ANALISIS PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENGALAMAN PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT MEURAXA BANDA ACEH TAHUN 2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17478Keywords:
DM Tipe, Pengetahuan, , Sikap , Pengalaman menggunakan Insulin.Abstract
Diabetes Mellitus Tipe 2 atau disebut sebagai non-insulin dependent diabetes yang ditandai dengan resistensi insulin. Definisi penyakit ini merupakan penyakit Hiperglikemi atau tingginya kadar gula darah akibat tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dilepaskan insensivitas insulin. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis tingkat pengetahuan, sikap dan pengalaman pasien DM Tipe 2 dalam menggunakan insulin dan menjalani terapi rawat jalan di Rumah sakit meraxa Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode potong silang (cross sectional) dengan jumlah responden sebanyak 55 orang. Variabel independen pada penelitian ini adalah penderita DM Tipe 2 yang menggunakan insulin meliputi pengetahuan, sikap dan pengalaman pasien dalam menggunakan insulin. Variabel dependen adalah penderita DM Tipe 2. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan signifikasi hubungan < 0.05 (p-value < 0,05). analisis chi-square mendapatkan bahwa Pengetahuan memiliki hubungan dengan penggunaan insulin p-value (0,000) < a (0,05) Sikap p-value (0,004) < a (0,05) Pengalaman p-value (0,004) < a (0,05). Kesimpulan bahwa terdapat hubungan Pengetahuan dengan penggunaan insulin, terdapat hubungan Sikap dengan penggunaan insulin, terdapat hubungan Pengalaman dengan penggunaan insulin. Peneliti lebih lanjut diharapkan menambah jumlah responden dan tempat penelitian untuk hasil yang lebih baik.References
ANALISIS PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENGALAMAN PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUMAH SAKIT MEURAXA BANDA ACEH TAHUN 2022
Lisa Keumala1* ,Andri2 ,Hady Maulanza3
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Abulyatama1,2,3
*Corresponding Author : [email protected]
ABSTRAK
Diabetes Mellitus Tipe 2 atau disebut sebagai non-insulin dependent diabetes yang ditandai dengan resistensi insulin. Definisi penyakit ini merupakan penyakit Hiperglikemi atau tingginya kadar gula darah akibat tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dilepaskan insensivitas insulin. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis tingkat pengetahuan, sikap dan pengalaman pasien DM Tipe 2 dalam menggunakan insulin dan menjalani terapi rawat jalan di Rumah sakit meraxa Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode potong silang (cross sectional) dengan jumlah responden sebanyak 55 orang. Variabel independen pada penelitian ini adalah penderita DM Tipe 2 yang menggunakan insulin meliputi pengetahuan, sikap dan pengalaman pasien dalam menggunakan insulin. Variabel dependen adalah penderita DM Tipe 2. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan signifikasi hubungan < 0.05 (p-value < 0,05). analisis chi-square mendapatkan bahwa Pengetahuan memiliki hubungan dengan penggunaan insulin p-value (0,000) < ? (0,05) Sikap p-value (0,004) < ? (0,05) Pengalaman p-value (0,004) < ? (0,05). Kesimpulan bahwa terdapat hubungan Pengetahuan dengan penggunaan insulin, terdapat hubungan Sikap dengan penggunaan insulin, terdapat hubungan Pengalaman dengan penggunaan insulin. Peneliti lebih lanjut diharapkan menambah jumlah responden dan tempat penelitian untuk hasil yang lebih baik.
