FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTIROID DI RUMAH SAKIT MEURAXA BANDA ACEH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17490Keywords:
faktor resiko, hipertiroid, Rumah Sakit MeuraxaAbstract
Hipertiroid adalah peningkatan kadar hormon tiroid bebas secara berlebihan yang beredar dalam sirkulasi peredaran darah tubuh akibat hiperaktivitas kelenjar tiroid yang ditandai dengan peningkatan kadar free Thyroxine fT4, Thyroxine (T4), free Triiodothyronine (fT3) atau Triiodothyronine (T3) dan penurunan Thyroid Stimulating Hormone (TSH). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisa faktor resiko kejadian hipertiroid di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2023 menggunakan data primer berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertiroid di Poli penyakit dalam RSUD Meuraxa sebanyak 200 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien hipertiroid di poli penyakit dalam di RSUD Meuraxa Banda Aceh sebanyak 73 sampel. Rancangan Pengolahan Data yang digunakan antara lain Editing (pemeriksaan data), Coding (pemberian kode), Data Entry (pemasukan data), dan Tabulating (penyusunan data). Semua data yang diperoleh dianalisis secara univariat menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil penelitian, Sebagian besar faktor risiko hipertiroid berdasarkan Jenis kelamin, paling banyak pada jenis kelamin Wanita yaitu 46 orang 63%, usia paling banyak diusia 26-45 tahun yaitu 31 orang 42% genetik 63 orang 86,3%, tidak mengkonsumsi makanan beriodium 62 orang 84%, stress 51 orang 69,9% dan penyakit penyerta 44 orang 60,3%.References
Braunstein, G. D. (2022). Hyperthyroidism. Cedars Sinai Medical Center.
Camacho, P. M., Gharib, H., & Sizemore, G. W. (2012). Evidence Based Endocrinology (P. M. Camacho, H. Gharib, & G. W. Sizemore (eds.); 3rd ed.). LIPPINCOTT WILLIAMS & WILKINS, a WOLTERS KLUWER.
Farwell AP, Prescott JD, Klopper J, Papaleontiou M, Leung AM, G. M. (2018). Hyperthyroidism.
Indrawati, L., Werdbasari, A., & K, A. Y. (2009). Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin dengan Kejadian tiroid di Indonesia. Media Peneliti Dan Pengembangan Kesehatan, XIX(4), 174–178.
Kartika, O. D., Ratunanda, S. S., & Madiadipoera, T. (2018). Rinosinusitis Alergi pada Hipertiroidisme. Jurnal Sistem Kesehatan, 4(1), 42–46.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar.
Kusrini, Ina, & Kumorowulan, S. (2010). Nilai diagnostik indeks wayne dan indeks newcastle untuk penapisan kasus hipertiroid. Buletin Penelitian Kesehatan Suplemen, 38–43.
Martiningsih. (2011). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya hepertiroid primer pada pasien di poliklinik penyakit dalam RSUD Bima ditinjau dari perspektif keperawatan self-care orem. Universitas Indonesia.
Siringoringo, M., Hiswani, J. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tiroid pada lansia di desa Sigaol Simbolong Kabupaten Simosir tahun 2013. Universitas Sumatera Utara.
Sugiharto. (2007). Faktor risiko yang paling berperan terhadap hipertensi pada masyarakat di Kecamatan Jatipuro kabupaten Karanganyar tahun 2010. Universitas Diponegoro Semarang.
Supadmi S, Emilia O, Kusnanto H, et al. (2007). Hubungan Hipertiroid Dengan Aktivitas Kerja. Kedokteran Masyarakat, 23(3), 124–130.
Suparto. (2010). Faktor risiko yang paling berperan terhadap hipertensi pada masyarakat di Kecamatan Jatipuro kabupaten Karanganyar tahun 2010. Tesis.
Verdecchia P, Angeli F, Mancia G, Fagard R, Narkiewiczs K, Redon J, et al. (2016). How can we use the results of ambulatory blood pressure monitoring in clinical practice? Hypertension.
Wirya A, Graha, R. (2022). Penanganan Varises dan Tiroid.
Yang F, Teng W, Shan Z, et al. (2002). Epidemiological survey on the relationship between different iodine intakes and the prevalence of hyperthyroidism. Eur Journal Endocrinol, 613–618.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Mafaza Amalia, Cut Ana Martafari, Emiralda Emiralda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).