PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR REBUS TERHADAP PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PMB WILAYAH PUSKESMAS POHJENTREK KABUPATEN PASURUAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17957Keywords:
Ibu nifas, luka perineum, putih telurAbstract
Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama atau tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Dampak terjadinya ruptur perineum atau robekan jalan lahir pada ibu antara lain tejadinya infeksi luka jahitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi putih telur rebus terhadap percepatan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Wilayah Puskesmas Pohjentrek Kabupaten Pasuruan pada tanggal 16 maret – 28 mei tahun 2023. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental dengan pendekatan two group posttest only design. Populasi penelitian adalah ibu nifas dengan jumlah 32 orang dengan sampel 16 kelompok kontrol dan 16 kelompok intervensi. Pengambilan sampel menggunakan konsekutif sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Teknik analisis menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dibutuhkan ibu nifas yang tidak mengonsumsi putih telur rebus adalah 7,33 hari, sedangkan waktu yang dibutuhkan ibu nifas untuk penyembuhan luka perineum yang mengonsumsi putih telur rebus adalah 5,19 hari. Hasil uji paired t-test didapatkan p-value 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh konsumsi putih telur rebus terhadap percepatan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Wilayah Puskesmas Pohjentrek Kabupaten Pasuruan. Protein dari putih telur berguna sebagai zat pembangun untuk menganti sel-sel yang rusak dan membantu pembentukan jaringan baru dalam mempercepat penyembukan luka perineum.References
Alvarenga, M., Etc. (2015). Episiotomy Healing Assessment: Redness, Oedema, Ecchymosis, Discharge, Approximation (REEDA) Scale Reliability. Rev. Latino-Am. Enfermagem 2015. Dapat diakses secara online di https://doi.org/10.1590/0104-1169.3633.2538
Ambarwati, E. R., & Wulandari, D. (2019). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendika Press
Arma, N., Sipayung, N. A., Syari, M., & Ramini, N. (2020). Pantang Makanan Terhadap Lamanya Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas. JIK: Jurnal Ilmu Kesehatan, 4(2: 95-100).
Azizah, F. M., & Afiyah, M. (2018). Pengaruh Pemberian Putih Telur Terhadap Lama Penyembuhan Luka Perineum di RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo. Jurnal Keperawatan, 11(2: 14-21).
Dewi, R. (2019). Pengaruh Pemberian Telur Ayam Broiler Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, 4(2:149-153).
Dinkes Jatim. (2019). Profil Tentang Angka Kematian Ibu. Tahun 2019. Available.Online.Onwww.dinkesjatimprov.usu.ac.id/bitstream/123456789/50091/5/chapter%2 01.pdf.
El-Saidy. (2018). Aboushady RM-N, Soliman HFA. Effect of Applying Crushed Ice Gel Pads on Episiotomy Pain and Wound Healing Among Postpartum Primiparous Women. Int J Nurs Didact, 8(7:19-29).
Fatimah., & Lestari, P. (2019). Pijat Perineum. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Fitrian, A. (2018). Efek Angiogenesis Gel Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Pada Luka Insisi Tikus. Jurnal Biosains Pascasarjana, 20(1: 22-32).
George, G. P. (2013). Comparative Study to Asses the Effectiveness of Drug and Drug Sitz Bath in Epiciotomic Healing in Postnatal Women. Bangalore. Kartanaka: Master of Science Departemen Obstetrik and Ginekologi University of Health Sciences.
Hamilton, P.M. (2016). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC.
Harahap, N. R., Nasution, P., & Syari, M. (2021). Penyembuhan Luka Perineum Dengan Putih Telur Ayam. Gentle Birth, 4(2: 40-44).
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pusat data dan Informasi: Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Nirwana. A. B. (2019). Psikologi Kesehatan Wanita (Remaja, Menstruasi, Menikah, Hamil, Nifas, Menyusui). Yogyakarta: Nuha Medika.
Nugroho Taufan, dkk. 2017. Buku Ajar Askeb 3 Nifas.Yogyakarta: Nuha Medika
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pitriani, R., & Afni, R. (2019). Pencegahan Infeksi Perineum Dengan Perawatan Luka Perineum Pada Ibu Hamil Trimester III-Nifas. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 3(2: 146-152).
Pratami, E. (2016). Evidence Based Dalam Kebidanan. Jakarta: EGC.
Purnani, W. T. (2019). Perbedaan Efektivitas Pemberian Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas. Journal of Public Health Research and Community Health Development, 2(2: 138-145.
Ramadhani, N., Herlina., & Pratiwi, A. C. (2018). Perbandingan Kadar Protein Telur Pada Telur Ayam Dengan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2: 53-56).
Rindiani. (2015). Khasiat Putih Telur untuk Penyembuhan Luka. Yogyakarta: Nuha Medika.
Saleha, S. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Santika, V. W., Lathifah, N. S., & Parina, F. (2020). Pengaruh Pemberian Telur Rebus dengan Percepatan Penyembuhan Luka Perineum. Jurnal Kebidanan, 6(2: 244-248).
Sari, I., Suprida., Yulizar & Silaban, T. D. S. (2023). Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin. Jurnal kesehatan dan pembangunan, 13(25: 218-226).
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddarth. Jakarta : EGC.
Sudarti, S. I. (2019). Patologi?: Kehamilan, Persalinan, Post partum, & Neonatus Risiko Tinggi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Suherni., Widyasih, H., & Rahmawati, A. (2016). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.
Supiati., & Yulaikah, S. (2015). Pengaruh Konsumsi Telur Rebus Terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum Dan Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Nifas. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 4(2: 141-146).
Suprapti, L. (2015). Pengawetan Telur Asin, Tepung Telur, dan Telur Beku. Yogyakarta Kanisius.
Syaiful, Y., & Fatmawati, L. (2019). Asuhan Keperawatan Kehamilan. Surabaya: Jakad Publishing
Syalfina, A. D. (2016). Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas. Publikasi Hasil Penelitian, 85-91.
Trianingsih, I., Yenie, H., & Fadilah S. (2018). Pengaruh Telur Rebus Terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas 1-7 Hari. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14(2: 215-218).
Turnip, M., Nurianti, I., & Sirait, R. A. (2022). Pengaruh Pemberian Rebusan Putih Telur Terhadap Penyembuhan Laserasi Perineum Pada Ibu Pasca Bersalin Di Klinik Pratama Nining Pelawati Lubuk Pakam. Jurnal Kebidanan Kestra (JKK), 5(1: 117-122).
Walyani, E. S., & Purwoastuti, E. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Warsito, H., Rindiani., & Nurdyansyah, F. (2015). Ilmu Bahan Makanan Dasar. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wigati, P. W., & Sari, D. K. (2020). The Effect of Egg White Consumption on the Healing Process of Perineum Wounds. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(2: 1285-1290).
Wijayanti, K., & Esti, R. H. S. (2017). Effectiveness of binahong decoction water (Anredera cordifolia (ten) steenis) for perineal wound healing at home delivery aesya grabag Magelang, Indonesia. International Journal of Research in Medical Sciences, 5(5: 1970–1975).
Wiknjosastro, H. (2017). Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiknjosastro, H. (2018). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yuliana, S., & Fauziah, S. F. (2021). Konsumsi Putih Telur Untuk Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum. Jurnal Kebidanan, 1(2 : 59-68).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Afrah Hidayah, Sulistiyah Sulistiyah, Raden Maria Veronika Widiatrilupi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).