PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE VAR. AMARUM) TERHADAP TINGKAT EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PMB ATMIRAH PURWANTINI KOTA BOGOR
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.18918Keywords:
Hiperemesis gravidarum, Ibu hamil, JaheAbstract
Emesis gravidarum merupakan gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Di indonesia angka kejadian hiperemesis gravidarum terdapat 1,5-3% dari seluruh kehamilan. Penatalaksanaan hiperemesis gravidarum secara non farmakologi dapat diberikan seduhan air jahe karena jahe memiliki sifat menghambat reseptor 5-HT3 untuk mengurangi sinyal mual dan muntah yang dikirimkan dari CTZ . Penelitian ini merupakan Uji Pre-Eksperimental dengan menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest Design dengan cara melibatkan satu kelompok subjek untuk mengetahui pengaruh pemberian seduhan jahe pada ibu hamil Trimester I di PMB Atmirah Kota Bogor. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 ibu hamil Trimester I yang mengalami emesis gravidarum. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Instrumen penelitian berupa Skor PUQE-24 yang digunakan untuk menilai tingkat mual dan muntah pada wanita hamil. Penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan uji Wilcoxon didapat pvalue 0,001 (p < 0,05) dengan rata-rata emesis gravidarum sebelum diberikan seduhan jahe adalah 10,80 sedangkan rata-rata emesis gravidarum setelah diberikan seduhan jahe adalah 3,73 dan rata-rata penurunan secara keseluruhan hingga 7,50 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian seduhan jahe terhadap penurunan tingkat emesis gravidarum. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi bahwa air rebusan jahe sebagai minuman penurun mual muntah trimester pertama yaitu melalui Konseling yang berkesinambungan.References
Abidah, S. N., Anggraini, F. D., Nisa, F., & Hasina, S. N. (2022). The Effect of Ginger Herbal Drink on Hyperemesis Gravidarum in the First Trimester Pregnant Women. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 10(G), 64–68. https://doi.org/10.3889/oamjms.2022.7955
Anshory, V. L. S., Hasanah, N., & Ngo, N. F. (2022). Literature Review tentang Hubungan Psikologis terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 4(1), 89–98. https://doi.org/10.25026/jsk.v4i1.844
Atiqoh, R. N., & Keb, S. T. (2020). Kupas Tuntas Hiperemesis Gravidarum (Mual Muntah Berlebih Dalam Kehamilan). One Peach Media.
Cunningham, G. , L. K. , & D. J. (2020). Williams Obstetrics. Mc-Graw Hill.
Gopi, S., & Varma Ac, K. (2018). Study On Temperature Dependent Conversion of Active Components Of Ginger Phytochemical Formulations View Project Natural Products View Project. International Journal of Pharma Sciences, 1344–1347.
Kemenkes, R. (2018). Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia 2017: Kesehatan Reproduksi Remaja. Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan. Https://E-Koren.Bkkbn.Go.Id/Wpcontent/Uploads/2018/10/Laporansdki-2017-Remaja.Pdf
Lete, I., & Allu?, J. (2016). The Effectiveness of Ginger in the Prevention of Nausea and Vomiting during Pregnancy and Chemotherapy. Integrative Medicine Insights, 11, IMI.S36273. https://doi.org/10.4137/IMI.S36273
Lubis, B., Hanim, L., Br Bangun, S., & Ajartha, R. (2021). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI WILAYAH PUSKESMAS TANJUNG PASIR 2020. JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG), 3(2), 123–130. https://doi.org/10.35451/jkg.v3i2.533
Mariyah, S., Hernawati, & E. Liawati. (2022). Perbedaan tingkat mual dan muntah pada ibu hamil trimester I dengan hiperemesis gravidarum sebelum dan sesudah diberikan rebusan jahe di klinik sehat medika tahun 2021. Jurnal Kesehatan Rajawali, 12(1), 12–15.
Prawirohardjo, S. (2018). Ilmu Kebidanan (7th ed.). Pt Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rachmawati Siswoyo, P., & Susanti, D. (2023). Minuman jahe hangat untuk mengatasi mual dan muntah ibu hamil trimester I. MEDIA ILMU KESEHATAN, 12(1), 87–93. https://doi.org/10.30989/mik.v12i1.825
Rudiyanti, N., & Rosmadewi, R. (2019). Hubungan Usia, Paritas, Pekerjaan dan Stres dengan Emesis Gravidarum di Kota Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 15(1), 7–18.
Shukor, N. I. A., Misran, A., Ahmad, S. H., Xue, Y. T., Mahmud, T. M. M., & Saari, N. (2020). The changes of chemical quality of ginger during postharvest storage at chilling temperature. Food Research, 4(5), 1653–1662. https://doi.org/10.26656/fr.2017.4(5).109
Siregar, S. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif . Fajar Interpertama Mandiri.
Sumiati, E. (2018). Efektivitas vitamin b6 (piridoksin) dan wedang jahe pada ibu hamil dengan emesis gravidarum di polindes terong tawah kecamatan labuapi kabupaten lombok barat. PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 4(2).
Wirda, W., Ernawati, E., Oktaviana, D., Suardi, S., & Nofia, N. (2020). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Jahe Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di Wilayah Kerja Puskesmas Mangarabombang Kabupaten Takalar. Journal of Islamic Nursing, 5(2), 127–135.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dini Marlina, Yeni Rosyeni, Agustami Indriyana Sani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).