HUBUNGAN PENGETAHUAN RESPONSIVE FEEDING IBU, ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN PROTEIN TOTAL DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA USIA 24-59 BULAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.19432Keywords:
pengetahuan responsive feeding, asupan protein total, stuntingAbstract
Stunting adalah hambatan pertumbuhan balita akibat malnutrisi kronis, bukan karena kelainan hormonal atau masalah kesehatan tertentu dengan nilai z-score TB/U kurang dari -2 SD (Standar Deviasi). Asupan nutrisi dan pengetahuan responsive feeding ibu merupakan salah satu faktor penentu malnutrisi pada anak penyebab stunting. Indonesia adalah salah satu negara ketiga yang memiliki prevalensi paling tinggi di South-East Asia Regional (SEAR)/Asia Tenggara. Prevalensi stunting di Kecamatan Cluwak tahun 2021 sekitar 5,76% meningkat cukup signifikan dari tahun 2020 sebesar 1,44%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan responsive feeding ibu, asupan energi dan asupan protein total dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan. Metode Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional melalui pendekatan case control. Sampel penelitian ini sesuai dengan kriterian inklusi dan ekslusi sebanyak 46 sampel balita terdiri dari 23 sampel balita stunting dan 23 sampel balita tidak stunting di wilayah kerja Puskesmas Cluwak dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Food recall 3x24 jam dan kuesioner pengetahuan responsive feeding ibu yang dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil dari analisis data penelitian ini diperoleh adanya hubungan bermakna antara pengetahuan responsive feeding ibu (p value=0,009), asupan protein total (p value=0,007), dan asupan energi (p value=0,008) dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan, Kesimpulan pada penelitian ini Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan responsive feeding ibu, asupan protein total dan asupan energi dengan kejadian stunting balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Cluwak.References
Abdullah, L., Wado, L., & Cenerawasih, K. X. (2019). Sosio Demografi Ketahanan Pangan Keluarga Dalam Hubungannya Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1 – 5 Tahun (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kotamadya Semarang, Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Ketahanan Nasional, 25(2), 178–203. https://doi.org/10.22146/jkn.45707
Adani, F. Y., & Nindya, T. S. (2017). Perbedaan Asupan Energi, Protein, Zink, dan Perkembangan pada Balita Stunting dan non Stunting. Amerta Nutrition, 1(2), 46. https://doi.org/10.20473/amnt.v1i2.6225
Agus Kundarwati, R., Prima Dewi, A., & Ambar Wati, D. (2022). Hubungan Asupan Protein, Vitamin A, Zink, dan Fe dengan Kejadian Stunting Usia 1-3 Tahun. Jurnal Gizi, 11(1), 9–15.
Agustin, L., & Rahmawati, D. (2021). Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Stunting. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 4(1), 30. https://doi.org/10.35473/ijm.v4i1.715
Alfarisi, R., Nurmalasari, Y., Nabilla, S., Dokter, P. P., Kedokteran, F., Malahayati, U., Dokter, P. P., Kedokteran, F., Malahayati, U., Dokter, P. P., Kedokteran, F., &
Malahayati, U. (2019). Status Gizi Ibu Hamil Dapat Menyebabkan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kebidanan, 5(3), 271–278.
Ayuningtyas, A., Simbolon, D., & Rizal, A. (2018). Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro terhadap Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan, 9(3), 445. https://doi.org/10.26630/jk.v9i3.960
Beal, T., Tumilowicz, A., Sutrisna, A., Izwardy, D., & Neufeld, L. M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Maternal and Child Nutrition, 14(4), 1–10. https://doi.org/10.1111/mcn.12617
Briliantika, F. (2016). Faktor Determinan Perilaku Responsive Feeding pada Balita Stunting Usia 6 - 36 Bulan. Jurnal of Nutrition College, 5 Jilid I, 120–129.
Center on Early Childhood Health, N. (n.d.). Healthy Feeding From the Start: A Resource for Expectant Families. Early Chilhood Health and Wellness, 1–2. https://eclkc.ohs.acf.hhs.gov/health
Data Puskesmas Cluwak, Kecamatan Cluwak. (2021).
