HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR KIRI

Authors

  • Dessyka Febria Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Indrawati Indrawati Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
  • Sri Hardianti Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.18891

Keywords:

Sanitasi, Lingkungan, Stunting, Balita

Abstract

Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting dapat berisiko terhadap penyakit dan kematian Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi pada anak adalah faktor lingkungan seperti sanitasi lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara sanitasi lingkungan rumah tangga dengan kejadian stunting dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu memiliki balita sebanyak 75 responden dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2023 di wilayah Kerja Puskesmas Kampar Kiri. Berdasarkan uji chi-square didapatkan nilai p-value (0.004) sehingga terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting.

References

Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis faktor-faktor risiko terhadap kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) di negara berkembang dan asia tenggara. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247–256.

Cahyono, F., Manongga, S. P., & Picauly, I. (2016). Faktor penentu stunting anak balita pada berbagai zona ekosistem di Kabupaten Kupang. Jurnal Gizi dan Pangan, 11(1).

Checkley, W., Gilman, R. H., Black, R. E., Epstein, L. D., Cabrera, L., Sterling, C. R., & Moulton, L. H. (2004). Effect of water and sanitation on childhood health in a poor Peruvian peri-urban community. The Lancet, 363(9403), 112–118.

Febria, D., Irfan, A., & Virgo, G. (2022). Hubunhan Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 10-36 Bulan Di Kepenghuluan Bagan Sinembah Timur. Jurnal Ners, 6(2), 124–127.

Khairiyah, D., & Fayasari, A. (2020). Perilaku higiene dan sanitasi meningkatkan risiko kejadian stunting balita usia 12-59 bulan di Banten. Ilmu Gizi Indonesia, 3(2), 123–134.

Mia, H., & Sukmawati, S. (2021). Hubungan Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kurma. Journal Peqguruang, 3(2), 494–502.

Nirmalasari, N. O. (2020). Stunting Pada Anak: Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam, 14(1), 19–28.

Nisa, L. S. (2018). Kebijakan penanggulangan stunting di Indonesia. Jurnal Kebijakan Pembangunan, 13(2), 173–179.

Oktaviana, H., Dwi Sarbini, S. S. T., Rakhma, L. R., Gz, S., & Gizi, M. (2016). Hubungan Pengetahuan Gizi dan Perilaku Higiene Sanitasi Terhadap Kejadian Stunted Pada Balita Usia 7-24 Bulan di Desa Hargorejo Kulon Progo [PhD Thesis]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Organization, W. H. (2014). Childhood stunting: Challenges and opportunities: report of a webcast colloquium on the operational issues around setting and implementing national stunting reduction agendas, 14 October 2013-WHO Geneva.

Rahmadi, A. (2017). Hubungan Berat Badan Dan Panjang Badan Lahir Dengan Kejadian Stunting Anak 12-59 Bulan. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 9(2), 26–32.

RI, P. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Repulik Indonesia Nomor 1077. MENKES/PER.

Sutarto, S. T. T., Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor ResikodanPencegahannya. Agromedicine Unila, 5(1), 540–545.

Torlesse, H., Cronin, A. A., Sebayang, S. K., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC public health, 16(1), 1–11.

Wahyuningsih, M. (2016). Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Studi Pada Program Stop Buang Air Besar Sembarangan di Desa Kandangan Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro). Publika, 4(3).

Yanti, N. D., Betriana, F., & Kartika, I. R. (2020). Faktor Penyebab Stunting Pada Anak: Tinjauan Literatur. Real In Nursing Journal, 3(1), 1–10.

Downloads

Published

2023-12-30

How to Cite

Febria, D. ., Indrawati, I., & Hardianti, S. . (2023). HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR KIRI. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(4), 4562–4566. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.18891