PERBEDAAN NILAI HEMATOKRIT METODE MIKROHEMATOKRIT MENGGUNAKAN DARAH KAPILER PADA POSISI DUDUK DAN BERBARING

Authors

  • Fabiola Amanda Fatihah Subhan Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur
  • I Gede Andika Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Dwi Setiyo Prihandono Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.18634

Keywords:

berbaring, duduk, hematokrit, kapiler, mikrohematokrit

Abstract

Pemeriksaan hematokrit dilakukan untuk mengetahui perbandingan jumlah sel darah merah dalam volume darah menggunakan satuan persen. Hematokrit dapat diukur menggunakan darah vena maupun kapiler baik menggunakan metode makro maupun mikro. Pemeriksaan hematokrit dipengaruhi tahap pra-analitik, analitik, pasca analitik. Pra-analitik merupakan tahap yang memiliki kesalahan terbesar yaitu 62%, tahap analitik 15%, pasca analitik 23%. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya perbedaan nilai hematokrit metode mikrohematokrit menggunakan darah kapiler pada posisi duduk dan berbaring. Penelitian ini dilakukan di laboratorium hematologi Poltekkes Kemenkes Kaltim, tanggal 17 sampai 18 mei 2023. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiawa jurusan D3 TLM tingkat 3, jumlah sampel sebanyak 20 sampel, sampel diambil dengan cara mngambil darah kapiler yang kemudian di tamping kedalam tabung mikrokapiler.  Penelitian ini menggunakan metode True Experience dengan Post Test Only Control Design menggunakan 2 kelompok, duduk dan berbaring. Data dianalisis dengan uji statistik SPSS dengan uji Paired T Test untuk melihat perbedaan nilai hematokrit pada posisi duduk dan berbaring. Diketahui bahwa tidak ada perbedaan nilai hematokrit pada posisi duduk dan berbaring. Uji statistik Paired Sampel T Test menunjukkan nilai sig 0,190. Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada perbedaan nilai hematokrit metode mikrohematokrit menggunakan darah kapiler pada posisi duduk dan berbaring.

References

Aswir, & Misbah, H. (2018). Perbedaan Hasil Hitung Jumlah Trombosit antara Darah EDTA yang Segera Diperiksa dan Ditunda Selama Satu Jam. Photosynthetica, 2(1), 1–13. http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-76887-8%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/978-3-319-93594-2%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-409517-5.00007-3%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jff.2015.06.018%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41559-019-0877-3%0Aht

Emda, A. (2017). Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Ketrampilan Kerja Ilmiah. Lantanida Journal, 2(2), 218. https://doi.org/10.22373/lj.v2i2.1409

Fadillah, N., Afriansyah, M. A., Sukeksi, A., & Santosa, B. (2023). Efek Homogenisasi Spesimen Darah Metode Inversi Terhadap Nilai Hematokrit. Jurnal Analis Kesehatan, 12(1), 52-57.

Gandasoebrata, R. (2010). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

Hartina, H., Garini, A. and Tarmizi, M. I. (2019) ‘Perbandingan Teknik Homogenisasi Darah Edta Dengan Teknik Inversi Dan Teknik Angka Delapan Terhadap Jumlah Trombosit’, JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang), 13(2), pp. 150–153. doi: 10.36086/jpp.v13i2.239.

Kemenkes. (2015). Penyelenggaraan Pemeriksaan Laboratorium untuk Ibu Hamil, Bersalin, dan Nifas di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Jaringan Pelayanannya. Permenkes RI, 1–46.

Maharani, R. A. (2017). PERBEDAAN KADAR HEMATOKRIT METODE MIKRO MENGGUNAKAN DARAH VENA DENGAN VOLUME TABUNG 75% DAN 50% (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).

Melinia, P. S. (2021). Pengaruh Kecepatan Dan Waktu Sentrifugasi Terhadap Kadar Hematokrit Mahasiswa Prodi DIII TLM Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2021. 1–45.

Nugraha, G. (2017). Panduan Pemeriksaan Laboratroium Hematologi dasar (edisi 2). Jakarta: CV.Trans Info Media

Nuraeni, M. (2020). Perbandingan Nilai Hematokrit Darah Vena Metode Automatik Dan Darah Kapiler Metode Mikro Hematokrit. Perbandingan Nilai Hematokrit Darah Vena Metode Automatik Dan Darah Kapiler Metode Mikro Hematokrit, 3(2), 295-300.

Putri, A. S., Sukeksi, A., & Anggraini, H. (2019). Perbedaan Nilai Hematokrit Metode Mikro Menggunakan Darah Vena pada Posisi Duduk dan Berbaring Perbedaan Nilai Hematokrit Metode Mikro Menggunakan Darah Vena pada Posisi Duduk dan Berbaring. 1–8.

Rosita, L., Pramana, A. A. C., & Arfira, F. R. (2019). Hematologi Dasar. In Nuevos sistemas de comunicación e información.

Saleh, R., Dwiyana, A., & Parno, P. (2019). PENGARUH VARIASI WAKTU CENTRIFUGASI TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN HEMATOKRIT METODE MAKRO PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN. Jurnal Media Laboran, 9(2), 39-43.

Setiawan, G. (2019). Perbandingan Nilai LED Antara Pengambilan Sampel Posisi Berbaring dan Duduk. Gastronomia Ecuatoriana y Turisimo Local., 1(69).

Syuhada, S., Aditya, A. and Candrawijaya, I. (2020) ‘Perbedaan Hematokrit Darah Segar dan Darah Simpan (30 Hari) DI UTD RSAM Bandar Lampung’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), pp. 646–653. doi: 10.35816/jiskh.v12i2.379

Wahyuningsih, S. I., Rohima, B. N., PK, S., Astuti, T. D., & ST, S. (2022). Perbedaan kadar

hemoglobin berdasarkan tetesan pertama darah kapiler tanpa dan dengan pemijatan serta hapusan kapas kering metode POCT (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).

Yaqin, M. A., & Arista, D. (2015). Analisis Tahap Pemeriksaan Pra Analitik Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Hasil Laboratorium di RS. Muji Rahayu Surabaya. Jurnal Sains, 5(10), 1–7.

Yordian, K. S., Husni Syam, H., & Pribadi, A. (2021). Analisis Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Maternal terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung. Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science, 4(2), 143–150. https://doi.org/10.24198/obgynia.v4n2.261

Downloads

Published

2023-12-25