GAMBARAN JUMLAH EOSINOFIL PADA MENCIT ALERGI TERHADAP PEMBERIAN DAUN SUNGKAI (Peronema canescens)

Authors

  • Nabila Nabila Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Polikteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Supri Hartini Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Polikteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
  • I Gede Andika Sukarya Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Polikteknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.18767

Keywords:

eosinofil, daun sungkai, mencit

Abstract

Sel leukosit merupakan sistem imunitas dalam tubuh. Berdasarkan morfologi dan fungsinya leukosit dibedakan atas neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit. Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan potensi bahan alam yang memiliki beberapa keunggulan karena pengobatan secara tradisional dengan menggunakan tumbuhan dapat memperkecil efek samping yang ditimbulkan, salah satunya menggunakan daun sungkai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah sel eosinofil pada mencit alergi terhadap pemberian daun sungkai. J enis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dan rancangan desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah Pretest and Posstest-Only Control Design karena adanya kelompok dan randomisasi. Sampel yang digunakan adalah Mencit sebanyak 27 ekor yang diambil dari populasi sampel berumur 3 bulan dengan berat badan kisaran 25-30 gram dengan total keseluruhan 35 ekor yang diambil dengan teknik pengambilan simpel random sampling acak sederhana. Sampel diberi induksi ovalbumin yang kemudian akan di diterapi dengan daun sungkai. Data primer yang telah didapatkan di analisis secara univariat dan bivariat. Hasil yang didapatkan yaitu pada kelompok mencit kontrol didapatkan jumlah sel eosinofil normal dengan jumlah 100%, pada kelompok mencit alergi tidak di berikan olesan daun sungkai didapatkan peningkatan jumlah sel eosinofil dengan presentase 100% selanjutnya pada kelompok mencit alergi yang diberikan olesan daun sungkai diperoleh penurunan jumlah sel eosinofil namun tidak semua masuk kedalam rentang nilai normal yaitu sebesar 66,8% dan yang masuk kedalam rentang nilai normal sebesar 33,2%.

References

Badiaraja, P. H. (2014). Uji Potensi Antipiretik Daun Muda Sungkai (Peronema canescens) pada Mencit (Mus musculus) serta Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Imun di SMA. Skripsi, 1–29.

Effendi, Z. (2003). Peranan Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik Dalam Tubuh. 1–8.

Hikmah, N., & Dewanti, I. D. A. R. (2010). Seputar Reaksi Hipersensitivitas (Alergi). Somatognatic (J.K.G Unej ), 7(2), 108–112.

Jalal, E. . (2005). Eosinofil dan Asma. Jurnal Kedokteran YARSI, 13(1), 01–07. Lokapirnasari, W. P., & Yulianto, A. B. (2014). Gambaran Sel Eosinofil, Monosit, dan Basofil Setelah Pemberian Spirulina pada Ayam yang Diinfeksi Virus FluBurung. Veteriner, 15(4), 499–505.

Melisa, E. (2021). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack) Terhadap Fungsi Ginjal Mencit Putih Betina (Mus musculus Linn).

Ningrum, T. S., Suprihati, & Santosa, Y. I. (2016). Pengaruh Suplemen Vitamin D Terhadap Jumlah Eosinofil Jaringan Paru Penderita Alergi Studi Eksperimental Pada Mencit Balb/C Yang Diinduksi Ovalbumin. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), 761–771. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico/article/download/14340/13 87 1.

Nugroho, R. A. (2018). Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium. https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results

Pakpahan, N. A. P. (2021). Isolasi Dan Uji Aktivitas Antikolesterol Senyawa Metabolit Sekunder Dari Fraksi n-Heksana Daun Sungkai (Peronema canescens Jack). In Undergraduate Thesis (Issue July).

Syahrini, H. (2011). Inflamasi Eosinofil. Universitas Sumatera Utara. 1–7. Wistiani, & Notoatmojo, H. (2011). Hubungan Pajanan Alergen Terhadap Kejadian Alergi pada Anak. Sari Pediatri, 13(3), 185. https://doi.org/10.14238/sp13.3.2011.185-9

Yani, A. P., Ruyani, A., Yenita, Ansyori, I., & Irwanto, R. (n.d.). Uji Potensi Daun Muda Sungkai (Peronema canescnes) Untuk Kesehatan (Imunitas) Pada Mencit (Mus musculus). 245–250. https://media.neliti.com/media/publications/173796-ID-uji-potensi-daun- muda-sungkai-peronema-c.pdf

Fia, F., Johan, Song, C., & Wijaya, C. (2019). Penyluhan Penatalaksanaan Alergi Yang Memberikan Keluhan Kulit Gatal Pada Lansia Di Panti Werdha Salam Sejahtera. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(2), 275–280. https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i2.7258

Hendra. (2020). Peran Imunoterapi Pada Tatalaksana Alergi Makanan. Molecules, 6(2), 1–12.

Mutiarahmi, C. N., Hartady, T., & Lesmana, R. (2021). Penggunaan Mencit Sebagai Hewan Coba di Laboratorium yang Mengacu pada Prinsip Kesejahteraan Hewan. Indonesia Medicus Veterinus, 10(1), 134–145. https://doi.org/10.19087/imv.2020.10.1.134

Rahman, A., Rengganis, G. P., Prayuni, S., Novriyanti, I., Sari, T. N., Pratiwi, P. D., & Pratama, S. (2021). Pengaruh Pemberian Infusa Daun Sungkai (Peronema canescens) Terhadap Jumlah Leukosit Pada Mencit. 7(2), 1–7.

Septianto, R. D., Ardana, I. B. K., Sudari, I. wayan, & Dharmayudha, A. A. G. O. (2015). Profil Hematologi Mencit Pasca Pemberian Jamu Temulawak Secara Oral. Buletin Veteriner Udayana, 7(1), 34–40.

Sinaga, M. P. B., Mambang, E. P., Lubis, M. S., & Yuniarti, R. (2022). Uji Aktivitas Anlagesik Ekstrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack.) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus). 2(1), 100–110.

Yani, A. P., Ruyani, A., Yenita, Ansyori, I., & Irwanto, R. (n.d.). Uji Potensi Daun Muda Sungkai (Peronema canescnes) Untuk Kesehatan (Imunitas) Pada Mencit (Mus musculus). 245–250. https://media.neliti.com/media/publications/173796-ID-uji-potensi-daun- muda-sungkai-peronema-c.pdf

Downloads

Published

2023-09-29

How to Cite

Nabila, N., Hartini, S., & Sukarya, I. G. A. (2023). GAMBARAN JUMLAH EOSINOFIL PADA MENCIT ALERGI TERHADAP PEMBERIAN DAUN SUNGKAI (Peronema canescens) . Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 4245–4251. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.18767