Kata kunci : DM tipe 2, pengetahuan, pengalaman menggunakan insulin, sikap
ABSTRACT
Type 2 Diabetes Mellitus or referred to as non-insulin dependent diabetes characterized by insulin resistance. The definition of this disease is hyperglycemic disease or high blood sugar levels due to the body cannot use insulin released insulin sensitivity. The purpose of this study was to analyze the level of knowledge, attitudes and experience of Type 2 DM patients in using insulin and undergoing outpatient therapy at Meuraxa Hospital Banda Aceh. This study used the cross sectional method with 55 respondents. The independent variables in this study were patients with Type 2 diabetes who used insulin including knowledge, attitudes and experiences of patients in using insulin. The dependent variable is people with Type 2 DM. Data analysis using chi-square test with significance relationship < 0.05 (p-value < 0.05). chi-square analysis found that Knowledge had an association with insulin use p-value (0.000) < ? (0.05) Attitude p-value (0.004) < ? (0.05) Experience p-value (0.004) < ? (0.05). The conclusion that there is a relationship of Knowledge with insulin use, there is an attitude relationship with insulin use, there is an experience relationship with insulin use. Further researchers are expected to increase the number of respondents and research sites for better results.
Keywords : DM type 2, knowledge, experience using insulin, attitude
PENDAHULUAN
Diabetes merupakan suatu masalah kesehatan yang bersifat global dan menempati peringkat kesembilan besar penyebab kematian penyakit terpenting didunia. Diabetes mellitus tipe 2 (DM Tipe 2) adalah jenis diabetes yang paling banyak di derita, data dari studi global International diabetes federation (IDF) menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2021 telah mencapai 537 juta orang dewasa dengan umur 20-79 tahun dan (IDF) pada tahun 2019 memperkirakan terdapat 483 juta orang pada usia 20-79 tahun yg menderita diabetes mellitus di dunia.
Prevalensi diabetes diperkirakan meningkat seiring penambahan umur penduduk dan angka diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. Tiongkok menjadi negara dengan jumlah orang dewasa yang mengidap diabetes terbesar di dunia, terdapat 140,87 juta penduduk Tiongkok hidup dengan diabetes pada tahun 2021. IDF juga memproyeksikan jumlah penderita diabetes pada beberapa negara di dunia yang telah mengidentifikasi 10 negara dengan jumlah penderita tertinggi, india, Pakistan, amerika serikat menempati urutan tiga teratas dengan jumlah penderita 74,19 juta, 32,96 juta, dan 32,22 juta.
Wilayah asia tenggara dimana Indonesia berada diposisi ketujuh dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta. Indonesia menjadi satu satunya negara di asia tenggara pada daftar tersebut, dengan jumlah penduduk 179,72 juta ini berarti prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 10,6%. Demikian pula IDF mencatat 4 dari 5 orang pengidap diabetes (81%) tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah.
Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya kenaikan gula darah atau hiperglikemia akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas atau gangguan fungsi insulin, gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif sekresi Insulin. Gejala yang dikeluhkan penderita diabetes yaitu polidipsi,poliuri,polifagia,penurunan berat badan secara tiba tiba, luka yang sulit sembuh, kesemutan. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang terjadi akibat fungsi atau struktur dari jaringan atau organ tubuh secara progresif menurun dari waktu ke waktu karena usia atau pilihan gaya hidup dan pola hidup.
Faktor resiko yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit diabetes mellitus dibedakan menjadi dua, yang pertama adalah faktor resiko yang tidak bisa diubah seperti jenis kelamin,umur dan faktor genetik. Yang kedua yaitu faktor resiko yang bisa diubah seperti kebiasaan merokok dan pola makan yang berlebihan. Untuk menurunkan kejadian dan keparahan dari diabetes mellitus tipe 2 maka dilakukan pencegahan yang terdiri dari terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Terapi farmakologis meliputi pemberian insulin, sedangkan terapi non farmakologis meliputi aktivitas fisik modifikasi gaya hidup.
Penyakit Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit yang disandang seumur hidup, Pengetahuan pasien mengenai penyakit ini dapat membantu pasien menjalankan penangganan DM semasa hidupnya. Kesalahan terapi insulin cukup sering ditemukan dan menjadi masalah klinis yang penting. Hal ini sering disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang penggunaan obat untuk terapinya.
