Panti Asuhan Usia 7-13 Tahun. Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 10(2). https://doi.org/10.18196/di.v10i2.12796.
Meilyasari, F., & Isnawati, M. (2014). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 Bulan Di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Journal of Nutrition College, 3(2). https://doi.org/10.14710/jnc.v3i2.5437.
Mohan Das, U., Reddy, D., & LNU, V. (2008). Prevalence of Malocclusion Among School Children in Bangalore, India. International Journal of Clinical Pediatric Dentistry, 1(1). https://doi.org/10.5005/jp-journals-10005-1002.
Nasman, Y. U. A. (2021). Pola Penyebab Kejadian Maloklusi dan Determinan Tipe Maloklusi yang Terjadi Pada Anak Berusia 5 - 12 Tahun di RSGMP Universitas Hasanuddin. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi (JIKG), 15(2).
Novawaty, E., Puspitasari, Y., & Bachtiar, W. N. (2023). Hubungan Tingkat Keparahan Maloklusi dengan Kualitas Hidup Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. E-GiGi, 12(1). https://doi.org/10.35790/eg.v12i1.48373
Riyanti, E. (2018). Prevalensi Maloklusi dan Gigi Berjejal Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur Pada Anak-Anak Sekolah Dasar di Bandung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 1(1).
Roesianto, A., Suwindere, W., & Sembiring, L. S. (2018). Hubungan Index Massa Tubuh/Umur (IMT/U) dengan crowding anterior pada anak usia 10-12 tahun. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 2(2). https://doi.org/10.24198/pjdrs.v2i2.22512
Thomaz, E. B. A. F., & Valença, A. M. G. (2009). Relationship between childhood underweight and dental crowding in deciduous teething. Jornal de Pediatria, 85(2), 110–116. https://doi.org/10.2223/JPED.1876
Wulandari, Y., & Arianti, M. (2023). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Keperawatan Bunda Delima, 5(1). https://doi.org/10.59030/jkbd.v5i1.68
Yudiya, T. A., Adhani, R., & Hamdani, R. (2020). Hubungan Stunting Terhadap Keterlambatan Erupsi Gigi Kaninus Atas Permanen Pada Anak Usia 11-12 Tahun. Jurnal Kedokteran Gigi, 4(3).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Rizki Nurul Fatimah, Sri Wahyuni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).