HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS GUNUNGGURUH KABUPATEN SUKABUMI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i4.18251Keywords:
Kepatuhan minum obat, Peran pengawas minum obat (PMO), Tuberculosis paruAbstract
Penyakit menular yang menjadi prioritas program Indonesia sehat adalah pemberantasan Tuberculosis Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberculosis Paru di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunungguruh Kabupaten Sukabumi. Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal 15 Mei 2023 sampai dengan 3 Juni 2023. Tuberculosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan yang disarankan oleh dokter. Peran PMO adalah melakukan pengawasan dalam hal kepatuhan minum obat dan berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jenis penelitian Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi 125 responden dengan jumlah sampel 76 responden. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dan lembar observasi. Uji validitas peran PMO 10 item pernyataan valid dengan uji reliabilitas 0,690 (cukup kuat). Analisa data menggunakan Uji Chi-Square dan kontingensi koefisien untuk keeratan. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar peran PMO mendukung dan pasien Tuberculosis Paru patuh minum obat yaitu 49 orang (98,0%). Ada hubungan peran PMO dengan kepatuhan minum obat. Hasil uji statistik Chi-Square dengan p-value 0,000 dan rhitung 0,526 artinya hubungan kedua variabel erat. Kesimpulan terdapat Hubungan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberculosis Paru. Diharapkan Puskesmas Gunungguruh terus melakukan kunjungan rumah secara berkala sebagai dukungan dan pengawasan terhadap pengobatan pasien.References
Abrori, I., & Ahmad, R. A. (2018). Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis Resisten Obat Di Kabupaten Banyumas. Berita Kedokteran Masyarakat, 34(2), 56–61.
Butarbutar, M. H. (2018). Hubungan Perilaku dan Sanitasi Lingkungan Dengan Pasien TB Paru. In Journal of Borneo Holistic Health (Vol. 1, Issue 1).
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. (2022). Profil Kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2021). Profil Kesehatan.
Fauzi, R., & Nishaa, K. (2018). Apoteker Hebat Terapi Taat Pasien Sehat. Yogyakarta: Stiletto Indie Book.
Hidayat, Y., & Gunawan, H. (2021). Hubungan Pengawas Menelan Obat (PMO) Dengan Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberkulosis (Vol. 8, Issue 2).
Join Parlindungan. (2020). Hubungan Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Tuberculosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Patiluban Mudik Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2020.
Kemenkes RI. (2015). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Direktorat Jenderal P2PL.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Mardiono, S., Saputra, A. U., & Romadhon, M. (2023). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peran Keluarga Dalam Pengawasan Menelan Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Terapan, 10(1), 7–28.
Meriyanti, N. K. A. T., & Sudiadnyana, I. W. (2018). Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Barat. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 8(1).
Napitupulu, H., & Harahap, L. F. (2020). Hubungan Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Keberhasilan Minum Obat Pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah kerja Puskesmas Ulak Tano Kabupaten Padang Lawas Utara. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat, 2(1).
Nasution, Z., & Tambunan, S. J. L. L. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita Tb Paru Di Puskesmaspadang Bulan Medan. Jurnal Darma Agung Husada, 7(2), 64–70.
Nuraini Karim, U., Narulita, S., Novera, M., & Maria Kepok, Y. (2021). Hubungan Peran Pengawas Menelan Obat (Pmo) Dengan Kejadian Multi Drug Resistence (Mdr) Tuberkulosis (Vol. 4, Issue 1).
Permenkes. (2022). Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis kementerian Kesehatan tahun 2020-2024.
Rahmi Azalla, C., Ismail, N., Maidar, & Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Aceh, P. (2020). Analisis Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis Paru terhadap Kepatuhan Pengobatan Tuberkulosis di Wilayah Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2020. Jurnal Aceh Medika, 4(2), 122–136. http://jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
Siahaineinia, H. E., Sinaga, S. N., Penelitian, P., Upaya, P., Masyarakat, K., Penelitian, B., Kesehatan, P., Ri, K., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Medan, M. H. (2020). Pengaruh Pengetahuan Tentang Tuberculosis (TB) Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien TB Paru Di Rumah Sakit Tria Dipa Jakarta Tahun 2019.
Siregar, I. (2019). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat TB Paru di Puskesmas Pangaribuan, Puskesmas Situmeang Habinsar dan Puskesmas Hutabaginda di Kabupaten Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara.
Suryana, I., & Nurhayati, N. (2022). Hubungan Antara Peran Pengawas Menelan Obat (PMO) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita TB Paru. In Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practices.
World Health Organization. (2021). Global Tuberculosis Report.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ira Anggraeni, Dedi Wahyudin, Deni Purnama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).