Faktor yang menjadi hambatan dari kepatuhan pasien dalam pengobatan yaitu, faktor dari pasien, faktor pengetahuan,sikap dan pengalaman pasien terhadap penggunaan insulin dapat membuat kualitas hidup pasien jadi menurun sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menilai aspek- aspek yang terkait. Rendahnya kepatuhan menyebabkan kontrol glikemik yang buruk, sehingga meningkatkan resiko terjadinya berbagai komplikasi kronik (mikrovaskular atau makrovaskular). Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis tingkat pengetahuan, sikap dan pengalaman pasien DM Tipe 2 dalam menggunakan insulin dan menjalani terapi rawat jalan di Rumah Sakit Meraxa Banda Aceh.
METODE
Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional, yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan independen, dengan mengambil data pada satu waktu tertentu secara bersamaan. Penelitian ini dilakukan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2023, Populasi penelitian adalah pasien penderita DM tipe 2 yang pernah melakukan pengobatan terapi Insulin rawat jalan pada bulan Mei di RSUD Meuraxa Kota banda Aceh tahun 2023.
Teknik pengambilan pada penelitian ini secara simple simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dari populasi secara acak dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel yaitu pasien DM tipe 2 yang berkunjung ke Poli Penyakit Dalam RSUD Meraxa, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah kita ketahui sebelumnya.
HASIL
Analisis Univariat
Data Hasil Analisis Univariat Pengetahuan Pasien DM Tipe 2 menggunakan Insulin
Responden dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei. Variabel pengetahuan menunjukkan tingkat pengetahuan responden mengenai pemberian insulin. Tingkat pengetahuan responden dikategorikan menjadi buruk dan baik. Berikut distribusi frekuensi dari variabel pengetahuan:
Tabel 1. Distribusi Persentase Pengetahuan Responden
Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)
Buruk 5 9,1
Baik 50 90,9
Total 55 100
Tabel menunjukkan bahwa terdapat 55 orang responden dan diketahui responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang buruk tentang pemberian insulin sebanyak 5 orang (9,1%) dan responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang pemberian insulin sebanyak 50 orang (90,9%). Secara umum, diketahui bahwa 90,9% dari pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei dan menjadi responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang penggunaan insulin.
Data Hasil Analisis Univariat Sikap Pasien DM Tipe 2 menggunakan Insulin
Variabel sikap dalam penelitian ini menunjukkan reaksi responden mengenai pemberian insulin. Sikap responden dikategorikan menjadi buruk dan baik. Berikut distribusi frekuensi dari variabel sikap:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden
Sikap Frekuensi (n) Persentase (%)
Buruk 7 12,7
Baik 48 87,3
Total 55 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap yang buruk ketika diberikan insulin sebanyak 7 orang (12,7%) dan responden yang memiliki sikap yang baik ketika diberikan insulin sebanyak 48 orang (87,3%). Secara umum, diketahui bahwa 87,3% dari pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei dan menjadi responden dalam penelitian ini memiliki sikap yang baik ketika diberikan insulin.
Data Hasil Analisis Univariat Pengalaman Pasien DM Tipe 2 menggunakan Insulin
Variabel pengalaman dalam penelitian ini menunjukkan peristiwa yang dialami pasien selama penggunaan insulin. Pengalaman responden dikategorikan menjadi buruk dan baik. Berikut distribusi frekuensi dari variabel pengalaman:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengalaman Responden
Pengalaman Frekuensi (n) Persentase (%)
Buruk 4 7,3
Baik 51 92,7
Total 55 100
Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengalaman buruk selama penggunaan insulin sebanyak 4 orang (7,3%) dan responden yang memiliki pengalaman baik selama penggunaan insulin sebanyak 51 orang (92,7%). Secara umum, diketahui bahwa 92,7% dari pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei dan menjadi responden dalam penelitian ini memiliki pengalaman yang baik selama penggunaan insulin.
