TERAPI NUTRISI PADA STROKE METABOLIK AKUT DISERTAI HIPERTENSI II DAN ALODENIA

Authors

  • Novia Arifini Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.18288

Keywords:

proses asuhan gizi, stroke, hipertensi

Abstract

Pasien stroke memerlukan asuhan gizi khusus untuk menurunkan asupan kolesterol yang dapat menjadi penyebab stroke, namun mampu mencukupi asupan gizi lainnya. Terlebih pada kasus pasien dengan hipertensi dan gangguan ginjal. Proses asuhan gizi terstandar dilakukan dengan pemberian diet rendah protein untuk membantu mengurangi kinerja ginjal dan lemak cukup untuk mengurangi risiko penurunan berat badan pada pasien. Studi kasus dilakukan pada bulan Oktober 2022 pada pasien rawat inap di RS X Gresik. Setelah pemberian intervensi gizi, kondisi pasien tidak terdapat perubahan yang signifikan ditandai dengan asupan yang berhasil dikonsumsi pasien masih dibawah target (>80%) dan gejala yang dialami pasien dari MRS masih dialami oleh pasien, namun terdapat peningkatan asupan pada hari intervensi ke-3. Pada kasus ini, pemulihan kondisi pasien belum terlihat hingga pemberian intervensi hari ke-3. Hal ini disebabkan pasien masih lemas dan kesulitan menelan sehingga target asupan masih belum memenuhi target (>80%).

References

Almatsier, S. (2004). Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

American Diabetes Association. (2014). Diagnosis and classification of diabetes mellitus. Diabetes Care. 37 (Suppl 1): s81-s90.

American Heart Association. (2015). Let’s talk about stroke: Complications after stroke. American Heart Association, Inc.

Boehme, A.K., Esenwa, C., Elkind, M.S.V. (2017). Stroke risk factors, genetics, and prevention. Circulation Research American Heart Association, Inc, 120 (3): 472-495.

Chrisna, Fatmisua, F., & Martini, S. (2016). Hubungan Antara Sindroma Metabolik Dengan Kejadian Stroke. Jurnal Berkala Epidemiologi. 4(1): 25-36.

ESH and ESC. (2013). ESH/ESC Guidelines for the Management of Arterial Hypertension. Journal Of hypertension 2013. 31(3): 1281-1357.

Kim, B., Lee, J., Sohn, M.K., Kim, D.Y., Lee, S., Shin, Y., Oh, G. (2017). Risk Factors and Functional Impact of Medical Complication in Stroke. Ann Rehabil Med, 41(5): 753-760.

Mitra, P.K. (2009). Handbook of practical neurophysiotherapy. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd.

Mohammad Yogiantoro. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit. Dalam: Hipertensi Esensial. Perhipunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.

National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III. (2004).

Available from: http://www.guideline.gov/summary/summary.aspx?ss=15&doc_id=5503&nbr=3746#s23

PERSAGI, dan ASGI. (2019). Penuntun Diet dan Terapi Gizi Edisi 4. Jakarta: EGC.

Sakakibara, B.M., Kim, A.J., Eng, J.J. (2017). A systematic review and meta-analysis on self-management for improving risk factor control in stroke patients. International Journal of Behavioral Medicine, 24 (1), 42-53.

Stokes, M., Stack, E. (2011). Physical management for neurogical conditions. British: Elsevier.

Sugondo, S., & Gustavani, R. (2007). Sindrom Metabolik. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi IV.

The Eight Joint National Commitee. (2014). Evidence based guideline for the management of high blood pressure in adults-Report from the panel members appointed to the eight joint national commitee.

Tjokroprawiro, A. (2004). Basic Principles of Parenteral Nutrition For Diabetic Patients (Introduction with Several Empirical Formulas). Folia Medica Indonesiana. 40 (4): 193-199.

Downloads

Published

2023-09-30

How to Cite

Arifini, N. (2023). TERAPI NUTRISI PADA STROKE METABOLIK AKUT DISERTAI HIPERTENSI II DAN ALODENIA. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 4020–4026. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.18288