FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA REMAJA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v2i3.1863Keywords:
remaja, hipertensiAbstract
ABSTRAK Penyakit tidak menular saat ini menjadi permasalahan penting bagi seluruh negara, Salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di berbagai negara adalah hipertensi. Hipertensi menjadi masalah serius karena sering timbul tanpa adanya gejala atau kerap disebut sebagai silent killer. Hipertensi seringkali dianggap hanya menyerang usia lanjut saja, akan tetapi dari sebagian penelitian menyatakan bahwa hipertensi juga dapat menyerang usia remaja. hal tersebut dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas. Penelitian menunjukan terhadap 690 anak usia 15―17 menemukan sebanyak 40 di antaranya mengalami hipertensi. Penelitian di Indonesia terdapat 125 siswa menemukan 58 diantaranya mengalami pre hipertensi dan hipertensi tingkat 1. Tujuan adanya penelitian ini sebagai bentuk gambaran tentang berbagai faktor risiko yang memiliki hubungan kuat terhadap hipertensi. Pengkajian pada penelitian ini memakai metode sistematik (systematic review). Hasil yang didapat yaitu terdapat faktor resiko yang dipisah dua faktor yaitu faktor yang bisa diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Faktor resiko yang bisa di ubah yaitu natrium, IMT, aktifitas fisik, kualitas tidur, berat lahir, kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, asupan lemak, sedangkan jenis kelamin, dan genetik tidak dapat diubah. Diharapkan Pemerintah menghimbau serta mengedukasi remaja dalam penyebab, pencegahan serta penanggulangan terhadap hipertensi. adanya masalah faktor terjadinya hipertensi pada remaja, remaja dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat sehingga tidak menyebabkan terjadinya hipertensi. Kata kunci: Faktor resiko, hipertensi, remaja ABSTRACT Non-communicable diseases are currently an important issue for all countries, One of the non-communicable diseases with a high prevalence in various countries is hypertension. Hypertension becomes a serious problem because it often arises without symptoms or is often referred to as a silent killer. Hypertension is often considered to only affect the elderly, but some studies suggest that hypertension can also affect adolescence. this can increase the risk of morbidity and mortality. Research shows that 690 children aged 15―17 found as many as 40 of them had hypertension. Research in Indonesia there are 125 students found 58 of them have pre hypertension and hypertension level 1. The purpose of this study is as a form of description of various risk factors that have a strong association with hypertension. The assessment in this study uses systematic review method. The result is that there are risk factors separated by two factors, namely factors that can be changed and factors that can not be changed. Risk factors that can be changed are sodium, BMI, physical activity, sleep quality, birth weight, smoking habits, alcohol consumption, fat intake, while gender, and genetics can not be changed. It is expected that the Government encourages and educates adolescents in the causes, prevention and countermeasures against hypertension. the problem of hypertension in adolescents, adolescents can change their lifestyle to be healthier so as not to cause hypertension. Key Word: Risk factors, hypertension, adolescents.References
Angesti, A. N., Triyanti, T. and Sartika, R. A. D. (2018) ‘Riwayat Hipertensi Keluarga Sebagai Faktor Dominan Hipertensi pada Remaja Kelas XI SMA Sejahtera 1 Depok Tahun 2017’, Buletin Penelitian Kesehatan, 46(1), pp. 1–10. doi: 10.22435/bpk.v46i1.41.
Faradila, Z. et al. (2019) ‘Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Siswa-Siswi SMA Negeri 3 Banda Aceh’, 1(2), pp. 29–37.
Hidayatullah, M. T. and Pratama, A. A. (2019) ‘Hubungan Kebiasaan Merokok dan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada Remaja Usia 15-19 Tahun di Kelurahan Dayen Peken Ampenan Mataram’, Smiknas, pp. 108–115. Available at: https://ojs.udb.ac.id/index.php/smiknas/article/view/732.
Kurnianingtyas, B., Suyatno, S. and Kartasurya, M. (2017) ‘Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Siswa Sma Di Kota Semarang Tahun 2016’, Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 5(2), pp. 70–77.
Luthfi B, M., Azmi, S. and Erkadius, E. (2017) ‘Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Pelajar Kelas 2 SMA Negeri 10 Padang’, Jurnal Kesehatan Andalas, 6(2), p. 318. doi: 10.25077/jka.v6i2.698.
Putri, A. L. (2019) ‘Hubungan Asupan Natrium, Asupan Lemak, Status Gizi (IMT/U), Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Remaja Di SMK Lingga Kencana Depok Tahun 2019’, Presse Medicale, 42(6 PART2), pp. 36–52. doi: 10.1016/j.lpm.2013.01.057.
Siswanto, Y. et al. (2020) ‘Hipertensi pada Remaja di Kabupaten Semarang’, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Indonesia, 1(186), pp. 11–17.
Siswanto, Y. and Lestari, I. P. (2020) ‘Status Gizi Dan Merokok Sebagai Determinan Kejadian Nutritional Status and Smoking As Determinant Events of Hypertension in Adolescents’, Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 10(2), pp. 177–184.
Suryawan, Z. F. (2018) Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Remaja.
Syah, M. N. H. et al. (2020) ‘Hypertension and Related Factors Among Female Students At Vocational High School Bekasi, Indonesia’, Media Gizi Indonesia, 15(3), p. 219. doi: 10.20473/mgi.v15i3.219-224.
Wieniawski, P. and Werner, B. (2020) ‘Prediction of the hypertension risk in teenagers’, Cardiology Journal, XX(X), pp. 1–10. doi: 10.5603/cj.a2020.0079.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 nanda desi rahma
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).