Distribusi Frekuensi Penggunaan Insulin
Pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei terdiri dari 2 jenis yaitu pasien yang menggunakan insulin dan pasien yang tidak menggunakan insulin. Berikut distribusi frekuensi dari variabel penggunaan insulin:
Tabel 4. Disribusi Frekuensi Penggunaan Insulin
Penggunaan Insulin Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak 7 12,7
Ya 48 87,3
Total 55 100
Tabel 4 menunjukkan xbahwa responden yang tidak menggunakan insulin sebanyak 7 orang (12,7%) dan responden yang menggunakan insulin sebanyak 48 orang (87,3%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei lebih banyak yang menggunakan insulin dibandingkan yang tidak menggunakan insulin.
Analisis Bivariat
Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Insulin
Tabel 5. Pengujian Chi-Square antara Pengetahuan dan Penggunaan Insulin
Pengetahuan Penggunaan Insulin Total P-value
Tidak Ya
n % n % n %
Buruk 3 5,5 2 3,6 5 9,1 0,001
Baik 4 7,3 46 83,6 50 90,9
Total 7 12,7 48 87,3 55 100
Tabel menunjukkan hasil pengujian Chi-Square untuk melihat hubungan antara variabel pengetahuan dan variabel penggunaan insulin. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 5 orang yang memiliki tingkat pengetahuan buruk tentang penggunaan insulin dan tidak Menggunakan Insulin. Selain itu, diketahui dari 50 orang yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang penggunaan insulin, terdapat 7 orang (12,7%) yang tidak menggunakan insulin dan 48 orang (87,3%) yang menggunaan insulin. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasien DM tipe 2 yang memiliki tingkat pengetahuan buruk tentang pemberian insulin umumnya tidak menggunakan insulin sedangkan pasien DM tipe 2 yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang pemberian insulin umumnya menggunakan insulin.
Pengambilan keputusan untuk uji Chi-Square dapat dilakukan dengan cara membandingkan P-value dengan ? (0,05). Apabila P-value ? 0,05 maka keputusannya adalah tolak H0 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dan penggunaan insulin, sedangkan sebaliknya jika P-value > 0,05 maka keputusannya adalah tidak dapat menolak H0 yang artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan dan penggunaan insulin. Berdasarkan hasil pengujian Chi-Square pada tingkat kepercayaan 87,3%, diketahui P-value sebesar 0,001 yaitu lebih kecil daripada ? (0,05) sehingga keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai pemberian insulin terhadap penggunaan insulin pada pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei.
Hubungan Sikap dengan Penggunaan Insulin
Tabel 6. Pengujian Chi-Square antara Sikap dan Penggunaan Insulin
Sikap Penggunaan Insulin Total P-value
Tidak Ya
n % n % n %
Buruk 4 7,3 3 5,5 7 12,7 0,000
Baik 3 5,5 45 81,8 48 87,3
Total 7 12,7 48 87,3 55 100
Tabel menunjukkan hasil pengujian Chi-Square untuk melihat hubungan antara variabel sikap dan variabel penggunaan insulin. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 6 orang yang memiliki sikap yang buruk ketika diberikan insulin dan tidak menggunakan insulin. Selain itu, diketahui pula bahwa dari 48 orang yang memiliki sikap yang baik ketika diberikan insulin, terdapat 7 orang (12,7%) yang tidak menggunakan insulin dan 48 orang (87,3%) yang menggunaan insulin. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasien DM tipe 2 yang memiliki sikap yang buruk ketika diberikan insulin umumnya tidak menggunakan insulin sedangkan pasien DM tipe 2 yang memiliki sikap dalam kategori baik ketika diberikan insulin umumnya menggunakan insulin.
Berdasarkan hasil pengujian Chi-Square untuk variabel sikap dan variabel penggunaan insulin pada tingkat kepercayaan 87,3%, diketahui P-value sebesar 0,000 yaitu lebih kecil daripada ? (0,05) sehingga keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara sikap mengenai pemberian insulin terhadap penggunaan insulin pada pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei.
