TINGKAT PENGETAHUAN DERMATITIS ATOPIK DI KELURAHAN SUKATANI KABUPATEN TANGERANG PRA DAN PASCA PENYULUHAN MENGGUNAKAN VIDEO EDUKASI

Authors

  • Najwa Aurellya Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Irene Dorthy Santoso Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.18820

Keywords:

dermatitis atopik, pengetahuan, video edukasi

Abstract

Dermatitis atopik merupakan bentuk khusus dari eksim dan merupakan penyakit inflamasi kronis yang dapat kambuh dan terutama menyerang anak – anak. Etiologi dermatitis atopik sangat kompleks, melibatkan faktor genetik dan lingkungan yang berkontribusi pada gangguan epidermis dan sistem imun tubuh. Prevalensi dermatitis atopik di Indonesia masih cukup tinggi dan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Angka tertinggi kasus dermatitis atopik di Provinsi Kalimantan, yaitu 11,3% dan angka paling kecil terdapat di Provinsi Sulawesi Barat dengan presentase 2,57%. Tujuan penelitian adalah meningkatkan pengetahuan orang tua di Kelurahan Sukatani Kabupaten Tangerang terhadap dermatitis atopik dengan metode penyuluhan melalui video edukasi.  Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pra – eksperimental one group pre – test dan post – test. Teknik simple random sampling digunakan dalam pengambilan sampel. Penelitian dilakukan pada bulan April – Mei 2023. Total sampel 103 responden. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner, kemudian dianalisis melalui uji Wilcoxon. Temuan penelitian menunjukan 3 responden (2,9%) berpengetahuan baik, 23 responden (22,3%) dengan pengetahuan cukup, dan 77 responden (74,8%) berpengetahuan kurang sebelum diberikan penyuluhan. Kemudian setelah diberikan penyuluhan menjadi 9 responden (9%) berpengetahuan baik, 71 responden (68,9%) dengan pengetahuan cukup, dan 23 responden (22,3%) berpengetahuan kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam pengetahuan mengenai dermatitis atopik sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan melalui video edukasi (p – value = 0,000), dengan perbedaan rerata senilai 17,08.  Sehingga, bisa ditarik kesimpulan bahwasanya penelitian ini berhasil meningkatkan pengetahuan responden mengenai dermatitis atopik dengan pendekatan penyuluhan menggunakan video edukasi.

References

Brough, H. A., Liu, A. H., Sicherer, S., Makinson, K., Douiri, A., Brown, S. J., Wood, R. A. (2015). Atopic dermatitis increases the effect of exposure to peanut antigen in dust on peanut sensitization and likely peanut allergy. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 135(1), 164–70.

Egawa, G., & Kabashima, K. (2016). Multifactorial skin barrier deficiency and atopic dermatitis: Essential topics to prevent the atopic march. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 138(2), 350–8.

Eichenfield, L. F., Tom, W. L., Chamlin, S. L., Feldman, S. R., Hanifin, J. M., Simpson, E. L., Cooper, K. D. (2014). Guidelines of care for the management of atopic dermatitis: section 1. Diagnosis and assessment of atopic dermatitis. Journal of the American Academy of Dermatology, 70(2), 338–51.

Hidajat, D., Sari, D. P., Wedayani, A. A. A. N., & Pujiarohman, P. (2020). Edukasi Dermatitis Atopik Terhadap Orangtua/Wali Siswa di TK dan KB Tunas Daud Mataram. Jurnal Gema Ngabdi, 2(2), 100–7.

Hutagalung, A. L. (2017). Tingkat pengetahuan dan sikap pekerja binatu terhadap dermatitis kontak di kelurahan Padang bulan tahun 2017. Universitas Sumatera Utara.

Kang, S., Amagai, M., Bruckner, A. L., Enk, A. H., Margolis, D. J., McMichael, A. J., & Orringer, J. S. (2019). Fitzpatrick’s Dermatology. New York: McGraw-Hill Education. 363-74

Kapur, S., Watson, W., & Carr, S. (2018). Atopic Dermatitis. Allergy Asthma Clin Immunol. 50-7

Kelleher, M., Dunn-Galvin, A., Hourihane, J. O., Murray, D., Campbell, L. E., McLean, W. H. I., & Irvine, A. D. (2015). Skin barrier dysfunction measured by transepidermal water loss at 2 days and 2 months predates and predicts atopic dermatitis at 1 year. Elsevier.

Kelleher, M. M., Dunn-Galvin, A., Gray, C., Murray, D. M., Kiely, M., Kenny, L., Hourihane, J. O. (2016). Skin barrier impairment at birth predicts food allergy at 2 years of age. Elsevier.

Kim, J. H. (2017). Role of breast-feeding in the development of atopic dermatitis in early childhood. Allergy, Asthma & Immunology Research, 9(4), 285–7.

Kolb, L., & Ferrer-Bruker, S. J. (2020). Atopic dermatitis StatPearls. Treasure Island (FL). StatPearls Publishing Copyright.

Kouotou, E. A., Nansseu, J. R. N., Ngangue Engome, A. D., Tatah, S. A., & Zoung-Kanyi Bissek, A. C. (2017). Knowledge, attitudes and practices of the medical personnel regarding atopic dermatitis in Yaoundé, Cameroon. BMC Dermatology, 17(1), 1–7.

Lobefaro, F., Gualdi, G., Di Nuzzo, S., & Amerio, P. (2022). Atopic Dermatitis: Clinical Aspects and Unmet Needs. Biomedicines, 10(11), 2927.

Nomura, T., & Kabashima, K. (2016). Advances in atopic dermatitis in 2015. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 138(6), 1548–55.

Pyun, B. Y. (2015). Natural history and risk factors of atopic dermatitis in children. Allergy, Asthma & Immunology Research, 7(2), 101–5.

Suwarsa, O. (2018). Tingkat Pengetahuan Penyakit Psoriasis Vulgaris Pada Masyarakat Desa Cileles, Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(6), 478–82.

Thomsen, S. F. (2014). Atopic dermatitis: natural history, diagnosis, and treatment. International Scholarly Research Notices, 2014.

Downloads

Published

2023-09-29

How to Cite

Aurellya, N. ., & Santoso, I. D. . (2023). TINGKAT PENGETAHUAN DERMATITIS ATOPIK DI KELURAHAN SUKATANI KABUPATEN TANGERANG PRA DAN PASCA PENYULUHAN MENGGUNAKAN VIDEO EDUKASI. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 4266–4271. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.18820