HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP RISIKO STUNTING PADA BALITA: A SYSTEMATIC REVIEW
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v2i2.1790Abstract
Pendahuluan: Stunting adalah keadaan gizi buruk yang menghambat pertumbuhan tinggi badan balita sehingga menyebabkan tinggi badan balita lebih pendek dari tinggi badan rata-rata balita seusianya. Hal ini diakibatkan oleh berbagai macam penyebab dari segala aspek yang meliputi kondisi sosial ekonomi, status gizi ibu hamil, dan makanan yang diberikan saat usia bayi hingga balita. Salah satu faktor yang termasuk ke dalam kondisi sosial ekonomi yaitu tingkat pendidikan orang tua. Di Indonesia, pada tahun 2015 kejadian stunting mencapai angka 29 % dan mengalami penurunan sebesar 1,5 % menjadi 27,5 % di tahun 2016. Peningkatan angka kejadian stunting kembali terjadi di tahun 2017 yaitu sebesar 29,6 % berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG). Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan Search engine yang digunakan dalam penelusuran literatur diantaranya adalah Pubmed, Garuda, Google Scholar, Scopus, dan SpringerLink dengan kata kunci pendidikan orang tua, stunting, anak, parental education, dan Indonesia. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara risiko stunting pada balita dan faktor tingkat pendidikan orang tua. Simpulan: Salah satu dari berbagai faktor yang meningkatkan risiko berpengaruh terjadap peningkatan risiko stunting pada anak usia dibawah lima tahun di Indonesia adalah tingkat pendidikan orang tua. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat pendidikan ayah dan ibu secara tidak langsung berhubungan dengan pola hidup sehat dan pendapatan keluarga.References
Bahagia Febriani, A. D. et al. (2020) “Risk factors and nutritional profiles associated with stunting in children,†Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition, 23(5), hal. 457–463. doi: 10.5223/PGHN.2020.23.5.457.
Gunardi, H. et al. (2017) “Association between parental socio-demographic factors and declined linear growth of young children in Jakarta,†Medical Journal of Indonesia, 26(4), hal. 286–292. doi: 10.13181/mji.v26i4.1819.
Kemenkes RI (2018) “Buletin Stunting,†Kementerian Kesehatan RI, 301(5), hal. 1163–1178.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021) Laporan Kinerja Kementerian Kesehatan Tahun 2020, Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Lestari, W., Margawati, A. dan Rahfiludin, Z. (2014) “Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh,†Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 3(1), hal. 37–45. doi: 10.14710/jgi.3.1.126-134.
Mentari, S. dan Hermansyah, A. (2019) “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Upk Puskesmas Siantan Hulu,†Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 1(1), hal. 1. doi: 10.30602/pnj.v1i1.275.
Merryana Adriani; Bambang Wirjatmadi (2016) Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. 1 ed, 2016. 1 ed. Jakarta: PRENAMEDIA GROUP. Tersedia pada: https://books.google.co.id.
Mustamin, Asbar, R. dan Budiawan (2018) “Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Provinsi Sulawesi Selatan,†25, hal. 25–32.
Ni’mah, C. dan Muniroh, L. (2015) “Hubungan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan pola asuh ibu dengan,†Media Gizi Indonesia, 10(1), hal. 84–90.
De Onis, M. dan Branca, F. (2016) “Childhood stunting: A global perspective,†Maternal and Child Nutrition, 12, hal. 12–26. doi: 10.1111/mcn.12231.
Rahmawati, U. H., S, L. A. dan Rasni, H. (2019) “Hubungan Pelaksanaan Peran Keluarga dengan Kejadian Stunting pada Balita di Kecamatan Arjasa, Jember,†Pustaka Kesehatan, 7(2), hal. 112. doi: 10.19184/pk.v7i2.19123.
Riskesdas Kemenkes (2018) Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
Rukmana, E., Briawan, D. dan Ekayanti, I. (2016) “Risk Factors Stunting in Children Aged 6-24 Months in Bogor,†Jurnal MKMI2, 12(3), hal. 192–199.
Scheffler, C. et al. (2021) “Stunting as a synonym of social disadvantage and poor parental education,†International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(3), hal. 1–13. doi: 10.3390/ijerph18031350.
Setiawan, E., Machmud, R. dan Masrul, M. (2018) “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018,†Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), hal. 275. doi: 10.25077/jka.v7i2.813.
Soekatri, M. Y. E., Sandjaja, S. dan Syauqy, A. (2020) “Stunting was associated with reported morbidity, parental education and socioeconomic status in 0.5–12-year-old Indonesian children,†International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(17), hal. 1–9. doi: 10.3390/ijerph171762.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Rizka Yuliana Rachman, Salsabilla Aria Nanda, Ni Putu Ayu Larassasti, Muhammad Rachsanzani, Rizki Amalia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).