Dewi, I. A., & Adhi, K. T. (2014). Pengaruh Konsumsi Protein Dan Seng Serta Riwayat Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Pendek Pada Anak Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida Iii. Gizi Indonesia, 37(2), 36–46. https://doi.org/10.36457/gizindo.v37i2.161
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng Tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 3511351(24), 273–275.
Ibrahim, I. A., & Faramita, R. (2015). The relationship between family socio-economic factors and the incidence of stunting in children aged 24-59 months in the working area of the Barombong Health Center Makassar City in 2014. Al-Sihah?: Public Health Science Journal, 7(1), 63–75.
Iseu Siti Aisyah1, A. E. Y. (2021). Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia, 17(1), 240–246.
Kanasih, N. L. S. (2019). Potensi Responsive Feeding Dan Asupan Makronutrien Terhadap Kejadian Stunting Pada Etnik Muna Di Batalaiworu, Sulawesi Tenggara. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15, 26–37.
Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI, 301(5), 1163–1178.
Latifah, U., Prasiwi, R. S., & Baroroh, U. (2016). The Responsive Feeding Behavior and Stunting Incident on Toodler. Jurnal Kebidanan, 10(2), 143–148.
Nugraheni, A. N. S., Nugraheni, S. A., & Lisnawati, N. (2020). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Mineral dengan Kejadian Balita Stunting di Indonesia: Kajian Pustaka. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 19(5), 322–330. https://doi.org/10.14710/mkmi.19.5.322-330
Nugraheni, D., Nuryanto, N., Wijayanti, H. S., Panunggal, B., & Syauqy, A. (2020). Asi Eksklusif Dan Asupan Energi Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6 – 24 Bulan Di Jawa Tengah. Journal of Nutrition College, 9(2), 106–113. https://doi.org/10.14710/jnc.v9i2.27126
Nurmalasari, Y., Sjariani, T., & Sanjaya, P. I. (2019). Hubungan Tingkat Kecukupan Protein Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-59 Bulan Di Desa Mataram Ilir Kec. Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 92–97. https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2120
Rahmawati, N. F., Fajar, N. A., & Idris, H. (2020). Faktor sosial, ekonomi, dan pemanfaatan posyandu dengan kejadian stunting balita keluarga miskin penerima PKH di Palembang. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 17(1), 23. https://doi.org/10.22146/ijcn.49696
Rakotomanana, H., Gates, G. E., Hildebrand, D., & Stoecker, B. J. (2017). Determinants of
stunting in children under 5 years in Madagascar. Maternal and Child Nutrition, 13(4). https://doi.org/10.1111/mcn.12409
Septamarini, R. G., Widyastuti, N., & Purwanti, R. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Responsive Feeding Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Usia 6-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo, Semarang. Journal of Nutrition College, 8(1), 9. https://doi.org/10.14710/jnc.v8i1.23808
Sutriyawan, A., & Nadhira, C. C. (2020). Kejadian Stunting Pada Balita Di Upt Puskesmas Citarip Kota Bandung. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 7(2), 79. https://doi.org/10.29406/jkmk.v7i2.2072
Unicef/ WHO/The World Bank. (2019). Levels and Trends in Child malnutrition - Unicef WHO The World Bank Joint Child Malnutrition Estimates, key findings pf the 2019 edition. Unicef, 4. http://www.unicef.org/media/files/JME_2015_edition_Sept_2015.pdf%0Ahttps://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30430613/
Yuliantini, E., Maigoda, T. C., & Ahmad, A. (2022). Asupan makanan dengan kejadian stunting pada keluarga nelayan di Kota Bengkulu Food intake with stunting events in fisherman family in Bengkulu city. Aceh. Nutri. J, 7(1), 79–88. http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an
Zogara, A. U., & Pantaleon, M. G. (2020). Faktor Faktor yang Behubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(02), 85–92.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ayu Silvi Endiarama, Oky Rahma Prihandani, Esti Widiasih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).