PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR PASCA PANDEMI

Authors

  • Arsan Shanie UIN Walisongo Semarang
  • Muhamad Ifan Fauzi MAgister Psikologi Universitas Semarang
  • Mego Husodo Magister Psikologi Universitas Semarang
  • Rini Sugiarti Magister Psikologi Semarang
  • Fendi Suhariadi Sekolah Pasca Sarjana Unair

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17942

Keywords:

bimbingan dan konseling, sekolah dasar, pasca pandemi

Abstract

Kondisi Pasca Pandemi membuat siswa di sekolah dasar menghadapi berbagai kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan belajar, kehilangan interaksi sosial dengan teman sebaya, dan merasa cemas mengenai kesehatan mereka dan keluargaDengan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan implementasi program bimbingan dan konseling Pasca Pandemi di SDN 2 Kalicari Kota Semarang, fokus pada strategi dan langkah-langkah pelaksanaannya. Sumber data terdiri dari Data primer dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan wawancara  dengan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik SDN 2 Kalicari Kota Semarang. Instrumen pengumpulan data meliputi wawancara terbuka, observasi lapangan, dan dokumentasi. Analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan 3 strategi dan langkah-langkah yaitu 1) Menciptakan lingkungan komunikasi terbuka di kelas dengan cara melakukan kegiatan pembukaan dan Pengenalan dikelas saat awal pembelajaran, membuat norma dan aturan di kelas, melakukan kegiatan Ice Breaker, membuat jadwal khusus dan penggunaan jurnal pribadi masing-masing peserta didik. 2), Menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mengadaptasi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu dengan cara mengumpulan Informasi,  melakukan analisis Data dan Profil Siswa, Menyesuaikan Materi dan Metode Pembelajaran, Menggunaan Pendekatan yang Beragam, memberian Tantangan yang Sesuai, Menerapkan Keterlibatan Aktif dan memberikan Dukungan Individual. 3) Mendorong keterlibatan orang tua Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara yaitu Melakukan Persiapan Pertemuan Orang Tua. Membuat Undangan dan Pengumuman. Melakukan Pertemuan Orang Tua, melakukan Diskusi dan Tanya Jawab, memberikan Materi Bacaan, memberikan dukungan melalui WhatsApp.

References

Abdullahi, H. U., Clement, I., & Sunusi, S. A. (2017). Child-friendly schools in Nigeria the role of the teacher. International Journal of Education and Evaluation, 3(6), 7–12.

Barus, G. (2015). Menakar hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(2).

Batubara, H. H., & Ariani, D. N. (2018). Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 3(4), 447–452.

Cobanoglu, F., Ayvaz-Tuncel, Z., & Ordu, A. (2018). Child-Friendly Schools: An Assessment of Secondary Schools. Universal Journal of Educational Research, 6(3), 466–477.

Ekemezie, C. A., & Stella Chinasa, E. (2015). Child-friendly pedagogy for sustainable human capacity development in Nigerian primary schools. Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies, 6(7), 217–224.

Irham, M. (2015). Model Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar (Studi Kasus di SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Purwokerto). IAIN Purwokerto.

Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan Konseling Sekolah. Pendidikan Dan Kebudayaan, 17 (4), 447–454.

Na'imah, T., & Dwiyanti, R. (2015). The Implications Of School Well-Being Model As Banyumasan Character Strengthening For Students In Kindergarten. Asia Pacific Journal of Research Vol: I. Issue XXX.

Ningsih, S., & Shanie, A. (2023). Pengaruh penggunaan gadget terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar. Muallimuna: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 8(2), 52-61.

Nurdiyanti, E., & Suryanto, E. (2010). Pembelajaran literasi mata pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas V sekolah dasar. Paedagogia, 13(2).

Sari, N. (2016). Pola pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk mengoptimalkan kemampuan anak autis di sekolah dasar. JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia), 1(2), 31–35.

Shanie, A., Sumaryanto, T., & Triyanto, T. (2017). Busana Aesan Gede dan Ragam Hiasnya sebagai Ekspresi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Palembang. Catharsis, 6(1), 49-56.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.

Downloads

Published

2023-09-23

How to Cite

Shanie, A., Fauzi, M. I. ., Husodo, M., Sugiarti, R. ., & Suhariadi, . F. (2023). PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR PASCA PANDEMI. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4(3), 2871–2879. https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17942