ANALISIS KELENGKAPAN FORMULIR ASESMEN AWAL MEDIS INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) GUNA MENUNUNJANG MUTU REKAM MEDIS DI RSAU LANUD SULAIMAN BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.19137Keywords:
Kelengkapan, Mutu, Rekam medisAbstract
Kelengkapan pengisian formulir rekam medis pasien rawat jalan di RSAU Lanud Sulaiman Bandung, masih terdapat formulir rekam medis yang kurang lengkap sehingga mempengaruhi informasi mengenai pasien dan laporan rutin yang dibuat oleh petugas rekam medis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelengkapan pengisian formulir asesmen awal medis instalasi gawat darurat dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengisian formulir asesmen awal medis instalasi gawat darurat. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif berdasarkan pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampel random sampling teknik ini digunakan untuk pengambilan sampel yang dilakukan secara acak serta berasal dari anggota populasi dan data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, cheklist dan tinjauan pustaka dengan menggunakan rumus slovin dengan hasil 92 formulir rekam medis. Hasil pengisian formulir rekam medis menunjukkan 95% kelengkapan data identitas, 77% laporan penting, 96% autentikasi review, dan 100% pencatatan yang baik tanpa ada ralat dan semua tulisan terbaca. Faktor sumber daya manusia di RSAU Lanud Sulaiman Bandung yaitu dokter dan perawat masih terdapat masalah yang disebabkan oleh rendahnya kesadaran dan kedisiplinan dalam pengisian formulir asesmen awal medis instalasi gawat darurat. Faktor metode yaitu tidak adanya pemantauan terhadap ketidaklengkapan pengisian asesmen awal medis instalasi gawat darurat sehingga terjadi ketidaklengkapan yang berulang dan kurangnya sosialisasi SOP. Faktor materialnya adalah data rekapitulasi pengisian formulir asesmen awal medis instalasi gawat darurat yang tidak lengkap yang tidak dievaluasi. Faktor mesin adalah tidak adanya lembar kontrol untuk rekapitulasi kelengkapan pengisian formulir asesmen awal medis instalasi gawat darurat. Faktor motivasi adalah tidak adanya sanksi yang tegas serta dorongan semangat kerja.References
Amiruddin & Asikin, Z. (2012). Pengantar metode penelitian hukum. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Hatta, Gemala R. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Disarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI-PRESS
Kemenkes, R. I. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan. Kemenkes RI, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes No 290/Menkes/Per/2008 Tentang persetujuan tindakan kedokteran. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2008. Pamungkas WT, Marwati T, Solikhah. Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Jurnal KES MAS UAD. 2010;4(1):1 – 75. 2010
Republik Indonesia. 2022. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022 Tentang Rekam Medis. Kementrian Hukum dan HAM. Jakarta
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. PT Alfabet.
Swari JS, Alfiansyah G, Wijayanti AR, Kurniawati DR. Analisis Kelengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Ilmu Kesehatan 2019;1(1):50-56. 2019
Wijono, Djoko. (2000). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University
Wirajaya, MK. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien pada Rumah Sakit di Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2019;7(2):158-165. 201
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Wiwit Apriani, Annisa Ulfah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).