RANGE OF MOTION PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Authors

  • Rizal Ginanjar D3 Keperawatan Semarang, Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Semarang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i2.17601

Keywords:

gangguan mobilitas fisik, arange of motion, stroke non hemoragik

Abstract

Stroke non hemoragik merupakan jenis stroke yang paling banyak terjadi dengan angka kejadia 85% dari penderita stroke. Penyakit stroke non hemoragik ini timbul karena adanya penimbunan plak atau lemak pada pembuluh darah sehingga mengakibatkan terhambatnya aliran darah ke otak dan mengakibatkan iskemia jaringan otak serta kerusakan jaringan neuron di sekitarnya karena hipoksia dan anoksia. Pada penderita stroke non hemoragik yang tidak segera mendapat penanganan medis dapat menyebabkan gangguan mobilitas fisik. Salah satu penyebab gangguan mobilitas fisik yaitu penurunan kekuatan otot. Upaya untuk meningkatkan kekuatan otot yaitu ROM (Range of Motion) bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kelenturan dan kekuatan otot sehingga tidak terjadi kekakuan otot.Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kasus. Subjek yang digunakan yaitu 2 pasien stroke non hemoragik di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 5 x 24 jam pada kedua pasien didapatkan hasil yaitu pada pasien 1 terjadi peningkatan 1 tingkat pada pergerakan ektremitas kanan atas dan bawah, sehingga masalah gangguan mobilitas fisik teratasi dan pasien 2 terjadi peningkatan 1 tingkat pada pergerakan ektremitas kiri atas dan peningkatan 2 tingkat untuk ekstremitas kiri bawah , sehingga masalah gangguan mobilitas fisik teratasi. Hasil evaluasi yang diperoleh selama 5 x 24 jam pada pasien 1 dan pasien 2, range of motion dapat meningkatkan kekuatan otot.

References

Anggriani, A., Zulkarnain, Z., Sulaiman, S., & Gunawan, R. (2018). Pengaruh ROM (Range of Motion) Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Pasien Stroke Non Hemoragic. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan, 3(2), 64. https://doi.org/10.34008/jurhesti.v3i2.46

Dwi Anto, C., Adriani, P., Yusmiranti, & Novitasari, D. (2022). Implementasi Range of Motion untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Ekstremitas Pasien Stroke dengan Hambatan Mobilitas Fisik. Kolaborasi Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(4), 327–335. https://doi.org/10.56359/kolaborasi.v2i4.128

Haryono, r. , & Utami, M. S. (2019). Keperawatan Medikal bedah 2. Pustaka Baru Press.

Nurtanti, S., Ningrum, W., Keperawatan, A., Satria, G., & Wonogiri, H. (2018). Efektifitas Range Of Motion (ROM) Aktif Terhdap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Penderita Stroke. Jurnal Keperawatan GSH, 7(1).

P2PTM Kemenkes RI. (2017). Stroke Dapat Dicegah, Kenali Faktor Risiko dan Gejalanya. Kemenkes RI .

Permatasari, N. (2020). Perbandingan Stroke Non Hemoragik dengan Gangguan Motorik Pasien Memiliki Faktor Resiko Diabetes Melitus dan Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 298–304. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.273

Purwanto, H. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Pusdik SDM Kesehatan.

Rakhma, T., Dewi, L. M., Putri, N. M., Ruspita, W. S., Madania, M., Khusna, S. A., Fadhilah, N., & Feriyanto, D. D. (2023). Penyuluhan Pencegahan Stroke Dan Faktor Risikonya Pada Lansia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika, 23–28. https://doi.org/10.23917/jpmmedika.v3i1.1316

Tim Riskesdas 2018. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018.

Wahyu Hidayah, F., Fatma Nurfadilah, F., & Nova Hadayani, R. (2022). Implementasi Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke Non Hemoragik (SNH) Dengan Masalah Gangguan Aktivitas dan Istirahat. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(8).

WHO. (2020). The top 10 causes of death.

Wibowo, D. A., & Saputra, B. D. (2019). Pengaruh Range of Motion (ROM) Aktif Terhadap Fleksibilitas Sendi Lutut Pada Lanjut Usia. Jurnal ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan, 10(1), 53–59

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles