PENGARUH KEBIASAAN MENCUCI TANGAN TERHADAP KASUS DIARE PADA SISWA SEKOLAH DASAR: A SYSTEMATIC REVIEW
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v2i2.1842Keywords:
mencuci tangan , diareAbstract
Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih sering terjadi di negara berkembang, seperti negara Indonesia adalah diare. Pada tahun 2018, KLB diare sudah terjadi sebanyak 10 kali pada tahun 2018 dengan Case Fatality Rate sebesar 4,74%, penderita sebanyak 756 orang dan kematian sebanyak 36 orang. Salah satu faktor penyebab tingginya angka kejadian diare di Indonesia adalah kebersihan diri, seperti mencuci tangan yang belum dipahami oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, perilaku mencuci tangan yang tepat seharusnya menjadi hal dasar untuk ditanamkan sejak dini saat anak mulai bersekolah. Tujuan kajian ini mengetahui korelasi antara kebiasaan mencuci tangan terhadap kasus diare pada siswa sekolah dasar. Dalam penelitian ini dipakai metode systematic review, yang mana artikel dipilih menggunakan metode PRISMA. Artikel yang diperoleh didapatkan dari penggunaan fasilitas database online melalui halaman Google Scholar. Artikel yang dipilih berdasarkan publikasi yang diterbitkan dari tahun 2016 sampai 2021 (5 tahun). Dari penelitian ini dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa perilaku mencuci tangan berkorelasi terhadap terjadinya diare, di mana semakin tepat dan baik perilaku cuci tangan yang diterapkan pada siswa sekolah dasar, maka semakin rendah pula kejadian diarenya.References
Enikmawati, A., & Aslamah, F. H. (2017). Hubungan antara Perilaku Cuci Tangan dengan Kejadian Diare pada Anak SD. Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(25).
Firdaus, & F, A. (2018). Analisis Usia dan Perilaku Cuci Tangan dengan Kejadian Diare di SDN Rangkah 1 Surabaya. Prosiding Seminar Nasional GERMAS 2018, 1(1), 30–38.
Hasanah, U., & Mahardika, D. R. (2020). Edukasi Prilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak Usia Dini untuk Pencegahan Transmisi Penyakit. Jurnal Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, 1–9.
Kemenkes RI. (2019a). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Vol. 53, Nomor 9).
Kemenkes RI. (2019b). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia (Vol. 42, Nomor 4).
Kemenkes RI. (2020). Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. Kesehatan Lingkungan, 20.
Kody, M. M., & Landi, M. (2016). Kebiasaan Mencuci Tangan dengan Kejadian Diare pada Anak Sekolah Dasar Negeri Kota Waingapu Kabupaten Sumba Timur. Jurnal Kesehatan Primer, 1(1), 47–55.
Natsir, M. F. (2018). Pengaruh penyuluhan CTPS terhadap peningkatan pengetahuan siswa SDN 169 bonto parang Kabupaten Jeneponto. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2), 1–9.
Rosyidah, A. N. (2019). Hubungan Perilaku Cuci Tangan terhadap Kejadian Diare pada Siswa di Sekolah Dasar Negeri Ciputat 02. Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi (JIKO), 3(1), 10–15.
Suherman, & ’Aini, F. Q. (2019). Analisis Kejadian Diare pada Siswa di SD Negeri Pamulang 02 Kecamatan Pamulang Tahun 2018. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 15(2), 199–208.
Sunardi, & Ruhyanuddin, F. (2017). Perilaku Mencuci Tangan Berdampak pada Insiden Diare pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Malang. Jurnal Keperawatan, 8(1), 85–95.
Tampara, J. M., Kairupan, B. H. ., & Boky, H. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Mencuci Tangan dengan Kejadian Diare pada Siswa SDN Peta Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kesmas, 6(3), 1–10.
Windyastuti, Rohana, N., & Santo, R. A. (2017). Hubungan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Mangkangkulon 03 Semarang. Prosiding Implementasi Penelitian Pada Pengabdian Menuju Masyarakat Mandiri Berkemajuan, 1, 484–491.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Namira Adha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).