ANALISIS KARAKTERISTIK GEJALA FISIK PMS (PREMENSTRUAL SYNDROME) PADA MAHASISWI FKM UNIVERSITAS AIRLANGGA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v4i3.17451Keywords:
gejala fisik, mahasiswi, PMSAbstract
PMS merupakan kumpulan gejala dan secara konsisten terjadi selama tahap luteal dari siklus menstruasi. Sekitar 80-95% perempuan mengalami gejala premenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya. Berbagai gejala fisik yang paling umum dialami perempuan saat menjelang menstruasi meliputi kram atau nyeri perut 51%, nyeri sendi, otot atau punggung 49%, nyeri pada payudara 46%, dan perut kembung 43%. Penelitian ini berfokus pada gejala fisik yang dialami oleh mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga saat menjelang menstruasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Alat ukur yang digunakan berupa kuisioner dengan Populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Teknik sampel yang digunakan yakni menggunakan purposive sampling. Distribusi Gejala Fisik PMS yang dialami mahasiswi FKM Universitas Airlangga tahun 2023, gejala fisik yang paling banyak dialami oleh mahasiswi adalah nyeri otot sebanyak 55 responden (40,15%), timbulnya jerawat sebanyak 44 responden (32,12%) yang mengeluhkan timbulnya jerawat dengan kadar sedang sedangkan sebanyak 39 responden (28,47%) dengan kadar berat mengeluhkan timbulnya jerawat. Kesimpulan dari penelitian ini setiap mahasiswi pasti mengalami gejala fisik PMS namun yang membedakan tiap individu adalah intesitas rasa sakitnya, yang paling banyak dialami dengan intesitas rasa sakit kategori sedang adalah nyeri otot sebanyak 55 responden merasakannya.References
Andiarna, F. (2018). The Correlation Between Stress Level and Premenstrual Syndrom Among College Students. Journal of Health Science and Prevention, 2(1), 8-13.
Damayanti, S. (2013). Faktor–faktor yang berhubungan dengan Premenstrual Syndrome pada mahasiswa DIV Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah Bunda. Jurnal Keperawatan. Http://180.241122, 205.
Ilmi, A. F., & Utari, D. M. (2018). Faktor Dominan Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Dan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia). Media Gizi Mikro Indonesia, 10(1), 39-50.
Isyraq Nazihah R, P., & Naningsih, H. (2018). Hubungan Tingkat Stres Dengan Pre-Menstrual Syndrome Pada Mahasiswi D Iv Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari Tahun 2018 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
Kushartanti, R. (2018). Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Pre-Menstrual Syndrome (PMS) Pada Remaja Putri Di SMAK Terang Bangsa Semarang Tahun 2016. Avicenna: Journal of Health Research, 1(2).
Ramadhani, A. P., & Agustin, M. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Siswi Kelas Xi Di Sma Sandikta Bekasi Tahun 2019. Afiat, 6(02), 32-41.
Ratikasari, I. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian sindrom pramenstruasi (PMS) pada siswi SMA 112 Jakarta tahun 2015.
Ricka, W. (2010). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Sindroma pramenstruasi Pada Siswi SMP Negeri 4 Surakarta.
Wijayanti, Y. T. (2016). Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian premenstrual syndroma pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 8(2), 1-7.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Annisah Al Afdiyan, Syadilla Rahmansyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).