Hubungan Pengalaman dengan Penggunaan Insulin
Tabel menunjukkan hasil pengujian Chi-Square untuk melihat hubungan antara variabel pengalaman dan variabel penggunaan insulin. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat 4 orang yang memiliki pengalaman buruk selama penggunaan insulin dan tidak menggunakan insulin. Selain itu, diketahui pula bahwa dari 51 orang yang memiliki pengalaman baik selama penggunaan insulin. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasien DM tipe 2 yang memiliki pengalaman buruk selama penggunaan insulin umumnya tidak menggunakan insulin sedangkan pasien DM tipe 2 yang memiliki pengalaman baik umumnya menggunakan insulin.
Tabel 7. Pengujian Chi-Square antara Pengalaman dan Penggunaan Insulin
Pengalaman Penggunaan Insulin Total P-value
Tidak Ya
n % n % n %
Buruk 2 3,6 2 3,6 4 7,3 0,020
Baik 5 9,1 46 83,6 51 92,7
Total 7 12,7 48 87,3 55 100
Berdasarkan hasil pengujian Chi-Square untuk variabel pengalaman dan variabel penggunaan insulin pada tingkat kepercayaan 87,3%, diketahui P-value sebesar 0,020 yaitu lebih kecil daripada ? (0,05) sehingga keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengalaman selama penggunaan insulin terhadap penggunaan insulin pada pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei.
PEMBAHASAN
Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Insulin
Berdasarkan hasil uji chi-square antara Pengetahuan dengan Penggunaan Insulin pada Pasien DM Tipe 2, memperlihatkan hasil nilai signifikan terhadap pengetahuan pasien adalah p-value = 0,001. Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara pengetahuan dengan penggunaan insulin pada pasien DM Tipe 2. p-value (0,001) < ? (0,05). sehingga keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gracela Singal dkk dengan judul Hubungan Pengetahuan Tentang Terapi Insulin dengan Inisiasi Insulin pada Pasien DM Tipe 2 di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado Tahun 2017. Hasil pengujian chi-square menunjukkan nilai p = 0,016 (p < 0,05), artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang terapi insulin dengan inisiasi insulin pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. Hasil Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjani Medyawati dkk dengan judul Analisis Pengetahuan dan Perilaku Pasien DM Tipe 2 dalam Penggunaan Insulin secara Mandiri di Instalasi Rawat Jalan RSUD A.W Sjahranie Samarinda Tahun 2017. Hasil pengujian chi-square untuk menunjukkan nilai p=(0,000) < ? (0,05). artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan terapi insulin, Pengetahuan memegang peranan penting untuk menunjang keberhasilan terapi diabetes mellitus. sehingga diharapkan kepatuhan pasien juga semakin baik, dimana akan berdampak pada semakin optimalnya pengobatan yang dilakukan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riza Alfian dengan judul Hubungan antara Pengetahuan dengan Kepatuhan tentang Penggunaan insulin pada Pasien DM Tipe 2 di poliklinik penyakit dalam RSUD DR. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2016. Pada penelitian ini didapatkan hasil uji chi-square menunjukkan nilai p-value = 0,082 > ? (0,05) artinya tidak berhubungan signifikan antara pengetahuan dengan terapi insulin pada pasien DM Tipe 2.
Menurut asumsi peneliti, Pengetahuan memegang peranan penting untuk menunjang keberhasilan terapi DM, Pasien yang menjalani terapi menggunakan insulin pada pasien DM dengan berbekal pengetahuan mengenai penyakit dan terapinya cenderung akan lebih bagus hasil dari terapinya. Pemahaman pasien yang salah dan tidak benar mengenai penggunaan insulin dapat menghambat proses terapi yang dijalaninya.
