IDENTIFIKASI JAMUR CANDIDA ALBICANS PADA URINE MAHASISWI DIPLOMA III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PENGGUNA PANTYLINER

Authors

  • Uswatun Hasanah Asri Program Studi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Tiara Dini Harlita Program Studi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Sresta Azahra Program Studi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17819

Keywords:

candida albicans, keputihan, pantyliner

Abstract

Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina selain darah, dapat berupa lendir putih, disertai dengan rasa gatal. Hampir semua wanita pernah mengalami keputihan tetapi tidak sedikit yang jarang mengalaminya. Penyebab utama keputihan disebabkan oleh jamur Candida albicans (C.albicans). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuidanya jamur  C.albicans pada Urine mahasiswi Diploma III Teknologi Laboratorium Medis pengguna pantyliner. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah Urine midstream dengan jumlah sampel 30. Teknik pengambilan  sampel menggunakan  teknik purposive sampling. Sampel Urine yang  telah diambil diinokulasi pada suhu 37ºC selama 3-4  hari pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Setelah itu dilakukan pemeriksaan secara makroskopis dan mikroskopis terhadap koloni jamur yang tumbuh. Data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa dari seluruh responden  26,7% positif jamur C.albicans dan 73,3% negatif jamur C.albicans. Berdasarkan personal hygiene yang baik didapatkan hasil 10% positif jamur C.albicans dan 16,7% positif jamur C.albicans dengan personal hygiene yang kurang baik, dan responden yang menggunakan pantyliner dengan baik didapatkan hasil 16,7%  positif jamur C.albicans, sedangkan sebanyak 10% positif jamur C.albicans dengan penggunaan pantyliner yang kurang baik, dan responden yang menggunakan pantyliner jenis herbal didapatkan hasil sebanyak 20% positif  jamur C.albicans dan sebanyak 6,67%  positif  jamur C.albicans dengan menggunakan pantyliner  jenis biasa. Dengan demikian,  responden dianjurkan dapat melakukan pencegahan terhadap masalah keputihan dengan memperhatikan  personal hygiene, dan mengurangi pemakaian pantyliner.

References

Agustin. (2018). Gambaran Candida albicans Pada Urine Remaja Pra Menstruasi di Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Analis Kesehatan Tahun 2018. Karya Tulis Ilmiah, Palembang: Poltekkes Kemenkes Palembang

Anisya. (2019). Gambaran Candida albicans Pada Urin Mahasiswa di Perguruan Tinggi Kesehatan Kota Palembang tahun 2019. Karya Tulis Ilmiah, Palembang: Politeknik Kesehatan Palembang

Annisa Rahmawati, Suhartini, Dwi. S. P. (2022). Identifikasi Candida sp. Dalam Urin Ibu Hamil Di Klinik Ramlah Parjib 1 Samarinda, Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik , 8(2), 1–5.

Arisusilo, (2012). Kanker leher Rahim (kanker seviks) sebagai pembunuh wanita terbanyak di negara berkembang, Jurnal Saintis, 1 (1), 1-16

Arizki, A. P., Paramitha, A. k, & Siti, C. (2021). Hubungan Perilaku Personal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri. Jurnal Kebidanan, 7(1), 1–8

Cahyaningtyas, R. (2019). Hubungan Antara Perilaku Vaginal Hygiene Dan Keberadaan Candida Sp. Pada Air Kamar Mandi Dengan Kejadian Keputihan Patologis Pada Santri Perempuan Pondok Pesantren Di Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(3), 1–10

Indrayati, S., & Afriani, M. (2018). Gambaran Jamur Candida Sp . Dalam Urine Penderita Diabetes Mellitus Di Rsud Dr . Rasidin Padang. Journal Kesehatan Perintis, 5(1), 1–7.

Indriani, S. (2018). Hubungan Higenitas Vagina, Kadar Darah dan Kadar Hormon Esterogen pada Kejadian Kandidiasis Vaginalis. Thesis, Padang: Universitas Andalas Padang.

Isnaniar, Hasanah, R.-. (2018). Hubungan Antara Penggunaan Pantyliner Dengan Kejadian Fluor Albus Pada Remaja Putri Di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Jurnal sains dan kesehatan, 9 (1), 1-13

Kistina, E. Y., & Afridah, W. (2021). Kebiasaan Penggunaan Pantyliner Pada Remaja Putri Yang Mengalami Keputihan. Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic, 1(1), 2–6.

Putri, N. A., & Budiarso, L. S. (2021). Hubungan Penggunaan Pantyliner Dengan Kejadian Flour Albus Pada Mahasiswi Universitas X Jakarta. Journal Tarumanagara Medical, 3(1), 1–6.

Qariati, N. I., & Asrinawaty, A. (2018). Hubungan Pengetahuan, Dan Perilaku Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Santriwati Baru Ponpes Darul Hijrah Banjarbaru. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1) ,1-6

Ramadhan, K. N., Widiyanti, D., & Arsyad, M. (2022). Hubungan Penggunaan Pantyliner Terhadap Kejadian Leukorrhea Pada Mahasiswi Universitas Yarsi dan Tinjauannya Dalam Agama Islam. Junior Medical Jurnal, 1(4), 1–11.

Rifqiyah, N., & Izah, N. (2015). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Flour Albus Fisiologi Dan Flour Albus Patologi Di Smk Negeri 2 Adiwerna Kabupaten Tegal. Journal Research Midwifery Politeknik Tegal, 4(1).

Sari, D. M., Riski, M., & Nati Indriani, P. L. (2022). Hubungan Penggunaan PantyLiner, Cairan Pembersih Vagina Dan Personal Hygiene Dengan Keputihan (Flour Albus). Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(2), 1–11.

Susanti, E. M., & Wijaya, P. S. (2018). Perbedaan Penggunaan Pembalut Dan Pantyliner Jenis Biasa, Herbal, Dan Kain Dengan Kejadian Keputihan. Jurnal Kebidanan, 2(1), 1–6.

Tresnawati, W., & Rachmatullah, F. (2014). Hubungan Personal Hygiene Dengan Terjadinya Keputihan Pada Remaja Putri. Jurnal ilmu kesehatan, 2 (5), 1–14.

Tristanti, I. (2016). Hubungan Perilaku Personal Hygiene Genital Dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 7(1), 1–8.

Downloads

Published

2023-09-29