Hubungan Sikap dengan Penggunaan Insulin
Berdasarkan hasil uji chi-square antara Pengetahuan dengan Penggunaan Insulin pada Pasien DM Tipe 2, memperlihatkan hasil nilai signifikan terhadap pengetahuan pasien adalah p-value = 0,000. Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan secara signifikan pengetahuan dengan penggunaan insulin pada pasien DM Tipe 2. (p-value (0,000) < ? (0,05)). sehingga keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febriani dkk dengan judul Pentingnya Sikap Pasien yang Positif Dalam Pengelolaan DM Tahun 2014. Hasil pengujian chi-square menunjukkan nilai p=0,000 (p < 0,05), artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pengelolaan DM pada pasien DM di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri. Hasil Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagas Tri dengan judul Analisa Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Pasien dengan penggunaan antidiabetes pada pasien DM Tipe 2 di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Tahun 2020. Hasil pengujian chi-square untuk menunjukkan nilai p = (0,002) < ? (0,05). artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap pasien dengan terapi insulin. Sikap memiliki peranan penting sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan dan pemikiran , Sikap dalam perilaku kesehatan juga dipengaruhi oleh motivasi diri individu untuk menjaga kesehatan agar tercapainya sikap yang baik dalam penggunaan insulin pada pasien DM Tipe 2 yang menjalani terapi insulin.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachma Fitriani dkk dengan judul Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku terhadap Ketercapaian Terapi Pasien DM Tipe 2 dirumah Diabetes Ubaya yang mendapat Terapi Insulin Tahun 2019. Pada penelitian ini didapatkan hasil uji chi-square menunjukkan nilai p-value = 0,817 > ? (0,05) artinya tidak berhubungan signifikan antara pengetahuan dengan terapi insulin pada pasien DM Tipe 2.
Menurut asumsi peneliti, Sikap merupakan salah satu faktor pembentuk perilaku. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh, dimana sikap mempunyai pengaruh terhadap pengobatan dalam menggunakan insulin, sikap perilaku individu dalam menjaga kesehatan juga dipengaruhi oleh motivasi dari individu untuk berperilaku yang sehat. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap diantaranya faktor eksternal meliputi pengalaman, psikologis, fisiologis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat sikap yang baik terkait penggunaan insulin.
Hubungan Pengalaman dengan Penggunaan Insulin
Berdasarkan hasil uji chi-square antara Pengalaman dengan Penggunaan Insulin pada Pasien DM Tipe 2, memperlihatkan hasil nilai signifikan terhadap pengetahuan pasien adalah p-value = 0,020. Hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan secara signifikan pengetahuan dengan penggunaan insulin pada pasien DM Tipe 2. p-value (0,020) < ? (0,05). sehingga keputusannya adalah menolak hipotesis nol (H0).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adelaide dkk dengan judul Hubungan antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Tahun 2019. Hasil pengujian chi-square menunjukkan nilai p=0,004 (p < 0,05), artinya bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengalaman menggunakan insulin dengan pada Pasien DM Tipe 2 di Puskesmas Dinoyo Kota Malang.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mario Katuuk dkk dengan judul Hubungan Health Control dengan Kepatuhan Terapi Insulin pada Pasien DM Tipe 2 di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado Tahun 2019. Pada penelitian ini didapatkan hasil uji chi-square menunjukkan nilai p-value = 0,077 > ? (0,05) artinya tidak berhubungan signifikan antara pengalaman dengan terapi insulin pada pasien DM Tipe 2. Pengalaman dalam menjalani penatalaksanaan terapi insulin jika rutin mengkomsumsi terapi insulin dapat mengurangi gejala yang dirasakan pasien.
Menurut asumsi peneliti, Pengalaman merupakan perilaku yang penting untuk dimiliki oleh setiap individu yang menderita penyait kronis seperti DM Tipe 2. Penderita DM Tipe 2 yang menjalani terapi insulin diketahui harus patuh pada penggunaan terapi dengan mengingat tujuan pelaksanaan terapi untuk mengontrol kadar gula dalam darah mendekati rentang normal.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Mei 2023 di RSUD Meuraxa di Poli Penyakit Dalam, didapatkan bahwa Responden yang di wawancarai menggunakan kuesioner adalah pasien Di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa dan menderita DM Tipe 2 dengan penggunaan Insulin terdapat 55 orang. Responden yang memiliki tingkat Pengetahuan yang Buruk tentang pemberian insulin sebanyak 5 orang (9,1%). responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 50 orang (90,9%). Responden yang memiliki Sikap yang Buruk ketika diberikan insulin sebanyak 7 orang (12,7%). responden yang memiliki sikap yang baik ketika diberikan insulin sebanyak 48 orang (87,3%). Responden yang memiliki Pengalaman buruk selama penggunaan insulin sebanyak 4 orang (7,3%). responden yang memiliki pengalaman baik selama penggunaan insulin sebanyak 51 orang (92,7%). Responden terkait penggunaan Insulin menunjukkan bahwa responden yang tidak menggunakan insulin sebanyak 7 orang (12,7%) dan responden yang menggunakan insulin sebanyak 48 orang (87,3%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Meuraxa pada bulan Mei lebih banyak yang menggunakan insulin dibandingkan yang tidak menggunakan insulin. Bedasarkan penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan insulin didapati nilai p-value (0,001) < ? (0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Terdapat hubungan antara Sikap dengan penggunaan insulin didapati nilai p-value (0,000) < ? (0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Terdapat hubungan antara Pengalaman dengan penggunaan insulin didapati nilai p-value (0,020) < ? (0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak.
UCAPAN TERIMAKASIH
Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan menyelesaikan pembuatan artikel ini. Terima kepada kedua orang tua atas dukungan dan semangat yang diberikan selama proses penulisan jurnal ini. Tanpa adanya dukungan dan semangat yang diberikan saya tidak dapat mencapai pada proses ini.
DAFTAR PUSTAKA
A. Isnaeni. (2018). Identifikasi Hambatan Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Penggunaan Insulin. Bitkom Research 63 (2);1-3
Aini,Aridiana. (2021). Faktor Resiko Kejadian Diabetes Mellitus.Jurnal Ilmu Kesehatan;2(2):224-236.
Ansari HM, Hospital S. (2016). Kepatuhan Tentang Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Poliklinik Banjarmasin. Jurnal Ilmu Ibnu Sina,1(1), 9-18, 2016. 2016;1(1):9-18.Ansori. 2015. Etiologi Diabetes mellitus Type 2. Pap Knowl Towar a Media Hist Doc ;3:49-58.
Artasensi A, Pedretti A, Vistoli G, Fumagalli L. (2020). Type 2 diabetes mellitus: A review of multi-target drugs. Molecules; 25(8): 1-20
Bulu A, Wahyuni TD, Sutriningsih A. (2019). Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II. Ilmu Keperawatan ;4(1):181-189.
C. Anggun (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa FK USU Stambuk 2021 Terhadao Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2. Universitas Sumatera Utara.
Dotik Febriani TS. (2014). Pentingnya Sikap Pasien yang Positif dalam Pengelolaan Diabetes Mellitus. Jurnal Stikes RS Baptis Kediri ;7(1):1-11.
Febriyan HB. (2020). Gaya hidup penderita diabetes mellitus Tipe 2 pada masyarakat di daerah perkotaan. Wellness Health Mag ;2(2):361-368. doi:10.30604/well.022.82000139.
Fitriani F, Sanghati S. (2021). Intervensi Gaya Hidup Terhadap Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Pasien Pra Diabetes. Jurnal Ilmu Kesehatan Sandi Husada ;10(2):704-714. doi:10.35816/jiskh.v10i2.682.
Fitriani R. (2018). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terhadap Ketercapaian Terapi Pasien Dm Tipe 2 di Rumah Diabetes Ubaya yang Mendapat Terapi Insulin. Jurnal Ilmu Mahasiswa Universitas Surabaya ;7(2):1511-1525.
Gürbilek N. (2018). Pengalaman lansia dalam mengalami diabetes. Journal Chemical Information Modelling ;53(9):1689-1699.
Hasanah. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Dengan Ketepatan Cara Penggunaan Injeksi Insulin Pada Pasien DM Tipe 2:23.
Hills M. Proceeding of the Association. J Br Archaeol Assoc. 1873;29(3):304-316. doi:10.1080/00681288.1873.11888088
International Diabetes Federation. (2021). Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Terbesar Kelima di Dunia. Artikel.:1.
Lestari, Zulkarnain, Sijid SA. (2021). Diabetes Melitus: Review Etiologi, Patofisiologi, Gejala, Penyebab, Cara Pemeriksaan, Cara Pengobatan dan Cara Pencegahan. UIN Alauddin Makassa :237-241.
Katuuk M, Gannika L. (2019). Hubungan Health Locus of Control Dengan Kepatuhan Terapi Insulin Pada Pasien Dm Tipe Ii Di Rsu Gmim Pancaran Kasih Manado. Jurnal Keperawatan.;7(1). doi:10.35790/jkp.v7i1.25225
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Infodatin tetap produktif, cegah, dan atasi Diabetes Melitus. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Kurniawati T, Hartani RD, Budiarto E. 2022. Manajemen Diri Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 terhadap Kadar Gula Darah: Eksperimental Study. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah ;7(2):78-81.
Maida CD, Daidone M, Pacinella G, Norrito RL, Pinto A, Tuttolomondo A. (2022). Diabetes and Ischemic Stroke: An Old and New Relationship an Overview of the Close Interaction between These Diseases. International Journal Molecullar Science ;23(4). doi:10.3390/ijms23042397
N. Pramayudi. (2020). Gambaran kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2020. Universitas Andalas
PERKENI. (2021). Pedoman Petunjuk Praktis Terapi Insulin Pada Pasien Diabetes Mellitus 2021. Pb Perkeni :32-39.
Reliance R. (2018). Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Dalam Menjalani Terapi Insulin Di RSUP H. Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara, 105.
Rini S. (2019). Pengaruh Edukasi Diet Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Pengaturan Makan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe :16-62.
Saltiel AR. The Journal of Clinical Investigation Review Series: 100th Anniversary of Insulin's Discovery Series Editor: Rexford Ahima. Journal Clinical Invest. 2021;(17):1-12. doi.org/10.1172/JCI142241.
Setiyani MS. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Peserta Prolanis Diabetes Mellitus Tipe 2 terhadap Kepatuhan Protokol Kesehatan Covid-19 di Klinik Iman.Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Singal G, Katuuk M, Bataha Y. (2017). Hubungan Pengetahuan Tentang Terapi Insulin Dengan Inisiasi Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pancaran Kasih Gmim Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT ;5(1):111282.
Udayani NNW, Ratnasari NLAM, Cahyaningsih E, Wardani IGAAK. (2021). Evaluasi Efek Samping Penggunaan Kombinasi Insulin pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Salah Satu Rumah Sakit Kabupaten Denpasar. Jurnal Ilmu Medicamennto ;7(2):112- 117. doi:10.36733.
Wicaksana A. (2018). Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien DM 2. Universitas Muhammadiyah Semarang :7-34.
Wicaksana A. (20200. Analisa Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Pasien dengan Penggunaan Obat Anti Diabetes pada Pasien DM tipe 2 di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. STIKES Karya Putra Bangsa.
Widiasari KR, Wijaya IMK, Suputra PA. (20210. Diabetes Melitus Tipe 2: Faktor Risiko, Diagnosis, Dan Tatalaksana. Ganesha Medical ;1(2):114. doi:10.23887/gm.v1i2.40006.
Wu Y, Ding Y, Tanaka Y, Zhang W. (20140. Risk factors contributing to type 2 diabetes and recent advances in the treatment and prevention. International Journal Medical Science ;11(11):1185-1200. doi:10.7150/ijms.10001.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Lisa Keumala, Andri Andri, Hady Maulanza
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).